An Old Friend and Ice Cream

1.8K 311 14
                                    

"Miss me?"

"Are you kidding me?!"

Lucas hanya tertawa saat Dinda menubruk dan memeluknya erat-erat, Dinda seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan balon idamannya.

"Gue kira lo udah mati tenggelam dimakan hiu atau nggak hilang di Everest sana" celetuk si bungsu yang membuat Lucas membelalakkan matanya dramatis, "Nggak ada perumpamaan lain yang lebih elit soal gue mati apa?! Mati di medan perang kek, mati saat menyelamatkan negara kek?!"

"Perang negara mana yang lo bela emang?"

"Perangsaan lo.........."

Keduanya terdiam, hanya sanggup mengerjapkan kelopak mata dan menghela napas dalam-dalam, "Lame jokes. I'm sorry" timpal Lucas. Dinda bergidik pelan, "Well, lo harusnya nggak pergi gitu aja kalo––"

"Oke, break up with your boyfriend. I'm bored." jawab Lucas dengan wajah seriusnya dalam beberapa detik, kemudian terbit cengiran usilnya, "Nggak ding HAHAHAHA takut disantet Bang Jeff gue"

"Ck, Bang Jeff nggak pernah main santet! Yang ada lo langsung jadi perkedel aja cuma pake tangan dia doang"

"Ya sama aja, sama-sama ogah! Jalan yuk! Temenin gue hunting makanan" ajak Lucas. "Yang lo maksud hunting makanan bukannya kita ke mall dan nyobain semua gerai makanan, kan? Plis nggak guna banget" balas Dinda.

"Naaahh! Beneran deh kita hunting makanan Surabaya, homesick parah gue. Mulai dari rawon!"

Dinda hanya mengangguk pasrah saat lengannya ditarik oleh sosok yang dua kali lebih besar dari dirinya. Toh, ia juga nggak ada kegiatan lain. Si bungsu nggak perlu ganti baju karena Lucas datang tepat saat ia baru saja pulang dari kampus untuk mengumpulkan take home exam nya.

Mereka makan rawon di kedai yang terkenal dengan nasi pecelnya, tak jauh dari rumah Dinda, karena makanan dengan kuah warna hitam itu paling enak cuma di kedai yang mereka tuju.

"Damn, it is sooooo gooooddddd" seru Lucas setelah menyeruput sedikit kuah rawonnya. Jangan lupakan binar penuh kekaguman pemuda itu terhadap mangkuk makanan di depannya.

"Okay, got it" ujar Dinda setelah berhasil memotret ekspresi Lucas hingga dahi pemuda itu berkerut bingung, "Gawe opo?" (untuk apa) tanyanya.

"Buat meme di Twitter dengan caption 'find a man who would look at you the way Kak Lucas admiring his Rawon'" jawab si bungsu. Lucas mendecak kecil, "Jangan dong, Nda. Gue nggak siap jadi terkenal"

Si bungsu memutar matanya malas dan memilih menghabiskan pecel tanpa nasinya. Ia sudah paham kalau Lucas bilang mau hunting makanan, itu berarti bisa sampai 5 hidangan berbeda. Belum hidangan penutup.

"Loh... Ngapain ke sekolah?" tanya Dinda saat sadar Lucas membelokkan mobil ke pelataran SMA mereka. "Nostalgia dulu laaah. Gue kangen masakan Mami Endah banget. Yuk!"

Karena mereka sampai masih di jam pelajaran berlangsung, pujasera sekolah masih sangat sepi. Hanya ada beberapa staff dan petugas kebersihan yang duduk-duduk berpencar.

"Nda, ngapain kita dilihatin sih?" bisik Lucas begitu mereka menjajak lantai pujasera. Dinda mengikuti arah pandang mereka yang kata kakak kelasnya ini memperhatikan keduanya dan mendecak sebal, "They don't staring at us, they're starring your Audi" jawabnya.

Tentu saja kehadiran mereka dirasa sangat amat mencolok karena kendaraan yang Lucas bawa. Dulu waktu SMA, pemuda itu hanya berani membawa Mazda ke sekolah dan sekarang kembali ke tempat yang sama dengan Audi, siapa yang nggak terheran-heran.

Bang Jeff 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang