Senior[2]

233 98 50
                                    

📌

.
.

Huftt.. Lagi-lagi ia membuang nafas kasar. Memandang ke arah luar jendela. Bukan, disana bukan sedang hujan tapi bulan dan bintang yang sedang bersinar terang.

•••

Hari ini hari yang sangat menyebalkan bagi Alfree. "Emang si, dapet predikat anak kesayangan guru. Makanya apa-apa gue yang disuruh"

Ia tampak membawa setumpuk buku dan berjalan cukup cepat.

Brukk...

Orang yang ditabrak Alfree mendelik tajam ke arahnya. Jika kebanyakan akan mengatakan punya mata dipake, berbeda dengan gadis ini. "Gak usah minta maaf, karna gue gak bakalan maafin lo"

Alfree memutar bola matanya malas. "Najis songong banget jadi orang"

"What?" Teriak salah satu teman gadis tersebut.

Dia Citra, kaka kelas yang katanya Most Wanted perempuannya SMK Harapan. Citra langsung menarik lengan Alfree dengan sangat kuat. "Barusan lo ngomong apa? Disini gue kaka kelas, dan lo harus hormat sama gue"

Alfree menyentak Citra. "Maaf ya ka, tapi saya juga gak sengaja. Dan kaka gak usah sok gila hormat gitu, kalo nyatanya kaka juga gak bisa ngehormatin orang lain"

"Kurang ajar banget lo jadi junior"

Alfree bergumam. "Masih aja jaman senior junioran".

Plak..

Alfree ditampar oleh Citra. "Altav" salah satu dari mereka memanggil nama itu. "Lo apa-apaan"

Lelaki itu menarik paksa tangan Citra. "Dan lo mending sekarang balik ke kelas. Beresin buku-buku lo itu"

"Oh, jadi dia namanya Altav" gumam Alfree dalam hati

Citra kesakitan namun Altav tak menggubris. "Sakit bego, tumben banget lo belain bocah kaya dia"

Altav mendelik ke arah Citra. "Terus masalah buat lo?"

Citra hanya tertunduk, sepertinya ia takut kepada Altav. "Gue ingetin sekali lagi, lo gak usah ganggu dia. Kalo sampe lo ganggu dia gue makan lo idup-idup"

Altav melepas lengan kasar Citra dan berlalu begitu saja.

•••

Alfree sampai dikelasnya.
Brak..

Ia membanting buku yang ia bawa. "Ambil sendiri"

"Bep, kamu kenapa si?" Tanya Aldo cowok yang ngejar-ngejar Alfree dari pertama kali dia pindah kesini.

"Brisik" sentak Alfree

"Jutek banget, ga pernah berubah dari dulu. Tapi aku sayang" sahut Fiko si ketua kelas brengsek.

Sontak satu kelas tertawa mendengar ucapan Fiko.

Gina merasa aneh dengan Alfree. "Lo kenapa"

"Lo tahu gak?"

"Ya gak tahu lah, orang lo belum cerita"

"Bangke lu dasar. Jadi tadi gue lagi mau balik ke kelas terus gue gak sengaja nabrak si Citra. Senior gila hormat itu. Terus gue juga ditampar dimarah-marahin sama dia"

"Wtf, lo serius?"

Alfree mengangguk kesal. "Eh, tapi tadi gue ditolongin sama ka Altav. Senior yang kata lo ganteng itu"

"What? Lo serius" suara Gina menggelegar seruang kelas.

"Hust, lo tu kalo ngomong gak usah kaya orang gak makan berhari-hari."

"Kaya lo ngga aja. Eh tapi terus terus gimana?"

Alfree kemudian bercerita kejadian kemarin sore dikoridor. "Sebenernya gue udah 2x ketemu dia. Waktu gue telat dijemput sama Gavin, terus gue lagi nangis tiba-tiba dia nyamperin gue dikoridor. Terus dia bikin gue ketawa lagi. Yang gue liat si dia kaya nya sengaja deh."

"Wah, sweet banget. Lo beruntung banget si. Gue jadi pengen deh"

Tapi Gina seperti kebingungan. "Lo kenapa gin?"

"Kemarin?"

"Iya. Kenapa?" Alfree bertanya penasaran.

"Setahu gue kemarin ka Altav gak dateng ke sekolah. Dia lagi ikut ke salah satu Univ gitu sama pak Anton" Gina menjelaskan.

Alfree terdiam. "Ah mungkin udah balik kali"

Gina melamun. "Woy" Alfree mengagetkan Gina.

"Ya udahlah lupain siapa tahu emang takdir. Hahahah" Gina tertawa terbahak-bahak.

Bel pulang berbunyi. Tapi Alfree masih enggan untul pulang. Ia masih memikirkan ucapan Gina.

"Kalo iya itu bukan Altav terus siapa?"

"Masa hantu?"

"Ah gak mungkin" Alfree mengetuk kepalanya sendiri. "Jelas-jelas tadi temennya Citra manggil Altav kok"

Meski Alfree seolah percaya itu Altav di depan Gina. Tapi tetap saja ia malah merasa ada yang aneh dengan semua ini.

=>

Hayo, kenapa bisa gitu ya?
See you next chapter guys💛

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang