[YANG DI MULMED ITU AVA YA!]
Tok..tok..tok..
Suara pintu diketuk pun tak kunjung membuat seorang gadis yang tertidur lelap didalam kamarnya terbangun.
Ceklekk...
Pintu pun dibuka, sheren pun memasuki kamar putrinya dengan memegang setangkai sapu ditangannya.
"ADEVA CAROLINE MEYSALKA-!! BANGUN SEKARANG ATAU LO, GUE SERET PAKSA KEKAMAR MANDI!!" Teriak sheren menggema di seluruh ruangan.
Gadis yang bernama Adeva Caroline meysalka atau yang kerap dipanggil Ava itupun malah mengeliatkan tubuhnya lalu berbalik badan dan mempererat pelukanya pada guling.
Sheren pun menggelengkan kepalanya tak percaya dengan respon yang diberikan putrinya, masih bisanya putrinya tidur lelap setelah ia mengeluarkan suara cemprengnya.
Sheren pun menarik paksa tubuh putrinya agar terlentang dan membuka paksa kelopak mata Ava dan meniupnya, sontak Ava pun segera terduduk dan mengucek mata nya yang terasa perih.
"Ganggu aja ish!! Ava masih ngantuk tau!!" Kesal Ava mengerucutkan bibirnya.
"Buruan mandi!!" Seru sheren sambil menunjuk kamar mandi yang ada disudut kamar Ava dengan tangkai sapu.
Ava pun menatap mami nya dengan tatapan memelas dengan tubuh lesu yang masih setia duduk diatas kasur empuknya.
"Sekarang itu hari Minggu, Ava gamau mandi. Ava lagi marahan sama air, salah siapa setiap diajak ngomong malah diem aja, mana sikapnya dingin banget kalo sama Ava," ucap gadis itu masih dengan tampang memelas nya.
Namun percuma saja, mami nya adalah sheren ibu kekinian dengan sifat keras kepala seperti batu granit. Sheren pun menatap tajam Ava tidak menerima alasan.
"Ntar Ava beliin mami dress deh," tawar Ava karena ia sangat malas meninggalkan kasur dan guling kesayangannya
Sheren pun dengan segera menjabat tangan putrinya, "Deall-!!"
Ava pun menghela napasnya lega, akhirnya ia bisa kembali bermanjaan dengan kasur tercintanya dan tak lupa guling kesayangannya yang selalu ia anggap sebagai pangeran berkuda putihnya.
"Tenang aja, Ava gabakal ninggalin pangeran." Ava pun kembali memejamkan matanya dan memeluk erat gulingnya dengan senyum malu-malu.
Brakk...
Pintu kamarnya pun kembali terbuka kasar, membuat Ava terlonjak kaget dan tak sengaja menjatuhkan gulingnya kelantai.
"Pangeran-!!" Pekik Ava dan segera memungut gulingnya dan menepuk-nepuk gulingnya tak ingin ada debu yang menempel pada pangeran haluanya.
Orang yang membuka pintu kamar Ava itupun segera menghampiri gadis gila itu dan menoyor kepala gadis itu membuat siempunya meringis dan menatap kesal cowok jelek dihadapanya.
"Kalau mau masuk kamar orang itu permisi dulu!!" Kesal Ava menatap tajam cowok bernama lengkap Alfa Putra Fernando yang kerap dipanggil Alfa yang seumuran dengannya, Alfa merupakan tetangga sekaligus sahabat Ava dari kecil, Alfa memiliki tubuh yang tinggi dengan kulit putih dan garis wajah yang sungguh membuat kaum hawa tergila-gila.
Alfa pun menatap Ava dengan wajah datar nya sambil melipat kedua tangannya didepan dada, "Buruan mandi!!" Perintah cowok tersebut.
"Ava gamau!! Ava gamau pisah dari pangeran Ava," seru Ava kembali memeluk erat gulingnya.
"Buruan mandi Ava!!"
"Ava gamau!!"
Alfa pun merampas paksa guling yang ada dipelukan Ava, "Mandi sekarang atau ga pangeran Lo gue lempar keluar jendela," ancam Alfa, Ava pun membayangkan pangeran berkuda putihnya dilempar Alfa dari jendela kamarnya yang berada dilantai dua. Tidak, Ava tidak akan membiarkan pangeranya terluka.
"Yaudah deh Ava mandi, tapi Alfa tunggu dibawah aja," pasrah gadis itu sambil mendorong tubuh Alfa keluar dari kamarnya.
"Awas aja kalau lo bohong!" Ancam Alfa.
"Iya-iya Ava bakal mandi." Ava pun mengambil pangeranya yang berada ditangan Alfa dan menutup pintu kamarnya.
Ava pun meletakkan pangeranya dengan hati-hati keatas kasur dan menyelimutinya, setelahnya Ava pun meraih handuknya dan berjalan lemas kekamar mandi.
Setelah selesai mandi dan berganti pakaian Ava pun melangkahkan kakinya menghampiri Alfa yang berada diruang tamu dengan mami dan juga abangnya.
Ava pun menatap maminya tak bersahabat, "Kenapa natap gitu?" Tanya sheren menyadari tatapan anaknya.
"Mami sengaja kan minta Alfa buat bangunin Ava?" Tanya Ava kesal.
"Kakak ganyuruh kamu buat bangunin Ava kan Alfa?" Tanya sheren dengan lembutnya kepada Alfa.
"Engga Tan, ehh kak." Alfa pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Sheren memang meminta Alfa untuk memanggil dirinya dengan sebutan kakak, dasar ibu-ibu gasadar umur.
"Tuh dengerin, lagian kan Alfa emang setiap libur kerumah kita bahkan hampir setiap hari," ucap Sheren. Ava pun mengerucutkan bibirnya kesal ia menyesal telah berjanji membelikan mami nya dress.
"Ava kenapa?" Tanya pria paruh baya yang baru datang sambil mengusap lembut rambut Ava. Ava pun menoleh menghadap Dady nya sambil mengerucutkan bibirnya dan menunjuk kesal mami nya.
"Mami jahat sama Ava," adu Ava kepada Dady nya.
Tian pun menatap istrinya sedangkan yang ditatap pun nyengir tanpa dosa,
"Eh! ada mas suami."Tian pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah istri beserta anaknya, Tian pun memilih duduk disamping sheren, tepat ditengah-tengah antara sheren dan Raka yang asik menonton Tv dengan berbagai cemilan ditangannya.
--------------------------------
Semoga humor kalian sereceh gw:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Ava Dan alfa
Teen Fiction[UPDATE TIDAK MENENTU] Ava, gadis cantik dengan kepolosan tingkat dewa, memiliki otak setengah dan kebegoan yang melampaui batas dan juga Memiliki sifat sinting, turunan dari mami nya. Alfa, cowok tampan, bertubuh tinggi dan berkulit putih layaknya...