loong time no see
.
.
enjoy
.
.
Renjun mendengus saat Jeno tiba-tiba muncul, sekarang dia ada di ruang jurnalis, namanya juga anak rajin jadi Renjun mengikuti beberapa ekstra.
" jangan berantakin ruangan ya, awas aja" ancam Renjun, cowok ini sedang membuat kliping di bangkunya. Menempel hiasan-hiasan kecil yang sudah di potongi sebelumnya pada lembaran yang berisi sebait puisi.
Setelah Jeno amati ternyata hiasan kecil kecil itu sangat beraneka ragam, ada bentuk bunga, kupu-kupu, bintang, burung, tanaman dkk. Tidak menarik menurutnya.
Sebenarnya Jeno hanya bosan, tidak ada kegiatan sepulang sekolah yang ia lakukan hari ini, kakinya sedang tidak bersahabat untuk ikut bertanding futsal, sebenarnya Jeno ingin bermain basket hari ini, tapi sekali lagi Author tegaskan, kakinya sedang tidak bersahabat.
Siapa tau dia malah melihat Renjun di ruang Jurnal, apa salahnya kan menemaninya lagian Renjun juga sendirian.
Jeno duduk di depan Renjun diam, menopang dagu sesekali melirik pekerjaan Renjun, kadang mengganggunya dan akhirnya lengan kanan jadi korban tabokan. Ternyata membosankan juga.
" kasih aku pekerjaan juga gih" ucap Jeno yang malah mendapat cibiran dari cowok satunya, benar-benar menjengkelkan.
Jeno mendengus lalu menarik kliping dari tempatnya, penasaran saja dengan isinya tapi tanpa sengaja ia mulai membaca coretan yang ada disana.
" siapa yang buat puisi puisi ini?" tanyanya.
" di bawahnya kan ada nama" jawab Renjun tanpa menatap.
" puisi buatan kamu bagus juga"
" iya lah, R E N J U N gitu loh" jawab Renjun bangga dengan mengeja namanya sendiri.
Sebenernya Jeno paling tidak suka dengan orang sombong, tapi setelah difikir-fikir ada gunanya juga.
Renjun memundurkan kepala ke belakang saat Jeno tiba-tiba mencondongkan wajahnya, sangat dekat bahkan terpaan nafasnya mampu membangunkan bulu bulu kecil di wajah Renjun " kamu mau bantuin aku gak?" tanyanya
" gak!" Jawab Renjun ketus lalu mendorong bahu Jeno supaya menjauh.
" gak punya hati banget" bibir Jeno maju beberapa senti tanpa sadar.
Renjun mengedikan bahunya " bodo amat ya"
" ayo lah njun, bantuin temen mu ini kenapa sih, aku bayar deh" mohon Jeno dengan wajah sok imut miliknya
Mendengar embel-embel bayar, Renjun menoleh " buat apaan, tapi tolong ya kita bukan temen"
" idih sensian amat, jadi gini aku kan lagi suka sama seseorang, nah gimana kalau kamu buatin puisi apa surat gitu" binary mata Jeno terlihat disana, semakin cerah ketika dia bilang aku kan lagi suka sama seseorang benar-benar ya...
" ha.. ha.. masih jaman ya pakai surat" ucap Renjun sarkas
" ayo lah Ren" mohon Jeno disertai aegyeo bodoh, sial! Perut Renjun seperti bergejolak melihat wajah Jeno sekarang, kasian tapi kalau udah di kasiani malah ngelunjak, mungkin Cuma Jeno yang kaya gitu di muka bumi ini.
" yay a ya" mohon Jeno sekali lagi.
" kamu suka sama siap sih, mengganggu banget"
" yang jelas bukan kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Whom To Whom [Jaemren]✅
Fiksi Penggemar[Complete] Bxb Renjun menerima tawaran Jeno untuk membantunya membuat kan surat yang sejatinya akan Jeno tujukan khusus untuk orang yang dia suka. Tapi apa jadinya kalau surat itu ternyata untuk orang yang selama ini Renjun campakkan? Dan Haechan ti...