"Ava-!!" Teriak sheren memanggil putrinya yang sedang bermalas-malasan dikamar dengan guling tersayang nya.
Ava pun tak menjawab teriakan mami nya, ia masih asik berbincang dengan pangeranya yang hanya diam.
Sheren yang kesal pun langsung menghampiri kamar Ava dan mendapati putrinya sedang berbicara sendiri kepada guling, "Ya tuhan! Napa anak gue gila nya kelewatan si?" Gumam sheren.
"Ava-!!" Panggil sheren mengagetkan Ava.
"Ada apa mih?" Tanya Ava dengan polosnya.
Sheren pun menghembuskan napas nya kasar tak mengerti lagi dengan putrinya yang begitu polos, untung saja disekolah ada Alfa yang selalu menjaga putrinya, kalau tidak, mungkin Ava sudah dimanfaatkan oleh teman-temanya.
Sheren pun menyodorkan sebuah piring yang berisi cake buatan nya, "Wah!! Makasih mamih," ucap Ava senang menerima cake dari mami nya.
Sheren pun memukul tangan Ava yang ingin mencomot cake nya, "Bukan buat lo!!"
"Terus buat siapa? Kenapa mami ngasihnya ke Ava?" Heran Ava.
"Itu buat bundanya Alfa, sekalian bilangin ke bunda Alfa makasih buat oleh-olehnya yang kemaren juga bilangin jangan lupa buat arisan besok dirumah kita," ujar sheren.
"Males ah mih, udah sore, Ava juga belum mandi,"
"Yaudah kamu gadapat jatah makan malam!" Ancam sheren.
Ava pun dengan segera bangkit dari kasurnya, "yaudah biar Ava yang nganterin."
Ava pun berjalan kerumah Alfa dengan malas-malasan, walaupun dekat tapi terasa begitu jauh bagi Ava.
Ting...tong...
Sesampainya di rumah Alfa, Ava pun menekan bel yang ada disamping pintu rumah tersebut, "Alfa bukain pintunya!" Teriak sebuah suara dari dalam rumah.
Tak lama kemudia pintu pun terbuka, ava pun langsung nyelonong masuk tanpa diisinkan oleh Alfa yang membukakan pintu.
"Sore bunda," sapa Ava kepada bunda Rania ibunda dari Alfa.
"Eh! Ada Ava, kamu kesini mau main sama Alfa ya?" Tanya Rania dengan senyum hangatnya.
Ava pun menggelengkan kepalanya, "Ava cuma mau ngasih cake ini ke bunda, kata mami makasih buat oleh-oleh yang kemarin." Ava pun menyerahkan piring berisi cake kepada Rania.
Rania pun menerima cake tersebut dengan senyum hangatnya, "Bilangin makasih juga ke mami kamu." Ava pun menganggukan kepalanya.
Alfa pun berjalan mendekat kearah Ava dan bundanya, "Oh iya, kata mami bunda jangan lupa buat datang ke rumah besok bareng Tante Oliv."
Rania pun kembali tersenyum, "Iya bunda gaakan lupa."
Ava yang melihat Alfa duduk di sofa pun langsung menghampiri cowok tersebut dan duduk disebelahnya, "Alfa-!!" Panggil ava dengan senyumnya.
"Pasti ada maunya," Ketus Alfa yang sudah tau kalau Ava pasti ada maunya kalau udah bersifat manis seperti itu.
"Besok Ava nebeng lagi ya," ucap gadis itu dengan senyumnya yang bikin diabetes.
"Ga!" Tolak Alfa mentah-mentah.
"Alfa-!!" Rania pun menatap tajam putranya, Alfa pun mendengus kesal, "iya-iya."
"Sayang Alfa!" Seru Ava sambil memeluk leher Alfa membuat Alfa kesulitan bernapas.
"Gue gabisa napas bego!" Kesal Alfa sambil memukul tangan Ava. Ava pun hanya nyengir kuda dan melepaskan pelukannya.
Rania pun menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Alfa dan Ava.
"Emang mobil kamu kemana Ava?" Tanya Rania kepada Ava dan ikut duduk disebelah Ava.
"Mobil Ava disita mami, Bun," jawab Ava mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa sampai disita? Ava ga ugal-ugalan kan kalau bawa mobil?" Tanya Rania panik.
Ava pun menggelengkan kepalanya, "Ava ga ugal-ugalan kok Bun, mobil Ava sama bang Raka disita mami karna kami gamau ngucapin selamat hari ibu," curhat Ava kepada bunda Alfa.
"Mobil Raka juga?" Tanya Rania yang dibalas anggukan oleh Ava.
"Dasar sheren! Dari dulu gaberubah-berubah ya Dia," gumam Rania dengan senyumnya, Rania sheren dan Oliv dulunya adalah sahabat bahkan sampai sekarang mereka masih bersahabat, mereka mengadakan arisan sekali sebulan untuk saling bertemu, dulunya disaat awal-awal menikah mereka berkumpul sekali seminggu, namun karena kesibukan masing-masing karna sudah memiliki anak dan keluarga yang harus mereka urusi, mereka hanya berkumpul sekali sebulan.
"Yaudah, kalau gitu Ava pamit pulang dulu ya Bun. Bentar lagi malam, Ava juga belum mandi," pamit Ava kepada Rania.
"Pantesan dari tadi ada bau-bau asem," sindir Alfa dengan mata yang fokus ke tv.
Ava pun menatap tajam kearah Alfa, "biar Ava gamandi seminggu, tapi badan Ava tetap wangi tau!" Kesal Ava.
------------------------------------
Jangan lupa vote sama komenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ava Dan alfa
Teen Fiction[UPDATE TIDAK MENENTU] Ava, gadis cantik dengan kepolosan tingkat dewa, memiliki otak setengah dan kebegoan yang melampaui batas dan juga Memiliki sifat sinting, turunan dari mami nya. Alfa, cowok tampan, bertubuh tinggi dan berkulit putih layaknya...