ch 3

4.5K 661 119
                                    




"Berapa tarif mu? "

"Tt-taarif? " tanya Taeyong bingung.

Jaehyun menegak kan tubuhnya dan melepaskan cengkraman nya dari rahang Taeyong.

"Katakan saja. Aku juga ingin menikmati nya." kata Jaehyun sambil tersenyum remeh.

"Menikmati apa? " tanya Taeyong lagi, kali ini dengan ekspresi yang sarat akan kebingungan dan keheranan.

Jaehyun mendencakkan lidah nya. Tatapan matanya seketika berubah menajdi tajam, amat tajam.

"Apa ibu mu tahu tentang pekerjaan mu? " tanya Jaehyun.

Mata Taeyong terbelalak, ia menatap Jaehyun ngeri. Darimana pria di depan nya tahu kalau dia bekerja?

"Ahh.. Anuu--itu.. Tidak. Aku mohon jangan beritahu ibu ku kalau aku bekerja sepulang sekolah. " pinta Taeyong.

Jaehyun menyeringai menatap bagaimana Taeyong bergerak gelisah karena ketahuan oleh Jaehyun melakukan pekerjaan yang menurut Jaehyun sangat lah hina dan kotor.

Jaehyun menghela nafas nya. Ia menatap Taeyong dengan lamat. Di masukkan nya kedua tangan nya kedalam saku celana nya.

"Berapa pelanggan mu dalam sehari? " tanya Jaehyun kepo.

Taeyong menunduk dalam. Ia bingung kenapa Jaehyun sebegini ingin tahu nya akan pekerjaan nya.

"Euh.. Setiap hari kira kira ada--hmm-sepuluh sampai lima belas pelanggan. " cicit Taeyong.

Jaehyun membelalakkan matanya. Ia menatap Taeyong horror.

Apa lubang nya tahan di masuki sepuluh batang setiap hari? - batin Jaehyun.

"S-ssa-saya permisi dulu tuan muda. " kata Taeyong sambil membungkuk.

Jaehyun terdiam melihat kepergian Taeyong. Pria mungil itu ternyata tidak sesuci yang ia fikirkan.

"tch.. Apa yang di lihat oleh para pelanggan nya? Tulang belulang? Tubuhnya tidak begitu menggairahkan. Aku yakin tidak akan tegang bahkan jika dia telanjang dihadapan ku" gumam Jaehyun.

.

"Apa apaan itu? Menanyakan pekerjaan ku? Menanyakan berapa pelanggan yang aku antarkan pizza nya setiap hari? Apa dia mabuk? " gerutu Taeyong yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk.

Ia berdiri didepan lemari pakaian nya dan mencari kaos oblong yang bisa ia pakai sebelum pergi ke alam mimpi.

Ceklek

"Aku lap--Hei! "

"Aaahhh!!! "

Taeyong terkejut saat mendapati Jaehyun berdiri di ambang pintu kamar nya. Ia langsung mengambil baju nya acak dan berlari ke balik gorden di jendela yang ada di sebelah lemari dan menarik gorden itu menutupi tubuhnya.

Jaehyun memandang Taeyong dengan tatapan datar seolah tidak terjadi apapun.

"Aku lapar. " gumam Jaehyun.

Taeyong mengangguk gugup. "Aku akan membuatkan makanan. Sebentar aku akan pakai baj--"

"Tidak ada waktu lagi. Keluar sekarang. Atau aku akan mati kelaparan dan menghantui mu. " kata Jaehyun, masih dengan ekspresi dingin nya.

Taeyong membola kan matanya yang besar. Ia menatap Jaehyun dengan horror. Pria di depan nya saja tampak sangat seram dan mengintimidasi walau dalam keadaan hidup, apa lagi kalau dia mati dan menjadi hantu. Hiiiii... Bisa bisa dua kali lipat lebih mengintimidasi.

changes (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang