TEKAD

197 19 0
                                    

Luna sedang berada di kantin bersama Liah. Liah bingung sedari tadi Luna hanya diam tanpa berbicara sedikitpun.

"Lun, lo kenapa? Sakit?"
Luna hanya menggeleng pelan.

"Lo ada masalah apa? Cerita kek ke gue, siapa tau gue bisa bantu"
Luna mendesah berat terpaksa memceritakan keluh kesahnya kepada Liah.

"Li, apa harus ya gue berhenti peduli sama Bintang, sebenernya dia udah maafin gue, cuman gak buat temenan lagi kayak dulu"
Luna kecewa dengan perkataan Raffi pagi tadi.

"Em, menurut gue ya Lun,si Raffi sebenernya gak mau hubungan lo sama dia kayak gini, cuman yah gitu seorang Raffi itu keras kepala orangnya, gengsian lagi"
Liah menjelaskan secara rinci.

"Kayaknya gue gak boleh nyerah gitu aja, lagian gue juga udah janji sama bunda buat bikin Raffi balik lagi kayak dulu"
Luna begitu bersemangat.

"Nah ini baru Luna yang gue kenal, gitu dong"

"Yaudah yuk ke kelas"

"Kuy lah"
Luna dan Liah berjalan keluar kantin menuju kelas.

                 ***

"Luna pulang"
Luna membuka pintu rumahnya. Riska pun berjalan keluar menemui putrinya.

"Udah pulang, gimana sekolahnya, oke-oke aja kan"

"Oke kok mih"
Luna tersenyum ke mamihnya.

"Oh iya, nanti bunda kamu kesini lho, kita mau bikin kue, dan makanan untuk makan malam nanti di rumah kita"

"Serius mih?"
Tanya Luna bersemangat.

"Iyah sayang, tapi ayah Feri gak bisa ikut, karena lagi ada bisnis di luar kota"

"Em gak apa-apa deh mih, yang penting bunda Linda ada"

"Yaudah sekarang ganti baju gih, tante Linda lagi otw katanya"

"Oke mih"
Luna segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Selang beberapa menit, terdengar suara mobil di luar rumah Luna.

Luna segera keluar dan melihat Linda baru saja keluar dari mobil bersama Raffi.

"Bunda!"
Luna langsung berlari dan memeluk Linda.

"Kangen tau, udah lama gak ketemu"
Luna menggandeng Linda masuk ke dalam rumahnya.

"Cih,lebay. Baru aja satu minggu gak ketemu, jijik gue"
Raffi begidik ngeri melihat Luna yang sangat alay menurutnya.

Raffi pun masuk dan langsung duduk di ruang tamu. Sedangkan Luna sudah berada di dapur bersama Riska dan Linda.

Linda menyuruh Luna untuk duduk saja diruang tamu menemani Raffi. Luna mengangguk dan berjalan ke arah Raffi.

Luna pun duduk di samping Raffi. Raffi nampak tidak peduli dan acuh tak acuh kepada Luna.

Dddrttt

Ponsel Luna berbunyi. Luna melihat siapa yang menelponnya. Tidak ada nama pemilik nomor tersebut. Karena penasaran Luna langsung mengangkatnya.

"Assalamualaikum, maaf ini siapa ya?"

"Waalaikumsalam, ini gue Bagas"

Mendengar suara laki-laki yang menelpon Luna, Raffi lantas diam-diam memperhatikan Luna.

"Oh,Bagas. Iya kenapa gas?"

"Gas,gas emang gue tabung elpiji apa?"

Luna terkekeh, nampaknya Bagas kesal karena menyebutnya dengan sebutan "Gas".

"Iya, sorry deh. Iya Bagas ada apa?"

"Nah, gitu dong. Gue mau ngajak lo jalan, kebetulan ada Festival Kuliner dideket sini, kalo lo mau sih"

"Waaah, seriuss? Gila gu-"

Ucapan Luna terpotong karena Raffi merebut ponselnya dan beralih menelpon Bagas.

"Apa? Luna gak bisa jalan sama lo, dia sibuk!"

Bagas cukup terkejut mendengar suara Raffi yang tiba-tiba muncul di telinganya.

"Oh. Yaudah gak apa-apa, lain kali aja. Gue tutup ya Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam".

Raffi meberikan ponsel Luna. Luna masih saja melongo menyaksikan kejadian barusan. Luna sangat kesal, itu adalah kesempatan baginya untuk membeli semua makanan yang ia suka.

"Ih, Bintang kok gitu sih, gue kan mau ikut Bagas tadi. Jarang-jarang gue bisa ke Festival Kulineran kayak gitu"
Luna sangat kesal saat ini kepada Raffi.

"Yaudah ayo"
Raffi bangkit dari duduknya dan berjalan keluar rumah.

"Ayo apaan anjir. Jelas dikit kek ngomong"
Luna berjalan mengejar Raffi.

"Festival kan?"
Raffi menatap Luna dengan alis sebelah yang terangkat.

"Wahhh, seriuss? Mau bangett!!"
Luna berteriak antusias.

Raffi berjalan masuk lagi kedalam rumah Luna.

"Lho, katanya ke Festival, kok masuk lagi?"
Luna bingung.

"Mau pamit sama bunda"
Luna menepuk jidatnya. Bisa-bisanya dia lupa untuk pamit kepada orang tuanya.

Luna pun berjalan mengikuti Raffi untuk menemui Riska dan Linda.

"Bun,Raffi pamit ya, mau pergi ke Festival Kuliner sama Luna"
Raffi menyalami tangan Linda dan Riska.

"Luna juga ya mih"
Luna pun melakukan hal yang sama seperti Raffi.

"Hati-hati ya, jagain Luna ya nak"
Linda memberi amanah untuk Raffi.
Raffi hanya mengangguk dan berjalan menuju mobil di ikuti Luna.
 
               ***

FRIENDZONE Area (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang