5 » Jl. Rasuna Said [flashback part 2]

91 7 9
                                    

My heart is hoping

You'll walk right in tonight

And tell me there are things that you regret

Cause if I'm being honest I ain't over you yet

That's all I'm asking

Is it too much to ask?

Niall Horan – Too Much To Ask

(masih) 4 bulan yang lalu

Siangnya, Ara uring-uringan, makan hanya sekedarnya karena, yah, dia baru patah hati untuk pertama kalinya. Ara tahu bahwa ini adalah keputusan yang riskan, dia tidak dapat memungkiri fakta bahwa ia membutuhkan Rangga.

Di sore harinya, Ara berusaha dihibur oleh kedua temannya, meminum kopi di sore hari lalu beranjak ke salah satu pantai di Malang yang menampilkan matahari terbenam. Ara berusaha terlihat senang, sambil menyesap rokok yang diberikan oleh temannya.

Beberapa notifikasi masuk, membuat Ara memusatkan fokusnya pada layar ponselnya dan dengan tak sengaja membuka notifikasi tersebut.

Naurayum_: kwkwkwk bisa aja

Naurayum_: mau dibawain duren?

Rangga_: bebek ihh

Naurayum_: kok bebek?

Ranggaa_: bebek kan wkwkwk

Ranggaa_: aku titip boneka sigale-gale aja gimana

Naurayum_: ga ada lahh

Ranggaa_: eh kita udah temenan ya di line?

Naurayum_: udaahh

Ranggaa_: bagus kalau gitu, ga Cuma di tinder doang

Cepat-cepat, Ara langsung log out dari akun Rangga sebelum akhirnya dia menagis lagi.

Hah. Bahkan Rangga tidak sedih sama sekali.

Ara sangat tidak penting ya bagi Rangga?

"Guys, aku balik duluan ya," ujar Ara lalu bergegas tanpa berbasa-basi. Air matanya keluar tanpa henti, sepanjang ia mengendarai motornya kembali ke rumah pun, ia masih menangis.

Sesampainya di kamar, Ara kembali menangis; ia benar-benar tidak ada harganya di mata Rangga. Bahkan, kepergiannya pun tidak berarti sama sekali. Seharusnya Ara tahu diri, bahwa mungkin dua tahun tidak ada artinya bagi Rangga.

Entah setan apa yang merasuki, Ara meraih ponselnya dan menelfon Rangga.

Entah k e n a p a.

"Halo? Kenapa sayang – Ra."

"Maaf ya, maafin keputusan aku."

"Oh, iya gapapa."

"Rangga, aku mau minta tolong, boleh?"

"Iya, kenapa?"

"Ganti password IG kamu, engga enak akunya kebaca mulu."

"Kan bisa di logout."

"Aku remember, jadi nyantol mulu."

"Oh, ya udah. Udah, itu aja?"

"Iya."

"Oke."

Lalu Ara mematikan sambungannya dan di detik setelahnya ia menelfon Rangga kembali.

"Hal –"

JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang