14

627 32 0
                                    

~Bismillahirrahmanirrahim~
Happy Reading!


"Haah kata siapa?" Ucap anna kaget.
"Ya kata mama lo tadi pagi waktu gue nelfon." Jawab fian.
"Ck mama dikasi apasih sama pria tua itu,guekan udah bilang gak mau pindah." Ujar anna kesal.
"Durhaka lo nna papa lo bilang pria tua masih ganteng juga tapi gantengan gue." Ucap Deri
"Hahaha mata lo katarak kalii,
Lagian namanya aja gue gak tau."
"Buset dahh nama papa lo sendiri gak tau? lo gak tau Arlino Prayanka? dia papa lo salah satu pengusaha sukses di indonesia masa lo gak tau sih." Ujar Deri.
"Ya memang gue gak tau dan gak pengen tau." Ucap anna santai
"Annayya Nirwana P. Sekarang gue tau arti huruf P nama lo." Ucap Dirham berdiri membuat anna menautkan alisnya.
"Annaya Nirwana Prayanka." Ucap Dirham dan Denal Serempak menunjuk anna.
"Sejak kapan nama gue ada huruf P di belakangnya?." Tanya anna menautkan alisnya.
Membuat Fian menepuk jidat,sahabatnya yang satu ini memang pelupa.
"Yaa ampun,anna lo lupa kalau nama lo emang ada huruf P di belakang sejak lo lahir,lo aja yang gak pernah nyebut kalau lo perkenalankan diri." Jelas Fian.
"Oh yaudah gue balik dulu
See you di sekolahan ya jangan Rinduuu." Teriak anna melajukan motornya.

Anna memarkirkan motornya di halaman rumahnya dan melihat sopir mengangkat koper-koper besar. Anna langsung masuk dan melihat mamanya menyeret koper masuk ke kamarnya.
Anna berlari kekakamarnya
"Mama ngapain di kamar anna." Tanya anna.
"Kamu udah pulang? Sekarang kita beresin barang-barang kamu kita pulang kerumah papa." Tutur Eva.
Anna berlari ke arah sikembar yang hendak membuka laci belajarnya dan menarik kerah bajunya membuat mereka terhempas kebelakang.
"Jangan sentuh barang-barang gue."
"Loh kenapa? kita cuman mau bantu beresin barang-barang lo doang." Tanya Erlan
"Gue bisa beresin sendiri." Ucap sinis anna mengambil koper dari tangan mamanya.
"Lo kenapa sih kayak nyembunyiin sesuatu gitu." Lanjut erlan penasaran dengan isi laci meja itu.
"Sekarang kalian keluar aja,Anna bisa beresin sendiri."
"Tapi kita cu.." ucap Arlin.
"Saya bilang Keluar sekarang." Bentak anna pada Arlin.
"Anna kit.."
"Anna bilang keluar sekarang." Teriak anna memotong ucapan Arlan.
"Anna." Suara Eva mulai meninggi melihat tingkah putrinya.
"Keluar sekarang Ma." Suara anna mulai pelan.
Eva mengerti bagaimana perasaan putrinya saat ini,ia mengajak Suami dan sikembar keluar dari kamar anna.
Brak!!
Anna menutup pintu kamarnya kencang membuat yang baru keluar kaget. Ia langsung membuka laci mejanya dan mengambil Obat lalu menelannya.
"Untung mereka gak liat ini." Batin anna yang memegang map berisi hasil tes kesehatannya dari rumah sakit.
Anna menghembuskan nafasnya lalu memasukkan barang-barangnya kedalam koper.

Tak butuh waktu lama anna keluar dari kamarnya membawa 2 koper besar dan Ransel di punggungnya, menemui Mamanya yang sudah ada di depan pintu lalu menyerahkan koper-kopernya pada sopir yang menjemput mereka.
"ayo sayang." Ucap Eva berjalan menghampiri Arlin didekat mobilnya.
Tapi anna melangkahkan kaki kearah lain.
"Anna kamu mau kemana masuk ke mobil sekarang." Teriak Eva membuat langkah anna berhenti.
"Anna mau pake motor ma." Ucap anna mengeluarkan kunci motor dari sakunya.
"Nggak boleh,kamu gak tau alamatnya di mana, mama khawatir kamu kenapa-napa." Ucap Eva menghampiri anna yang sudah menaiki motornya.
"Kan anna bisa buntutin mobil papa atau Share Location aja alamatnya dimana." Usul anna.
"Gak pokoknya gak boleh mama gak izinin."
"Siapa juga yang minta izin sama mama." Ucap anna mengambil helmnya.
"Udah anna nanti papa suruh orang buat bawa motor kamu sekarang kita." Ujar Arlin menghampiri keduanya.
"Hoho gak ada seorang pun yang boleh pake motor anna selain anna sendiri."
"Anna kita naik mobil papa aja ya". Bujuk Eva
"Anna naik motor aja atau anna gak ikut mama pindah." Ancam anna pada mamanya.
"Anna buruan deh naik mobil gerah guee!!" Teriak Erlan dari dalam mobil.
"Gimana ma hm?" ucap anna menaik turunkan alisnya
"Yaudah tapi gak usah ngebut,mama udah kirim alamatnya Ke HP kamu, hati-hati,jangan ngebut,tetap dibelakang mobil papa,jangan nyalib mobil papa,dan ingat ini jalan raya bukan Sirkuit Okee". Ucap eva mewejangi putrinya yang keras kepala sama seperti suaminya yang keras kepala.
Anna melihat layar Hpnya dan membuka Notif dari mamanya.
"Okee buruan mama masuk mobil ntar kesorean lagi nyampenya." Ucap anna menyalakan mesin motornya.

Mereka meninggalkan rumah itu menuju kerumah Arlin.
Di perjalanan anna merasa bosan membuntuti mobil papanya yang sangat pelan menurutnya.
"Aish lelet banget kayak siput." Ucap anna membuka kaca helm Fullfacenya.
"Tuh mobil kayak ngikutin kita." Batin Anna melihat mobil dibelakangnya
"Jangan Nethink anna mungkin tujuannya searah." lanjutnya
Mobil itu langsung menyalib kendaraan didepannya.
ciitt... suara ban yang direm paksa.
"Kenapa berenti mendadak sih."
Kesal anna turun dari motornya.

Mobil itu mencegat mobil Arlin.
Keluar beberapa orang yang berwajah sangar mendekati mobil Arlin.
"Turun cepat." Ucap pria yamg mengetuk kaca mobil.
"Buruan turun atau kita pecahin kaca mobil lo." Ancam pria tadi.
"Udah papa yang turun kalian tetap di mobil jangan keluar." Perintah Arlin keluar dari mobilnya.
"Maaf ada urusan apa ya?." Tanya arlin.
"Kita gak ada urusan sama lo." Ucap pria memerintahkan Anak buahnya untuk memegangi Arlin siap menghajarnya.
"Stoop,Lepaskan papa saya." Teriak Arlan keluar dari mobil di susul Erlan dan Eva.

Sedangkan anna masih memeluk lututnya ketakutan mendengar suara pria itu,pria yang selalu mengejar dan ingin membunuh Anna.
"Hei anak haram kemarilah aku akan membunuh mu hahaha."
Suara pria itu memenuhi pendengaran anna.
"Nggak anna lo harus lawan dia,dia orang jahat,dia mau nyakitin mama,ayo anna jangan takut." Batin anna berusaha menghilangkan rasa takut yang mengerogoti dirinya.

"Papa bilang jangan keluar." Ucap Arlin yang berusaha melepaskan diri.
Mereka langsung menahan tangan Arlan dan Erlan karena jumlahnya banyak Arlan Erlan kewalahan.
"Jangan sakiti mereka." Jerit eva yang melihat Suami dan Putra Kembarnya di tahan oleh mereka.
Pria itu langsung menarik Eva untuk masuk kedalam mobilnya.
"Lepas jangan sentuh saya." Teriak Eva membuat pria itu menamparnya.

Anna berusaha menghilangkan rasa takutnya dan mencari cara agar bisa menolong mamanya
"Dek kakak minta mainannya ya ini uang buat beli mainan baru yang lebih bagus." Tawar anna pada anak kecil di depannya.
Anak kecil itu menyerahkan pistol mainannya dan mengambil uang dari anna lalu berlari menjauhi Anna.
Anna menghembuskan nafasnya meredakan rasa takutnya.
"pasti bisa,Haruss." Ucap anna mengepalkan tangannya lalu melangkah menuju mamanya yang sedang di ancam oleh pria itu.

Tbc.

Maaf kalau partnya gaje,Absurd,dan banyak Typonya.
Maklum first story.
Dan jangan lupa Coment dan Vote Yaaa buat lebih baik lagi kedepannya..........
Author GAJE
See You Next Part

The Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang