❝ Long nights allow me to feel
I'm falling, I'm falling
The lights go out
Let me feel
I'm falling
I am falling safely to the ground❞
Eddie Vedder – Long Nights
4 bulan yang lalu
Gagal SNMPTN, memusingkan skor UTBK yang hanya ada di stage 670-an, dan harus belajar lagi untuk persiapan Ujian Mandiri di salah satu PTN top 3 di Indonesia membuat kepala Ara berdenyut hebat; kepalanya benar-benar hanya dipenuhi oleh bagaimana caranya untuk masuk ke PTN yang ia idam-idamkan selama ini, plus agar ia tidak perlu berjauh-jauh lagi dengan Rangga – pacarnya yang sudah memenuhi masa SMA-nya.
Pacaran selama hampir 3 tahun bukanlah hal yang mudah, Ara berusaha dengan baik agar hubungan mereka tetap terikat, terkadang mengalah dalam pertengkaran, sampai memberikan support pada Rangga dalam segala bentuk.
Ara benar-benar yakin bahwa Rangga-lah yang akan menjadi teman hidupnya nanti.
She loves him more than he could ever imagine.
Ara membolak-balik buku tebal yang cocok untuk dijadikan bantal itu, matanya terfokus pada angka-angka yang bertebaran di sana, ia berusaha memecahkan soal-soal Matematika, karena pada UTBK kemarin, Matematika menempati posisi paling rendah.
Meskipun demikian, tak peduli seberapa besar usaha yang dikerahkan oleh Ara, tetap saja dia tidak mengerti. "Can you just solve yourself?" tanyanya pada kertas yang bertaburkan oleh angka itu.
Ponselnya berdenting, membuat Ara meloncat dari tempatnya untuk meraih ponsel.
Rangga: semangat sayaang
Rangga: udah kelar belum belajarnya?
Rangga: aku lagi di kos temen aku ya
Ara: BELOMM
Rangga: tidur dong, udah jam 11
Rangga: caca entar sakit, jangan dipaksain
Ara: iya bentar lagi aku tidur
Rangga: ok, kalau udah mau tidur kabarin aku
Rangga: jangan lupa skinker
Rangga: aku di kos temen sambil ngerjain uas take home aku yaa ca
Ara hanya membaca pesan tersebut dan berpikir untuk menyudahi sesi belajar pelajaran terkutuk yang satu ini. Sumpah demi apapun, yang suka Matematika, otaknya terbuat dari apa sih?
Jempol Ara menggulir layar ponsel, menampilkan deretan foto di Instagram yang terkadang ia tap dua kali. Iseng, Ara pun membuka Instagram Rangga yang entah kenapa tiba-tiba cowok itu memberikan password. Padahal, Ara tidak ada meminta sama sekali.
Tumben, sungguh tumben.
Memang sih, dulu mereka pernah saling bertukar password, but what's the point? Tentunya tidak ada.
Keisengan Ara awalnya tidak sampai ke direct message, namun sampai akhirnya seorang cewek muncul di dm dan mengetik:
Naurayum_
Replied to your story: beliin dong papa
HAH?
SIAPA NIH.
PAPA?
JADI RANGA SUDAH PUNYA ANAK?
Penasaran, Ara pun mulai membuka profil Instagram cewek itu; tidak ada same following. Darimana Rangga kenal?
Ara mulai melihat-lihat akun Naurayum_ itu, mellihat beberapa cover lagu yang dinyanyikan dan suaranya memang bagus, sangat bagus. Oh, mungkin Rangga hanya berteman dengan cewek ini.
Ara mulai melanjutkan keisengannya dan mulai menemukan dm Rangga bersama beberapa cewek. Dan Ara berani bersumpah bahwa ini sudah kelewatan, pasalnya dm Rangga kepada cewek tidak hanya sekedar menjurus ke pertemanan, namun ke arah menggebet, seperti:
"Hai, boleh kenalan?"
"Kita belum pernah ketemu, mau ketemuan kapan?"
"Enjoy the movie ya, Glory."
"Temen lo cakep tuh, mau IGnya dong."
Atau teman ceweknya yang dengan random mengirimkan pesan:
Glorysjkl: bebbbb your ex was follow me
"BUSET BAHASA INGGRIS LU JELEK BANGET MONYEEET, PERGI KE EF DULU SONO!"
Glorysjkl: bebbb temenin nugas
Ranggaa_: sabar buu lagi sahur
Di detik itu juga, Ara menitikkan air matanya.
Lama-lama air mata itu membasahi pipinya dan turun dengan semakin deras.
Wow, Ara bahkan tidak pernah menjadi mantannya Rangga.
Ara menangis sejadi-jadinya lalu memberanikan diri untuk membuka LINE, tempat jejaring yang digunakan oleh Ara dan Rangga untuk berkomunikasi. Lagi, tangisan Ara semakin kencang saat membaca pesan terakhir mereka yang masih sangat baik-baik saja.
Sekujur tubuh Ara bergetar, merasakan sakit di dadanya – yang biasa terjadi ketika Ara mendapatkan tekanan, cewek itu memiliki anxiety disorder yang dapat memicu penyakit jantungnya untuk kambuh – namun sekaran Ara rasanya mati rasa, kesedihan mengambil alih. Dia kacau.
She thought he was the one.
She thought he was the one that she'd spend her time with for the rest of her life.
But he's not.
Ara mengirimkan semuanya, mengirimkan screenshot yang telah ia baca dan pada akhirnya, terdapat satu pesan dan keputusan final yang diambil oleh Ara.
Ara: rangga, I'm done with you
Ara: kita putus.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta
Teen FictionSetelah 3 tahun tidak bertegur sapa, sepasang sahabat - Devan dan Ara - akhirnya kembali bertemu dengan tidak sengaja di sebuah kelab malam. Mereka menghabiskan malam bersama di Jakarta, mengelilingi kota itu sembari bercerita tentang kelanjutan hid...