ch 5

4.1K 573 75
                                    

"Izinkan aku keluar Jaehyun, ku mohon. " pinta Taeyong.

Jaehyun mengunci pintu kamar nya dan berbalik menatap Taeyong yang menunduk di hadapan nya.

"Kenapa Taeyong? Kenapa kau melakukan semua ini?!" tanya Jaehyun sambil melangkah mendekat.

Suara Jaehyun yang terdengar sangat mengintimidasi membuat Taeyong refleks bergerak mundur, menjauhi Jaehyun.

"Aaaghh--"

Namun yang Jaehyun lakukan selanjutnya adalah menjambak rambut Taeyong, membuatnya mendongak menatapnya. Hal tiba tiba itu membuat Taeyong terkejut. Ia membulatkan matanya saat mendapati Jaehyun menatap nya dengan sangat tajam.

"Jawab aku!!" desak Jaehyun.

"M-maaf--"

"Apa yang perlu aku maafkan? Huh? Aku tidak habis fikir kenapa kau melakukan nya. "

"Me-melakukan apa? " tanya Taeyong bingung. Tubuhnya bergetar. Kulit kepala nya sangat sakit karena jambakan kasar Jaehyun.

"Tchh.. " Jaehyun mendecih.

"Pekerjaan mu! Pekerjaan hina mu! " bentak Jaehyun lagi.

Taeyong memejamkan matanya saat Jaehyun berteriak di depan wajahnya. Ia harus mengontrol diri agar tidak terserang panik tiba tiba.

"Tuan muda Jaehyun. Saya memerlukan uang dan tidak ingin membebani ibu. Itulah kenapa saya diam diam bekerja. " jawab Taeyong memelas.

Brakkk

"Aaaaahhh"

Jaehyun melepaskan jambakan dengan kasar dan mendorong Taeyong. Mengakibatkan ia terjerembab ke nakas panjang di belakang nya. Si manis melenguh kesakitan. Ia terkejut dengan apa yang Jaehyun lakukan padanya. Air mata menetes dengan deras dari mata bulat mungil nya.

"Aku sudah bilang untuk tidak memanggilku dengan sebutan Tuan muda kalau kita sedang berdua saja! " bentak Jaehyun.

"Kau mau uang?! Kau mau uang kan! " desak Jaehyun. Ia lantas berjalan menuju ransel nya yang ada di atas meja dan mengeluarkan dompet hitam panjang nya. Lalu Jaehyun mendekat ke arah Taeyong dan berjongkok di hadapan nya.

"Aku punya banyak uang. Aku akan membayarmu. " desis Jaehyun dengan sinis. Ia membuka dompet itu dan menunjukan lembaran itu pada Taeyong yang masih sesunggukkan menangis.

"Hei! Lihat ini sialan! " desak Jaehyun sambil menarik wajah Taeyong, memaksa nya menoleh ke arah dompet nya.

"Ayo, berdiri. " kata Jaehyun sambil menarik lengan Taeyong. Taeyong hanya menurut saat tubuhnya ditarik oleh Jaehyun. Ia menunduk kan wajahnya dan membersihkan air mata yang sedari tadi mengalir.

"Aku harus pergi Jaehyun, kumohon biarkan aku pergi. " suara merdu Taeyong akhirnya keluar setelah berdiam sekian menit. Namun kalimat yang keluar sepertinya tidak sesuai harapan Jaehyun.

"Tidak. Kau tidak boleh keluar dari sini. " gumam Jaehyun datar.

"Aku harus menemui--"

"Ya aku tahu kau akan menemui pelanggan mu. Aku tidak akan biarkan. Sudah kubilang, aku akan memberimu uang jika kau mau. " kata Jaehyun. Saat ini ia sedang membongkar lemari baju nya, mengambil kaos rumahan dan mengganti seragam sekolahnya.

"Aku tidak perlu uang mu Jaehyun. Aku bisa cari sendiri. " kata Taeyong dengan suara bergetar.

Tak ayal jawaban Taeyong membuat emosi Jaehyun meledak. Ia membalikkan badan nya dan berjalan mendekat ke arah Taeyong yang sedari tadi menunduk sambil memainkan jari jarinya sendiri.

changes (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang