ch 13

3.9K 554 37
                                    

"Sudah semuanya?"

Taeyong menoleh kearah Mingyu yang berdiri dibelakang nya, ia melangkah sambil tersenyum namun senyum itu tak menutupi ekspresi lelah nya.

"Ya Mingyu, aku sudah mengemas semua keperluan kita." Kata Taeyong.

Mingyu salah tingkah, pria manis didepan nya berbicara dengan sangat lembut sambil berjalan mendekati nya. Ia bingung harus melakukan apa ini.

"Apa kita benar benar akan pindah?"

Mingyu membuyarkan dirinya dari kegugupan, ia melihat ke arah Taeyong yang telah berdiri tegap di depan nya dengan tatapan cemas.

Oh imutnya ~ gerutu Mingyu dalam hati.

"Tenang saja Taeyong, aku menjamin kehidupan yang lebih baik disana. " kata Mingyu sambil tersenyum berusaha menenangkan Taeyong.

Hari ini mereka akan pergi ke desa kecil di Ansan, provinsi Gyongi. Desa itu adalah desa asal Mingyu dan keluarga nya. Kemarin, seorang pemuda bernama Jun mendatangi rumah Mingyu. Pria itu merupakan sepupu Mingyu yang berasal dari Ansan.

Sesudah mereka mengemas, Jun, Mingyu dan Taeyong menata barang barang mereka di atas mobil bak terbuka milik Jun. Mereka akan pergi ke Ansan menggunakan mobil pickup Jun.

"Taeyong!"

Taeyong menoleh ke belakang saat menenukan Jaehyun berjalan cepat ke arah nya.

"Jaehyun? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Taeyong bingung.

"Kau mau pergi kemana Taeyong?"

Taeyong menoleh ke arah Mingyu yang menatap ke arah Jaehyun dengan gusar, lalu kembali menatap Jaehyun yang terlihat bingung.

"Aku akan pindah ke Ansan." Cicit Taeyong.

Jaehyun membelalakkan matanya. "Ansan?! Tapi kenapa Taeyong?" Tanya Jaehyun panik.

Taeyong menelan ludah nya gugup. Ia kembali melirik ke arah Mingyu yang masih bersandar di depan pintu sambil menggendong bayi nya.

"Aku akan ikut bersama Mingyu." Kata Taeyong pelan.

Jaehyun menunduk frustasi. Ia kemudian melirik ke arah bayi yang ada di gendongan Mingyu dan berjalan ke arah pria tinggi itu dengan cepat. "Kemari kan bayi ku!"

Mingyu terkejut saat Jaehyun menyerang nya dengan menarik bayi nya. "Hei! Apa yang kau lakukan?! Jauhkan tangan mu!" Teriak Mingyu. Jun yang terkejut pun menarik bahu Mingyu kebelakang dan menahan bobot bayi di gendongan Mingyu agar bayi mungil itu tidak terjatuh.

Taeyong yang melihat itu pun lantas berlari melerai kedua pria tinggi itu dan menyuruh Mingyu untuk masuk kedalam mobil. "Masuk ke dalam mobil Mingyu!" Teriak nya pada Mingyu yang masih menahan amarah.

"Taeyong, jangan pergi dengan nya. Tetaplah disini. " Melas Jaehyun.

"Dia suami ku Jaehyun. Kenapa aku harus tinggal disini? Aku harus menuruti suami ku." Kata Taeyong,

"Sampai jumpa Jaehyun." ia lalu berbalik menuju mobil pickup Jun yang mesinnya sudah dinyalakan.

Mingyu yang melihat Taeyong mendekatinya pun keluar dari mobil untuk mempersilahkn Taeyong duduk di tengah mereka.

Grebbb

"Tunggu Taeyong!"

Taeyong menoleh saat lengan nya ditarik oleh Jaehyun, "Apa lagi Jaehyun?"

Jaehyun menatap Taeyong dengan pandangan tegas nya. Ia berusaha mendominasi situasi sebisa mungkin. "Aku ingin bicara dengan mu, sebentar saja."

"Lepaskan dia!" Teriak Mingyu dari depan pintu mobil.

Taeyong menoleh pada Mingyu dan memberi isyarat dengan tangan nya.

"tunggu sebentar " bisiknya pada Mingyu.

Taeyong menyeret Jaehyun ke persimpangan jalan dan menatap Jaehyun dengan lamat.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Jaehyun?"

Jaehyun menunduk, menatap bola mata Pria yang lebih pendek dari nya itu, lalu menghela nafasnya gusar.

"Aku telah tahu semua nya. Semua kesalah pahaman ini. Aku tahu kalau kau sebenarnya bekerja di restoran pizza, bukan seorang pekerja seks. Aku juga tahu kalau teman mu yang bernama Ten lah yang sudah menyebarkan rumor palsu tentang mu. "

Taeyong menatap pria di hadapan nya dengan rumit. "Lalu? Apa yang akan kau lakukan setelah kau mengetahui nya?"

"Aku akan membersihkan nama mu Taeyong-ah. Aku akan membawa mu kembali ke rumah ku. Aku mencintai mu." Kata Jaehyun lemah. Ia mencengkram bahu ringkih Taeyong dengn erat.

Taeyong mendecih pelan, ia terkekeh kecil dan mendongak, menatap wajah kacau pria didepan nya. "Tidak ada guna nya lagi Jaehyun. Aku sudah menikah, dan aku baru saja mulai membangun kembali kehidupan ku yang telah hancur. "

Jaehyun menggeleng pelan. Ia menarik telapak tangan Taeyong dan menyatukan kedua tangan mereka dengan erat. "Tidak Taeyong. Kau bisa bercera—-"

"Bercerai kata mu? Tidak Jaehyun! Itu tidak mungkin. Sedari dulu aku selalu berjanji bahwa aku hanya akan menikah sekali dalam hidup ku. Aku tidak akan bercerai dengan Mingyu." Bantah Taeyong.

Jaehyun menatap Taeyong sendu, ia mengecap lidah nya kecewa lalu berkata "Jadi, tidak ada kesempatan untuk ku lagi?" Tanya Jaehyun sedih.

Taeyong menggeleng pelan. Menunduk, menghindari tatapan Jaehyun.

"Tapi anak itu! Anak kita Taeyong! Kau hanya pernah tidur dengan ku, benar?! Anak yang di gendong pria itu adalah anak kita." Desak Jaehyun.

"Soal anak itu———"

"Taeyong-ah! Cepat!"

Taeyong menghentikan ucapan nya dan menoleh ke arah gang sempit itu lalu melihat Jun memanggilnya untuk bergegas.

"Maafkan aku Jaehyun, aku harus pergi. Selamat tinggal."

"Taey- Taeyong-ah! " panggil Jaehyun gusar.

Taeyong berlari cepat menuju mobil bak terbuka dan masuk kedalam nya dengan hati membeku.

Mingyu menoleh ke arah Taeyong yang duduk di antara Jun dan dirinya, "Apa kau baik baik saja?" Tanya Mingyu.

Taeyong hanya mengangguk kecil, lalu tertunduk dalam, menyimpan semua rasa perih di dada nya seorang diri.

Mingyu memandangi Taeyong prihatin, pria mungil itu jelas sangat hancur saat ini, tapi ia tak bisa berbuat apa apa.

Taeyong mendongak dan sedikit menyeka air mata nya yang jatuh saat ia menunduk, lalu ia mendapati bayangan Jaehyun yang masih berdiri di depan persimpangan dengan ekspresi putus asa. Hatinya mencelos saat matanya bersibobrok dengan bola mata Jaehyun yang melihat kepergian nya dengan mobil bak terbuka itu.

Selamat Tinggal, Jaehyun.
























To Be Continued


Short update dulu, chapt depan bakalan loncat satu abad wkwkwk

changes (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang