20

647 32 0
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~
Happy Reading!!
Jangan lupa Vote & coment
Jangan jadi Silent Readers


"Bua? Oh Buah,kamu mau buah ya udah kita ke toko buah sekarang" ajak anna menatap Dini lalu menarik tangan Dini.
"Ab..bang" ucap dini terbata-bata
"Abang? Hahaha kamu manggil kakak abang,tapi cocok juga sih" ucap anna belum menyadari kedatangan Kei dibelakangnya.
Dini memberi kode kepada Anna jika Kei ada di belakangnya.
"Lo kenapa kayak ngeliat hantu aja"
Anna berbalik dan melihat Kei yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Anna menunjukkan cengiran lebarnya.
"Eh KaKi,Asstagerfirullah gue lupa kunci motor gue mana yaa? Din lo liat nggak". Tanya anna padahal kunci motor ada ditangannya.
"Liat,itu di tangan kakak" jawab Dini tak peka dengan anna yang ingin menghindari Kei.
"Oh kakak lupa belanjaan kakak masih di kasir".
"belanjaan kakak gak ada yang ketinggalan kok" Dini masih tak peka membuat Anna mengeram pada Dini.
"gue pengen ngindarin abang kei mu Dinooong,berdosakah saya jika menenggelamkan adikku yang kurang peka ini tuhan"  Batin Anna mengumpati dini.
Anna tersenyum menampakkan ginsulnya pada Kei.
"Mau menghindar dari kakak" ucap kei dingin.
"Mnggak iya nggak kok kit.."
"Mau pake alasan apa lagi? Pulang!!" Ucap kei menarik tangan Anna,dini menyusul mereka dari belakang dengan perasaan tak tentu.
"Duh pasti Bang Kei marah banget sekarang" batin Dini berjalan di belakang kedua kakaknya.

"KaaKi lepas,tangan anna sakit tauu" keluh anna karena genggaman Kei yang terlalu kuat.
Kei melepas tangan Anna setelah sampai di parkiran.
"Masuk" kei membukakan pintu mobil untuk anna.

"Anna pake motor kak,misal anna pulang bareng KaKi terus motor anna gimana? Masa mau ditinggal kan kasian" Protes Anna.
"Nanti kakak suruh orang buat bawa motor kamu sekarang masuk"
"Kasian dong orangnya kalau motor anna di bawa kan berat,pokoknya gak boleh ada yang pake motor gue selain gue TITIK"
"Kakak bilang masuk ya masuk,Sekarang" suara Kei mulai meninggi.

Dini langsung masuk kedalam mobil Kei sedangkan Anna masih mematung dengan mata berkaca-kaca.
"Anda tidak berhak mengatur saya apalagi membentak saya" ucap anna menahan air matanya baru kali ini Ia dibentak oleh seseorang,mamanya saja tidak pernah membentaknya.
"Kakak gak bentak kamu kakak cum.." ucap kei meninggikan suara.
"Itu apa kalau bukan bentak namanya hah,mama aja gak pernah bentak Anna," ucap anna menghapus air matanya,
Kei hanya diam mendengar ucapan adiknya,Anna menarik Dini keluar dari mobil kei berjalan ke motornya meninggalkan kei yang masih diam.

"Cepetan naik" ucap anna pada dini.
"Pegangan" lanjutnya melajukan motornya melewati Kei.

"Arrghh" Kei membanting pintu mobilnya.
"Jalan sekarang ikuti adik saya" titah Kei pada sopirnya.

Anna mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata membuat Dini semakin mengeratkan pegangannya pada bahu Anna.
"Kaakk jangaan ngeebutt Diinii taakuut" Teriak dini memejamkan matanya.
"Apaaa? ngebuut?,okeey!!" anna semakin menambah kecepatan motornya membuat Dini memeluk erat pinggang anna.
Anna hanya tersenyum melihat wajah ketakutan Dini. Anna semakin menaikkan kecepatan laju motornya,membuat Dini memejamkan mata dan menjerit ketakutan.

