enjoy Guys
.
.
Renjun Menghirup nafas dalam sebelum memasuki café, merapikan seragamnya sekilas lalu memasuki cafe percaya diri. Wanita yang duduk dekat jendela melambai seolah memberi tahu Renjun posisinya. Renjun tidak keberatan dimana wanita itu memilih tempat duduk, mungkin posisinya ini membuatnya lebih tenang, setelah kejadian kemarin. Renjun belum berbicara apapun dengan Jeno, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, mamanya juga tidak pernah membahas hal ini sebelumnya termasuk membahas jika sahabatnya ini Hana sudah menikah dengan papa Jeno.
Tidak heran jika mama sangat menjaga Jeno, dia pasti mendengar segala keluh kesah dari Tante Hana, tentang anaknya tirinya yang ternyata belum menerimanya. Pantas saja Mama memberi perhatian lebih ke Jeno yang kadang membuat Renjun iri.
" malem tante" sapa Renjun lalu duduk di depanya.
Tante Hana tersenyum lembut " malam, Gak ada apa-apa kan di jalan?"
Renjun menggeleng " tante sudah lama, maaf Renjun telat, baru buka pesan di jalan pulang tadi"
"seharusnya kamu batalin kalau begitu"
" suntuk juga di rumah" kekeh Renjun di akhir ucapanya.
Wanita itu tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Renjun yang pendek, anak di depanya terlihat imut dimatanya, wajahnya terlihat lebih muda dari umurnya, walaupun mungkin umurnya baru 18 tahun, seandainya saja Jeno bisa seperti anak ini, mungkin keluarganya akan lebih indah dan berwarna lagi.
Renjun hanya memasang wajah mesem sembari menyelami manik coklat milik tantenya ini, entah kenapa ada aura aneh, ada kabut tebal di sana dan sedetik kemudian muncul hujan deras membentuk anakan sungai dari pelupuk mata.
" tante merasa bersalah" ucapnya serak, ia menunduk menyembunyikan air mata di sudut matanya, tanganya terlihat mengenggam satu sama lain " tante tidak bisa menjadi mama yang baik untuk Jeno, sebenarnya Jeno anak yang baik, dulu dia anak yang penurut, dia ramah pada siapapun, tante tidak tau lagi harus bagaimana menanggapi sikap dinginya, anggap saja apa yang terjadi tempo hari tidak pernah terjadi"
" tapi Jeno keterlaluan tante, mana ada anak memanggil mamanya dengan sebutan seperti itu, bukankah itu sangat keterlaluan, walaupun tante bukan mama kandung setidaknya dia tetap menghormati tante seperti mama kandungnya" dia benar-benar sosok Renjun yang seutuhnya.
Hana menoleh " bagaimana kamu tau?" tanyanya tidak percaya
Renjun tersenyum tipis "kita sudah berteman sejak dulu tante. Tapi Renjun baru tau kalau Tante Hana mama Jeno juga" kepal Renjun tertunduk merasa bersalah. Jeno benar-benar makhluk paling menjengkelkan, awas saja kalau Renjun ketemu sama dia, siap-siap telinganya panas.
Renjun menatap wanita itu lebih serius " dulu tante hanya sekertaris pribadi mama Jeno, sejak kecil Jeno tante urus seperti anak sendiri, hingga kejadian besar menimpa keluarga itu, mobil yang di kendarai mama Jeno tertabrak truk, itu hari terburuk yang pernah terjadi di keluarga harmonis itu, mama Jeno tidak bisa diselamatkan dan setelah itu, papa Jeno menikahi tante untuk menjaga Jeno, sepertinya anak itu tidak mengerti" Tante Hana menghirup nafas dalam.
" tante mencoba menenangkan Jeno kecil, menjelaskan semuanya secara detail, tapi itu tidak berarti apa-apa, tante seperti penghancur keluarga mereka, tapi tante tidak pernah berfikir demikian, tante sudah bekerja keras, tapi dia tidak mengerti juga. Tante merasa bersalah dengan semuanya"
Wanita itu mengulurkan tanganya, memegang erat jemari tangan Renjun " tolong katakan maaf untuknya, bujuk dia supaya mau pulang, setidaknya bujuk dia agar mengerti"
KAMU SEDANG MEMBACA
From Whom To Whom [Jaemren]✅
Fanfiction[Complete] Bxb Renjun menerima tawaran Jeno untuk membantunya membuat kan surat yang sejatinya akan Jeno tujukan khusus untuk orang yang dia suka. Tapi apa jadinya kalau surat itu ternyata untuk orang yang selama ini Renjun campakkan? Dan Haechan ti...