Senior[11]

110 35 2
                                    

📌

.
.
.

"Gak usah ngomporin kamvret".

"Gue serius sek" Gavin langsung mengepalkan tangannya ke Gani. "Kalem cuy".

Gani langsung ngibrit meninggalkan Gavin.

•••

"Tunggu al" teriak Gina.

Ternyata Alfree pergi ke UKS. Ia langsung naik ke kasur dan rebahan. "Al kaki lo kayanya berdarah deh" ucap Rere khawatir.

"Iya al, obatin dulu ya" bujuk Gina.

"Gak usah. Lo mending masuk kelas. Abis itu ulangan. Jangan lupa lo bilang sama Pak Anton gue down lagi, awas kalo nggak. Gue sekarang mau tidur dulu" ucap Alfree sambil tidur membelakangi Gina dan Rere.

Setelah Gina dan Rere pergi, Alfree langsung merintih kesakitan. "Aduh... Sakit banget njir. Kenapa juga gue harus kelepasan. Baru juga kering ni luka".

Tapi tak lama Alfree tertidur.

"Hhhhh....." Alfree bangun dan sekarang sudah dalam posisi duduk.

Alfree kebingungan. "Kenapa perban gue bersih, perasaan kayanya tadi keluar darah lagi?"

"Kita yang gantiin" Alfree menoleh.

Mereka anak yang sedang piket jaga UKS. "Kenapa gak tanya dulu ka?"

"Tadi disuruh sama ka Avran, makanya kami nurut aja" jelas salah satu cewek dengan rambut sebahu.

"Orangnya mana?" Tanya Alfee.

"Gak tau tuh. Pulang duluan ya,soalnya udah bubar dari tadi".

"What? Jam berapa sekarang?".

"Jam 5" mereka pergi meninggalkan Alfree sendiri di UKS.

Dengan susah payah, Alfree berjalan menuju parkiran. Ia tak peduli dengan tas dan kondisi kaki juga tangannya. "Sial. Si duo curut kenapa gak bangunin gue" umpat Alfree.

Sesamapainya diparkiran, yang ia lihat hanya ada beberapa motor dan satu mobil. Sudah jelas itu mobil Avran. "Sebenernya males. Tapi mau gimana lagi. Daripada gue mati berdiri ditengah jalan" gumam Alfree.

Tok tok tok.

Alfree mengetuk kaca mobil Avran. "Ka".

Avran menoleh. Tadinya ia sedang bermain game online. Avran keluar mobil. "Udah bangun? Kebo juga lo tidurnya".

"Brisik. Lo ngapain masih disini?"

"Ya nunggu lo lah. Gue tau lo pasti nyamperin mobil gue. Bener kan?" Ledek Avran.

"Mau nganterin kaga?".

"Masuk" suruh Avran.

Selang berapa lama mereka sampai di rumah Alfree. "Gue gak mau mampir. Dan lo masih punya utang janji ke gue buat bujukin kepsek".

"Siapa yang mau nyuruh lo masuk?" Seru Alfree tak kalah sinis.

"Gue balik" Avran langsung melajukan mobilnya secepat gledek. Eh petir, kilat maksdunya.

•••

Hari ini Alfree kembali tak masuk. Alasannya? Ya bolos lah. Kaki dan tangannya gpp sebenernye. Tapi ttp aja dia mau sekolah kalo udah sembuh total. Biar kalo mau adu jotos aman.

"Hust" Gina dan Rere menoleh.

"Iya ka, kenapa?" Tanya Rere.

"Fresya mana?" Tanya Avran.

Gina dan Rere saling menoleh. "Panggilan sayang" seru Altav yang diikuti gelak tawa Revan dkk.

Avran menoyor kepala Altav. "Lo juga suka manggil dia Fresya. Suka sama dia?"

"Gue udah punya. Gue gak akan manggil dia Fresya lagi" ujar Altav menahan tawanya.

"Oh," ujar Gina yang loading agak lama.

"Al gak masuk".

"Sakit? Perasan dia kemarin baisa aja pas pulang. Bukannya minggu ini kalian banyak ulangan?" Selidik Avran.

"Ya elah ka. Alfree mah anak pinter kali. Dikasih soal ulangan 10 mapel sekaligus sehari bisa selese kali" ujar Rere.

"Udah gak sakit kok. Tapi katanya dia males sekolah. Karena harus ngadepin senior gila, senior centil, senior gak punya otak apalagi yah. Lah itu pokoknya". Sahut Gina.

"Bolos?" Tanya Revan.

"Nggak lah" jawab kompak dari Gina dan Rere.

"Bolos tapi ada suratnya. Maksud? Kalo kaga berati otak kaka perlu direset" balas Rere

"Dia kan anak emas. Gak pernah bolos. Jadi ya gitu. Tadi malem chat pak Ito digrup. Bilang dia mau bolos tapi ada suratnya. Terus di iya in sama pak Ito. Apalah daya kami yang otaknya dibawah standar" sahut Gina.

"Udahlah cabut dulu" Gina dan Rere pergi meninggalkan Avran dkk.

"Pak Ito perasaan galak banget. Kok bisa ya" tanya Vino polos.

"Ya bisa lah. Makanya jangan suka bikin onar. Jadi kalo mau ngapa-ngapain gampang".

"Tau lo ah. Tapi keren si Alfree,bolos aja ijin"

"Di iya in lagi. Kalo kita?"

"Brisik lo semua" Avran ngegas tiba-tiab gengs.

•••

Alfree sedang membolak-balikkan tubuhnya. Ia lupa harusnya hari ini ia bertemu kepsek. Apalagi kalo bukan masalah Avran yang kagak mau ikut olimpid. "Chat aja kali ya tu kepsek".

"Sebenernya udah bilang kaga mau ngomong apapun. Tapi gue gak enak gara-gara dia nolongin gue kemaren" Ia memutar bola matanya malas.

=>

Chat gak ya?
See you next chapter guys💛

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang