📌
.
.
.Meski Alfree seolah percaya itu Altav di depan Gina. Tapi tetap saja ia malah merasa ada yang aneh dengan semua ini.
•••
Jam sudah menunjukan pukul 01.15 pagi. Namun Alfree belum kunjung bisa tidur. Ia masih berpikir siapa cowok itu. Altav atau bukan.
Pikirannya mulai tertuju pada Avran. Salah satu Most Wanted SMK Harapan. Avran dan Altav adl dua sahabat karib. Hampir setiap ada Avran pasti ada Altav dan begitu pula sebaliknya.
Tapi mengingat kejadian tadi sore, Alfree semakin bingung. "Tapi pas tadi sore gue tanya dia Altav, dia jawab iya"
Huftt...
Alfree membuang nafasnya kasar. "Dari penampilannya lebih mirip Avran. Tapi dari sikapnya lebih mirip Altav"
"Kalo menurut Gina, Altav itu ganteng, putih tinggi, penampilannya rapi, care, gak songong, dan juga pinter"
Alfree mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya didahi. "Avran. Dia juga ganteng, putih tinggi, pinter, tapi penampilannya kalo diluar sekolah sedikit urakan, songong, gak mau ngomong sama ade kelas kecuali junior organisasinya, dan juga cuek"
Alfree semakin kebingungan, tiba-tiba notif pesan di ponselnya membuat ia kaget.
WhatsAapp
Aldo
Yang
Paan
Jutek amat
Bodo
Tidur udah pagi, besok telat
Tau darimana gue belum tidur?
Ini lo lagi online bego
Ohya,bodo ah
Alfree langsung mematikan data seluler ponselnya. Lagi-lagi ia tak kunjung bisa tidur. Sekarang bayang-bayang Avran mulai menghantui dirinya. Apalagi setelah kejadian sore tadi.
Ia benar-benar tak tahu harus berbuat apa jika cowok yang selama ini bertemu dengannya bukanlah Altav, melainkan Avran.
Flashback Off
Hujan tiba-tiba mengguyur. Menghilangkan mentari yang tadinya sangat ceria. Ia duduk si parkiran sekolah.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya."Asem" teriak Alfree.
"Hai fre, belum pulang?" Lagi-lagi cowok itu lagi
"Eh kaka, belum pulang?"
Cowok itu menggeleng. "Kamu sendiri? Lagi nunggu jemputan lagi?"
Kali ini Alfree yang menggeleng. "Nggak. Aku nunggu hujan reda. Abang aku tadi wa katanya dia lagi sibuk di kampus."
Cowok itu tersenyum. "Jadi dia abangnya"
Entah kenapa ada sedikit perasaan senang mendengar bahwa lelaki itu adl abangnya.
"Kenapa ka?"
Cowok itu kaget, dan menengok kebingungan. "Gpp"
"Oh ya, kamu tau yang namanya Avran gak?"
Entah kenapa cowok itu tiba-tiba menanyakan Avran. "Gak tahu si, tapi aku sering denger namanya disebut-sebut di kelas. Kenapa emang?"
"Gpp. Tapi kamu gak tertarik sama sekali sama dia?"
"Gak lah, amit'amit 7 turunan 7 tanjakan. Cowok songong kaya dia, apalagi katanya dia gak mau ngomong sama adik kelasnya kecuali anak organisasi. Kalo aku temennya terus aku ketemu dia mungkin udah aku jadiin sate tu orang"
"Ko nyeremin si. Emang kamu berani?"
"Berani lah. Gak ada yang nakutin disekolah ini"
Lagi-lagi mereka tertawa bersama. Lagi-lagi pula cowok itu bisa membuat Alfree tertawa.
"Jadi kamu benci sama dia?"
"Nggak juga. Cuma aku sebel aja sama dia. Soalnya dia pernah ngerjain temen aku pas mau masuk OSIS. Dan parahnya temen aku itu malah tergila-gila sama dia"
Tiba-tiba cowok iti terbahak-bahak. "Oh jadi dia temennya si Gina." Gumam nya dalam hati
Alfree tersenyum layaknya anak kecil yang minta es krim ke ibunya. "Eh, tapi kaka jangan bilang sama ka Avran ya. Aku jelek-jelekin dia"
"Ni anak kenapa harus senyum kaya gitu lagi si ke gue". Gumam cowok tersebut dalam hati.
"Takut?"
"Takut si ngga. Tapi kalo nanti sampe jadi masalah terus ribut-ribut, turunlah reputasi aku sebagai sisiwi baik-baik."
"Emang ributnya bakal kaya gimana?"
"Gini ya ka, aku itu emosian. Bisa-bisa aku adu jotos sama ka Avran"
"Sadis ya kamu."
"Kenapa kaka tiba-tiba nanyain ka Avran?"
"Gpp. Biasanya kan cewek-cewek disini itu pada kecintaan banget sama Avran. Baru kali ini aku nemu yang kaya kamu"
Alfree memajukan mukanya hingga tepat didepan muka cowok tersebut. "Oh"
"Ihh jangan deket-deket nanti suka lagi. Btw udaah reda nih, mau kaka anter?"
"Kaka kali yang suka sama aku buktinya lagi-lagi kaka nongol didepan aku. Emmm... Gak mau nanti aku kena semprot sama fans nya kaka"
Cowok itu bergumam. "Iya juga ya. Kenapa gue muncul lagi muncul lagi di depan ni anak. Ah tau lah"
"Tenang aja, ini udah sepi kali" sahut cowok tersebut."Iya juga si, ya udah deh"
Saat diperjalanan Alfree bertanya kepada Avran. "Ka, kaka ka Altav kan"
Cowok itu mengangguk. "Iya"
Tak lama mereka sampai di rumah Alfree. "Duluan ya ka, kaka hati-hati"
Altav hanya mengangguk dan mengegas motornya seperti sedang berada di sirkuit.
•••
Tak lama Alfree pun tertidur. Mungkin efek membayangkan kejadian sore tadi bersama cowok itu.
=>
Oh dia Altav. Tapi kalian kalo kalian sendiri lebih pilih Avran atau Altav ni?☺
See you next chapter💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior
Teen Fiction✏ Alfree membanting pintu kamarnya. Ia masih ingat betul kejadian tadi siang di kelasnya. "Pokonya waktu gue terlalu berharga buat ngurusin orang-orang gak guna. Dan gue gak takut walaupun harus dibenci semua orang karena ulah gue yang suka masa bod...