🔞ch 6🔞

5.7K 582 27
                                    

Warning 🔞🔞


Buat para bocil cabe cabean dilarang baca... Haram hukum nya wkwkwkkw





Taeyong mengerutkan dahi nya saat sinar matahari menusuk kelopak matanya yang tertutup. Ia lantas membuka kedua bola matanya perlahan, menampun seluruh cahaya yang masuk ke kornea nya tanpa izin.

"Eugghh" eluh nya.

Ia meregangkan tubuhnya dengan pelan dan sesekali menguap. Tubuhnya ia sender kan pada senderan kasur. Mengedarkan pandangan nya, ia mencoba mengingat apa yang telah terjadi.

"Oh Astaga! " pekik nya kaget.

Ia turun dari kasur dan berlari menuju pintu kamar berukuran kecil itu. Berjalan tergesa menuju ruang tamu dengan sofa buluk yang terletak disana.

"Oh, hei kau sudah bangun. "

Suara Mingyu menyapa telinga nya. Pria itu sedang duduk di atas sofa dekil itu. Menghisap rokok nya dan menatap Taeyong sambil tersenyum nakal.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa tertidur? " tanya Taeyong.

"Aku tidak tahu. Kau pingsan. " Mingyu menjawab seadanya, matanya beralih ke tv tabung jadul di hadapan nya.

"Heuh? " Taeyong mengeryitkan kening, terbingung oleh jawaban Mingyu. Seingat nya ia tadi hanya sedang duduk di atas sofa tua itu dan Mingyu datang memberikan nya segelas minuman berperisa aneh.

"Oh Yaampun! Motor tuan Ahn! " teriak Taeyong tiba tiba.

Mingyu menoleh kearah nya setelah mendengar teriakan itu. "Sudah aku kembalikan ke restoran pizza itu tadi sore. "

"Oh? Benar kah? Maaf telah merepotkan mu Mingyu. Aku tidak tahu apa yang membuat ku pingsan, tapi terima kasih telah memulangkan motor itu. " kata Taeyong.

Mingyu hanya menonton tv dengan lamat. Ia tidak menghiraukan Taeyong yang berceloteh di sampingnya.

"Hmm.. Sepertinya aku akan pulang. " kata Taeyong lagi.

Mingyu mendecak, ia menunjuk jam dinding yang terpasang di atas dinding kayu rumah tua reot itu lalu berkata "Sudah jam sebelas malam. "

"YaTuhan! Bagaimana ini?! Oh ibu pasti panik mencari ku. " kata Taeyong dengan panik.

Ia lantas memakai sepatu nya dengan buru buru, mengikat tali tali sialan itu. Dan membuka pintu kayu di depan nya.

"Kau akan pulang? " Tiba tiba suara Mingyu menyapa telinga nya. Ia berbalik dan menemukan Mingyu telah berdiri di depan nya.

"Y-ya. Aku harus segera kembali. " kata Taeyong.

"Baiklah, terimakasih untuk hari ini. "

Taeyong mengerutkan dahi bingung, "Terima kasih untuk hari ini? Memang nya apa yang aku lakukan untuk mu hari ini? "

"Ekhem~~"

Mingyu mendehem kan tenggorokan nya. Ia lantas melangkah maju melewati Taeyong yang masih menatap nya bingung, lalu membuka pintu rumah nya dengan lebar. "Tidak ada, pulang lah. " kata nya.

.

"Hebat sekali. "

Taeyong terperanjat saat melihat Jaehyun berdiri di depan meja makan dengan melipat tangan nya. Lelaki itu menatap Taeyong dengan tajam.

"Jae-Jaehyun kau--"

"Sudah selesai jual diri nya? " tanya Jaehyun dengan geram.

"J-jual diri?! APA YANG KAU KATAKAN JAEHYUN?! KAU MENUDUH KU JUAL DIRI?! " Pekik Taeyong. Nafas nya berderu kencang mendengar kalimat hina keluar dari mulut Jaehyun.

changes (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang