"Oh my God!"
Cheril meminta salah satu pramugara yang sedang membantu menangani pasien tersebut untuk bertukar tempat dengannya, dia pun langsung berlutut di dekat pasien.
Ini Miko salah satu pasiennya yang sedang menunggu transplantasi jantung.
Dokter di seberangnya sedang membuka baju Miko, Cheril pun membuka ikat pinggang dan kancing celana Miko."AED portable, tolong ambilkan!" teriaknya pada siapapun yang ada di situ.
"Ini Dok, sudah kami siapkan."
"You a doctor?" tanya dokter itu, sepertinya orang Jepang dari fisik dan aksen yang dimilikinya, dokter tersebut mulai melakukan CPR.
"I am, and he's my patient, he shouldn't be here," jawab Cheril sembari dengan cepat memasang pad dari alat AED portable pada Miko.
"Clear!" teriak Cheril, "Menjauh dari pasien!" perintahnya pada pramugari yang terlalu dekat dengan pasien.
"Clear!" teriaknya sekali lagi dan ditekannya tombol shock. Diperiksanya detak jantung, belum ada perubahan. Dokter asing itu kembali melanjutkan CPR, Cheril menunjuk salah satu pramugara, "Mas kamu mengerti CPR kan? Duduk disini bersiap bergantian CPR dengan dokter ini!" perintahnya dan pramugara tersebut mengikuti perintahnya."He has Dilated Cardiomyopathy, I'll take my bag, I'll be fast, please keep doing this," ujarnya pada dokter tersebut dan dia segera berlari kembali ke tempat duduknya mengambil tas dokternya. Dia membawa beberapa ampul untuk emergency.
"Tolong duduk, please remain seated," ucapnya pada para penumpang yang dia lalui agar tidak berdiri di lorong, dan para pramugari pramugara melakukan hal yang sama meminta penumpang lain tenang dan kembali duduk.
Sampai di tempat duduknya dia membuka bagasi kabin di atasnya untuk mengambil tas dokternya. "Whats happening?" tanya lelaki berkebangsaan asing yang duduk di samping Eric, dan Eric juga menunggu jawaban pertanyaan itu.
"Cardiac arrest," jawabnya singkat.
"Do you need my help?" lelaki tersebut berdiri melihat Cheril kesulitan menggapai tasnya. Cheril cukup tinggi untuk ukuran perempuan Indonesia, hanya saja, karena penerbangan tasnya terdorong ke bagian dalam bagasi kabin.
"Yess please, thank you," Cherilpun meraih dan langsung berbalik.
"Is he will be ok?" tanya lelaki asing itu lagi.
"We hope so!" jawab Cheril singkat segera berlari menuju kelas bisnis.Pramugara yang tadi diperintah Cheril bergantian dengan dokter asing itu sedang melakukan CPR.
Cherilpun kembali berlutut di samping Miko menyiapkan jarum suntik dan memecahkan satu ampul dan segera memberikan pada Miko, dan bersiap kembali melakukan kejut jantung, "Clear!" teriaknya, tapi pramugara yang sedang melakukan CPR tak mendengar mungkin terlalu fokus pada hitungan CPR yang dilakukannya, hingga dokter laki-laki itu mendorong dia dan berkata, "Clear ... " dan mengangkat kedua tangannya.
"Clear!" seru Cheril sekali lagi sembari memperhatikan area sekitar Miko.
"Shock!" Tapi denyut belum juga kembali, kali ini Cheril sendiri yang melakukan CPR dan napas buatan, hingga ada respon dari Miko dan monitor AED pun sudah menunjukkan ada irama jantung yang terdeteksi. Para awak kabin merasa lega dan ada yang bertepuk tangan kecil. Cherilpun menghentikan CPR masih terengah-engah dia memeriksa denyut dan melihat ke jam tangannya, menghitung denyut nadi Miko, "Its still weak," ujarnya pada dokter laki-laki itu.
"Do we need to request an emergency landing at the nearest airport?" tanya dokter tersebut.
Cheril menggeleng melihat jam tangannya, masih harus menempuh tiga setengah jam lagi untuk sampai Narita.
"I'll give him Antiarrhythmic agent, and check on him from time to time."
Dokter tersebut mengangguk."Kita akan memindahkan pasien kembali ke tempat duduknya, tolong sesuaikan posisi tempat duduknya pada posisi berbaring," ucap Cheril meminta tolong pada para awak kabin.
Setelah Miko dipindahkan kembali ke tempat duduknya dan diberikan bantuan oksigen. Cheril kembali memeriksa denyut nadinya. Miko masih belum sadarkan diri walaupun nyawanya sudah tidak dalam bahaya.
Cheril berdiri dan menghadap ke dokter asing itu, kemudian menyalaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Self Defense (Completed)✔
RomanceDITERBITKAN (NOVEL DAN EBOOK) Sebagian part telah dihapus untuk penerbitan Cheril mulai jengah dengan pacarnya yang selalu sibuk sendiri dan jarang punya waktu untuknya. Hingga suatu malam dia dipertemukan dengan Angga yang telah menolongnya dari k...