📌
.
.
."Sebenernya udah bilang kaga mau ngomong apapun. Tapi gue gak enak gara-gara dia nolongin gue kemaren" Ia memutar bola matanya malas.
Akhirnya Alfree memutuskan untuk mengirim pesan kepada pak kepsek.
Pak Kepala Sekolah
Assalamualaikum pak
Walaikumsalam
Ada apa Al?Maaf pak ganggu, Al boleh tanya sesuatu gak?
Iya tanya aja Al
Ini soal olimpiade matematika pak
Kenapa? Kamu mau ikut?
Ngga bukan itu pak,
tapi saya takut ngomongnyaBilang aja, bapak gak akan marah kok
Gini pak,
sebenernya ka Avran dari kemarin-kemarin nyuruh saya buat bujuk bapak biar gak nyuruh dia ikut olimpid pak.
Awalnya saya tolak, tp kemarin saya sempet kecelakaan pak.
Terus yang nolongin ka Avran.
Jadi saya gak enak sama dia.
Kalo boleh Al minta ka Avran di ganti yang lain ya pak.
Tapi Al juga gak maksa kok.
Seenggaknya Al udah ngomong sama bapak biar Al gak ada beban lagi.
Maaf pak sebelumnyaKamu tapi gpp kan Al?
Pantes saya gak lihat kamu beberapa hari ini
Ya udah, kamu tenang aja.
Saya akan ganti Avran dengan yang lainIya saya gpp
Bapak serius?
Makasih pak, tapi bapak jangan bilang-bilang ya Al gak enak sama yang lainSama-sama Al
Rahasia ini aman
Kamu sekarang belajar gih,
biar nilai kamu lebih bagus lagiSiap pak
"Apapun akan saya lakukan demi kamu Al. Semuanya". Ujar pak kepsek dalam hati.
•••
Bel istirahat berbunyi. Namun tak seperti biasa. Sepertinya ada orang yang mengetuk-ngetuk mik dari ruang center. "Cek 123. Panggilan kepada Avran kelas harap ke ruang kepala sekolah sekarang juga. Terima kasih".
"Ka Avran Al" Gina menyenggol lengan Alfree.
"Hm".
"Gitu amat lo".
"Hm".
"Kantin yok".
Alfree langsung berdiri. Kalo soal makanan semuanya jadi gercep.
Saat sedang makan tiba-tiba ada orang yang duduk disebelah Alfree. "Heii".
"Hm".
"Jutek amat. Tapi makasih ya".
"Buat apa".
"Gak usah pura-pura gak tahu, pak Bondan bilang kok ke aku".
"Serah, toh sekarang semuanya udah beres. Jadi jangan ganggu gue lagi. Itukan perjanjiannya?" Tanya Alfree.
"Ya udah aku pergi dulu. Makasih" ucap Avran pegi meninggalkan Alfree dan Gina.
"Lo gak keterlaluan Al?".
"Sa ae".
"Dih, lo gak liat mukanya langsung murung gitu apa?".
"Bodo amat. Ayo balik ke kelas" ajak Alfree menarik paksa lengan Gina.
•••
"Al?" Kini Alfree sedang melamun saat jam pelajaran.
"Iya. Eh pak Anton. Maaf pak".
"Nanti kamu ke ruang guru pulang sekolah".
"Iya pak" jawab Alfree frustasi.
•••
Alfree sedari tadi hanya mengguling-gulingkan badannya dikasur. Ia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang terjadi diruang guru siang tadi.
Flashback off
"Assalamualaikum".
"Walaikumsalam. Duduk Al" sahut pak Anton.
"Iya pak ada apa ya?".
"Gini, akhir-akhir ini saya liat kamu sering murung. Beberapa hari juga gak masuk, dikelas sering ngalamun, kamu kenapa? Ada masalah? Kalo iya kamu bisa cerita ke saya. Ataupun guru lainnya. Jangan dipendem Al. Gak baik, nanti mempengaruhi sekolah kamu" pak Anton terlihat sangat serius.
Alfree tersenyum. "Gak ada apa-apa kok pak. Tenang aja. Hehe".
"Baiklah, saya tidak akan memaksamu cerita. Saya hanya mengingatkan demi kebaikan kamu. Silahkan kalo sekarang kamu mau pergi".
"Iya pak, permisi" Alfree menyalami pak Anton. Namun sebelum pulang ia memilih ke WC terlebih dahulu.
Saat akan pulang, ia tak sengaja mendengar percakapan dua orang lelaki. "Pokoknya mulai sekarang kamu awasi terus Alfree" -lelaki1
"What? Gue?" Alfree bertanya pada dirinya sendiri.
"Baik pak, saya akan mencoba mengawasinya terus". Jawab lelaki2
"Saya sangat sayang kepadanya. Saya tidak mau dia kecewa. Saya tidak mau di bersedih. Saya mau dia selalu bahagia. Dan saya sama sekali tidak mau kehilangan dia. Dan saya ingin kamu memberi pelajaran kepada mahasiswi yang telah melukai Alfree tempo hari. Saya dengar mereka satu kampus dengan Gavin. Buat mereka kapok." Ucap lelaki1 yang terdengar seperti sedang bersedih.
"Baik pak. Semua akan saya lakukan" sahut lelaki2.
"Wtf. Kenapa gue? Ada apa ini? Sayang? Amit-amit. Eh tapi sayang apaan dulu. Bapak, anak, kaka, pacar, teman, ah bodo. Tapi kenapa dia juga tau Gavin? Apa gue tanya dia aja ya?" Ucap Alfree dalam hati.
•••
"Hu hu. Panas banget ya Allah" Alfeee mengipas-ngipaskan tangan ke wajahnya.
Tiba-tiba, Alfree mendapat ide. Kenapa ia tak mencoba bertanya kepada Gavin dan mamahnya. "Siapa tau mereka tau sesuatu. Kaya dipelem-pelem gitu wkwkwk"
Tok tok tok....
"Gue masuk ya bang" teriak Alfeee didepan pintu.
"Hm"
Alfree langsung to do point. "Lo kenal pak Bondan gak?"
Brak.
"Wey santuy gue nanya baik-baik masa Allah".
"Gak usah sebut nama dia didepan gue. Lo juga mending jauh-jauh dari dia. Bahaya. Lo kalo sayang diri lo sendiri dengerin gue. Suatu saat lo pasti tau maksud dari semua ini" jelas Gavin yang sedari tadi mencoba menahan tangisnya.
"Sorry" Alfree menunduk.
"Balik ke kamar gih. Tidur udah malem" Gavin mengusap rambut Alfree dan Alfree hanya mengangguk lalu pergi.
=>
Ada apalagi ya?
See you next chapter guys💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior
Teen Fiction✏ Alfree membanting pintu kamarnya. Ia masih ingat betul kejadian tadi siang di kelasnya. "Pokonya waktu gue terlalu berharga buat ngurusin orang-orang gak guna. Dan gue gak takut walaupun harus dibenci semua orang karena ulah gue yang suka masa bod...