Saat ini aku tengah berkutat dengan peralatan dapur, jam menunjukkan bahwa hari sudah menjelang sore, aku sedang menyiapkan makanan untuk Jeffryan dan aku tentunya, tak lupa juga untuk sosok kecil Yeksa yang saat ini tengah tertidur.
Jadi ternyata acara jalan jalan yang tadi dibicarakan Jeffryan itu hanya sebuah topik agar aku tak menganggurkan dirinya lagi, alhasil karena tingkahnya yang menyebalkan itu, Yeksa menangis kencang sampai tertidur di dekapanku, kasian sekali bocah itu di bohongi oleh omnya yang menyebalkan itu.
"Jeff bisa gak sih duduk diem di meja makan, aku gak bakal kabur kemana mana, aku cuma lagi masak buat kamu" Ujarku kesal pada Jeffryan.
Karena setelah mengetahui Yeksa sudah tertidur lelap tadi, Jeffryan menjadi gencar bermanja manja kepadaku, menempel padaku seperti anak ayam yang takut melepas kepergian induknya, masalahnya saat ini aku sedang sibuk memotong sayuran untuk memasak, dan sosok itu saat ini tengah berdiri di belakangku, mengusikku yang tengah asik mengerjakan tugasku, memeluk pinggangku posesif dan menyenderkan dagunya di bahuku, sukses membuatku risih dan kesal, aku tak bisa leluasa bergerak karenanya.
"Gamau, enak begini, aku kan juga pengen nempel sama kamu kaya Yeksa yang dari tadi nempelin kamu mulu" Jawabnya yang membuatku menghela nafas, kuletakkan pisau yang kugunakan memotong sayuran itu, lalu aku membalikkan badanku menatapnya, membuat pelukannya pada pinggangku mengendur, lalu tatapan kami beradu, kuusap lembut pipinya, lelaki ini memang selalu sama, selalu ingin dimanja dan tak ingin perhatianku terbagi dengan sesuatu yang lain.
"Iya, tapi kan Sie lagi masak, kalo kamu gangguin gitu masakannya gak bakal cepet jadi, katanya laper, hm?" Ujarku memberinya pengertian, membuatnya mengerucutkan bibir lucu, kemudian menganggukkan kepalanya pelan, membuatku yang melihatnya terkekeh, gemas.
"Iya deh, tapi nanti makannya Sie suapin ya?"
Oh astaga kalau sudah manja memang akan tetap manja, dasar Jeffryan.
-----
Setelah acara masak dan makan tadi, dan tentunya Yeksa sudah kubangunkan dan ikut makan bersama kami, kami bertiga saat ini tengah terfokus pada film Disney yang tersaji di TV, ya salah satu koleksi Jeffryan, kami menonton dengan seksama film tersebut dengan Yeksa yang berada dipangkuanku sedang meminum dotnya dan Jeffryan yang duduk berjarak denganku.
Ah itu semua karena ulah si kecil Yeksa, nah ingat bukan kalau tadi Yeksa dibohongi oleh omnya itu dengan embel embel jalan jalan namun tak ditepati? bocah kecil itu rupanya menyimpan dendam dengan omnya, jadi saat bangun tadi, ia hanya mau menempel padaku, tak mau beranjak ke arah omnya yang sudah berkali kali membujuknya dengan banyak hal, oh bocah itu rupanya teramat kesal akan tingkah menyebalkan omnya, ingin tertawa tapi kasian juga Jeffryan, jadi saat ia dititah bocah itu untuk mengambil sedikit jarak denganku dan Yeksa, ia menurut saja dengan perintah ponakannya itu, mungkin merasa bersalah, tapi kenapa malah terlihat sangat menggemaskan sih mereka berdua? haha.
"Sie, yuk jalan jalan, kali ini beneran deh" Ucap Jeffryan memecah keheningan yang tercipta diantara kami, ya walau TV masih menyala tapi tak ada satupun percakapan antara aku dengan Jeffryan, yang melarang tentu bocah yang berada di pangkuanku saat ini haha.
Aku menoleh ke arahnya, dan mungkin karena reflek mendengar kata jalan jalan, Yeksa juga ikut menolehkan kepalanya ke arah pamannya itu, lalu aku menundukkan kepalaku dan bocah itu mendongakkan kepalanya, kami sama sama menatap.
"Mamau, Om Yan Yan akal!" Yeksa menjawab dengan celotehnya, ia masih marah dengan omnya itu, yang membuat Jeffryan menghela nafas dan aku yang melihatnya terkikik gemas.
"Yeksa, kan Om udah minta maaf tadi, kata mama kan kalau udah minta maaf harus dimaafin, hayooo jangan nakal ya, maafin Om deh, sekarang ayo kita jalan jalan, beneran ini kita ketaman yuk main ayunan!" Bujuk Jeffryan kepada sosok kecil yang berada di pangkuanku ini, ia berlagak seperti orang yang sibuk berpikir, sampai tak sadar bahwa tubuhnya sudah dibawa ke pangkuan omnya itu, tentunya setelah melakukan hal tersebut, Jeffryan merapatkan tubuhnya ke arahku, lalu satu tangannya menggapai pinggangku, dari tadi lelaki itu senang sekali memeluk pinggangku sungguh, namun aku merasa nyaman karena ia sedikit mendekapku memberi kenyamanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/208081870-288-k564752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfie
FanficJeffryan Adibarta. Sweet boy dengan segala keunikan yang dibangun buat gadisnya, Sierra Sabira -Jeffryan×OC-