❝ I want you to out of my head
I want you to out of my bedroom tonight
There's no way I can save you
Cause I need to be saved too
I'm no good at goodbyes ❞
Post Malone ft. Young Thug – Goodbye
Band Devan menjadi salah satu pengisi acara pada sebuah acara musik yang digelar di atas rooftop Panhead. Bahkan Ara tidak tahu sama sekali bahwa Devan benar-benar serius dengan ucapannya tersebut, bisa-bisanya beberapa jam sebelum acara digelar Devan malah menjemput Ara dan bukannya latihan atau apapun itu yang berhubungan dengan band-yang-akan-tampil. Well, Ara tidak terlalu mengerti.
Kaki Ara berpijak di antara kerumunan banyak orang, tangannya melayang di udara sambil sesekali mengabadikan beberapa momen melalui video. Namun nyatanya, Ara tidak benar-benar mengarahkan atensinya secara penuh pada Devan yang sedang tampil dengan gitar akustiknya, malah ia sibuk dengan pesan-pesan singkat yang ia tahu bahwa tak seharusnya ia pedulikan.
Rangga.
Ara benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk menghindari Rangga. Demi apapun, cewek itu sangat senang ketika Rangga tiba-tiba muncul lagi di layar ponselnya setelah berbulan-bulan mereka tidak berbincang. Plus, mereka bertemu tanpa sengaja yang mana membuat Ara semakin tidak bisa lepas dari jeratan Rangga.
"This next song is so special. Moreover, our guitarist's someone special is here," ucap Rama, si vokalis yang kemudian melihat ke arah Ara sekilas. Sementara Devan hanya tertawa ke arah Rama dengan tatapan 'ngeledek-mulu-lo-tai'. "We made this song a few months ago. It's a love story of how two broken pieces healing together. They try to reconcile every piece of them that had once broken. This is our newest song, I hope you guys enjoy it!"
Kini lampu yang tadinya menyala terang menyatu, membuat sekitarannya gelap dan lampu kini menyala pada satu orang; Devan. Jemari cowok itu masih memainkan gitar dengan lincah, melodi yang ditata sungguh membangunkan romansa romantis. "You made me sing," ucap Devan sebelum akhirnya melanturkan lirik lagu yang tidak pernah didengar sebelumnya oleh Ara.
Semua orang bersorak akan kalimat Devan sebelum menyanyikan lagu baru band-nya, duet dadakan antara Devan dan Rama sama sekali tidak diduga. Sebuah senyum tertoreh di figur Ara, secara refleks, yang bahkan ia tidak tahu bahwa saat ini ia sedang tersenyum.
"Your voice is so good, I told you a long time ago," gumam Ara pelan, tatapan matanya tidak lepas dari Devan. Ara terhipnotis sampai pada akhirnya dentingan ponselnya mengalihkan atensi penuhnya.
Rangga.
Cowok itu membalas kembali pesan singkat Ara.
Mereka kembali bertukar pesan, meskipun Ara mengetik dengan akal sehatnya meminta Rangga untuk pergi dari kehidupannya. Namun, Ara justru tidak bisa jika ia benar-benar lepas dari Rangga.
Sekali lagi, tidak peduli seberapa Rangga menyakiti Ara, cewek itu akan selalu mencintainya. Kedengaran sungguh klise dan sampah memang, fakta bahwa Rangga telah benar-benar mencampakkan Ara untuk seorang cewek baru seakan-akan hilang begitu saja saat Rangga meminta maaf.
Seakan-akan Rangga sangat menyesal.
Seakan-akan Rangga selalu menginginkan Ara.
Seakan-akan Rangga berkata bahwa Ara-lah satu-satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jakarta
Teen FictionSetelah 3 tahun tidak bertegur sapa, sepasang sahabat - Devan dan Ara - akhirnya kembali bertemu dengan tidak sengaja di sebuah kelab malam. Mereka menghabiskan malam bersama di Jakarta, mengelilingi kota itu sembari bercerita tentang kelanjutan hid...