Dini turun dari motor setelah anna menghentikan motornya digarasi mansion prayanka.
"Kenapa Din?" Tanya anna yang baru melepas Helmnya.
"kakak bawa motor ngalahin kecepatan Rossi,lain kali Dini gak mau di boncengin sama kakak lagi,kakak pake motor kayak nyari mati" cerocos Dini.
Anna tertawa lepas mendengar ucapan Dini.
"Ih kakak kok ketawa,ngeselin bangett" dini menghentakkan kakinya dilantai.
"Abis muka lo lucu benner hahaha"
"Kakak mah gitu" dini meninggalkan Anna yang masih tertawa.
Anna mengikuti Dini yang masuk kedalam Mansion,anna yang masih tertawa dibelakang Dini,membuat Dini memutar badan.
"Kakak kesambet kunti ya,ketawa sendiri" ledek Dini yang melihat kakaknya tertawa sendiri.
"Iya,hahahaha sumpah lucu bangett pengen Ngehujat njirr" ujar anna terbahak-bahak.
"Kakaak" gerutu Dini kesal yang kembali berjalan.
"Din lo keenakan ya?" Tanya Anna.
"Keenakan Apanya?"
"Lo keenakan make helm guee yaa sampe-sampe lo gak lepas" tutur anna lalu kembali tertawa.
Dini meraba kepalanya
"Hehehe iyaa Dini lupa lepas" Dini melepas Helmnya berjalan ke garasi untuk menyimpannya.

Anna hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Dini.
"Oh iya,dimana ibuku?" Tanya anna pada pelayan yang lewat.
"Oh nyonya Eva sedang  ada di taman belakang nona" ucap pelayan itu sopan.
Anna langsung menuju ketaman menemui mamanya.

"Dengar Eva!!  Jangan pernah berfikir kau sudah diterima dikeluarga ini hanya karena kau kembali dengan membawa seorang putri di keluarga ini,ingat Eva!! keberadaan putrimu itu tidak akan mengubah statusmu,kau tetap pembunuh suamiku,kau dan putrimu sama,sama-sama tidak diinginkan dikeluarga ini.

Anna berhenti sejenak ketika mendengar samar-samar suara yang ia ketahui adalah suara Omanya ralat Nyonya prayanka.
Anna kembali melangkah hingga sampai ditaman dimana dua orang yang sedang berbicara.

"Jangan harap aku akan menerima putrimu sebagai bagian dari keluarga ini,aku tidak sudi memberikan nama keluarga besar pada anak yang belum tentu anak dari putraku"
"Anna anak Arlin,Mah" ucap Eva menatap ibu mertuanya.

"Anak dari putraku? Benarkah?" Ucap nyonya prayanka dengan senyum remehnya.
"Anak dari putraku? Atau anak dari pria lain? Anak har..."

"Anna anak Arlin Ma" potong Eva tiba-tiba,entah harus berapa kali ia menyebutkan jika Anna adalah anak Arlin,cucunya juga.

"Kau memotong ucapanku Eva" marah nyonya prayanka,satuhal yang harus diketahui jika nyonya prayanka tidak suka ucapannya dipotong.
"Maaf ma" ucap Eva, Ia tidak bermaksud memotong ucapan mertuanya,tapi ia tidak bisa diam jika mertuanya mengucapkan kata-kata yang menyakitkan untuk putrinya.
"Dasar perempuan murahan,jal..."

"HEY KAU WANITA TUA BERMULUT PEDAS". Teriak seorang gadis membuat Eva dan Nyonya prayanka tersentak dan menatap kearah gadis yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Jadi begini kelakuan orang kaya" ucap Gadis itu sinis seraya berjalan menghampiri nyonya prayanka.

Tbc...

Terima kasih buat yang udah baca cerita Aku, jangan lupa TINGGALKAN JEJAK, misalnya Vote atau Coment gituuu

By Author GAJE

The Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang