"Mami kenapa?" Tanya Ava kepada mami nya saat melihat raut bingung diwajah mami nya.
"Gue bingung mau makan apa," jawab sheren.
"Ya makan nasi lah."
"Lauknya astaga!" Geram sheren.
"Batu aja mih," ucap Ava ngaur membuat sheren lagi dan lagi mendengus kesal.
"Anak jahanam!" Kesal sheren.
"Mami bau nereka jahanam!" Balas Ava.
"Lo bau azab!" Sheren pun kembali membalas perkataan putrinya.
"Mami bau tanah." Perkataan Ava barusan mampu membuat Sheren melototkan matanya tak terima dengan Ava yang secara tidak langsung mengatai dirinya tua.
"Kan gue emang diciptain dari tanah."
"Eh! Iya juga ya, tapi kan secara ilmiah, bayi itu tercipta dari sel sperma dan sel telur yang ber—"
"Shhtttt!" Sheren pun meletakkan telunjuknya dibibir Ava agar putrinya itu berhenti mengoceh.
"Gue laper! Ngomong sama Lo tambah bikin gue laper dan jadi pengen makan Lo!" Kesal sheren membuat Ava kaget dan mundur beberapa langkah.
"Mami kanibal?" Tanya Ava menjaga jarak dari mami nya yang dibalas dengusan kesal dari sheren, "Kalau gue kanibal udah dari dulu gue makan Lo!"
Ava pun kembali mendekat ke mami nya, "Besok, sekolah Ava ngadain kemping kayak tahun kemaren."
"Terus?" Tanya sheren acuh.
"Mami ngizinin Ava ikut kan?"
"Mau Lo ikut kemping, mau Lo terjun ke jurang, mau Lo bunuh diri sekali pun gue gapeduli," balas sheren membuat putrinya mengerucutkan bibir nya kesal.
"Yaudah besok Ava bunuh diri aja!"
Sheren pun mengembangkan senyumnya, "Alhamdulillah, anak gue yang bego udah Gaada lagi," girang sheren.
Ava pun semakin mengerucutkan bibirnya dan berjalan meninggalkan mami nya sambil menghentak-hentakkan kaki nya kelantai.
Sesampainya didalam kamar Ava pun melihat kamarnya yang begitu berantakan, Ava pun berjalan ke kasur nya dan membaringkan tubuhnya dengan memeluk pangeranya. Mengabaikan kamarnya yang sangat berantakan.
Baru saja Ava menutup matanya, seseorang menarik guling atau sering dipanggil Ava dengan sebutan pangeranya ke luar jendela. Ava yang kaget pun langsung bangkit dan berlari ke jendela melihat pangeranya yang tergeletak tak berdaya, mata Ava pun berair dan membalikkan tubuhnya menatap tajam sosok yang ada dihadapanya.
"Apa?!" Tanya sosok yang ada dihadapan Ava.
"Alfa kenapa jahat? Alfa kenapa lempar pangeran Ava? Alfa kenapa ga berperi kemanusiaan?" Tanya Ava dengan bendungan air mata yang siap terjun kapan pun.
Cowok yang dipanggil Alfa itu pun mengedikan bahunya acuh, dan membereskan kamar Ava yang super duper berantakan, dasar gadis pemalas!
Air mata Ava pun terjun membasahi pipinya, Alfa yang sadar pun menaikkan satu alisnya, "Gausah lebai!" Ucap Alfa dengan nada datar andalannya.
Ava pun mendekati jendelanya kamarnya lagi dan mamanjat keatas jendelanya, Alfa pun kembali menatap gadis itu heran, "Lo mau ngapain?"
"Ava mau ikut pangeran Ava," ucap gadis itu yang ditatap horor oleh Alfa.
Alfa pun kembali membereskan kamar gadis itu mengacuhkan gadis sinting yang berniat terjun dari jendela menyusul guling nya.
"Alfa kenapa ga nahan ava?" Tanya gadis itu melihat respons Alfa yang b aja.
"Bagus kalau Lo bunuh diri, makhluk sinting kayak Lo semakin berkurang," ucap Alfa menohok hati Ava.
"Yaudah kalau gitu Ava terjun aja," ucap gadis itu yang diacuhkan Alfa, beberapa menit terdiam Ava pun turun dan berjalan mendekati kasurnya.
"Kenapa gajadi?" Tanya Alfa.
"Dosa Ava masih banyak," ucap gadis itu membuat Alfa menyunggingkan sudut bibirnya, sudah diduga, meskipun sinting, gila, dan bego, tapi tidak mungkin gadis itu akan berani terjun dari ketinggian.
"Lo kenapa masih nangis?" Tanya Alfa melihat Ava yang dengan gampangnya mengeluarkan air mata.
"Pangeran Ava," lirih gadis itu ditengah tangisnya yang disertai ingus.
Alfa pun mendengus kesal dan keluar dari kamar gadis itu setelah selesai membereskan kamar gadis itu, begitulah Alfa, ia tidak bisa diam ketika melihat sesuatu yang berantakan karena tanganya akan gatal untuk membereskanya.
Beberapa menit kemudian Alfa pun kembali kekamar gadis itu dengan guling ditangan kanannya, Ava yang melihat pangeranya pun menatap Alfa berbinar dan dengan segera menghapus ingusnya yang terus mengalir. Ava pun berjalan kearah Alfa dan meraih pengeranya yang ada ditangan Alfa.
Ava pun memeluk pangeranya dan kembali terisak, "maafin Ava karena Ava gabisa jaga pangeran, maafin Alfa juga karena Alfa udah jahat sama pangeran," ucap gadis itu kepada gulingnya.
Alfa pun menatap horor gadis yang ada dihadapanya, jika tingkat kegilaan dari 1 sampai 100 maka Ava berada ditingkat 1000. Karena gadis itu benar-benar gila dan sinting!
------------------------
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Ava Dan alfa
Teen Fiction[UPDATE TIDAK MENENTU] Ava, gadis cantik dengan kepolosan tingkat dewa, memiliki otak setengah dan kebegoan yang melampaui batas dan juga Memiliki sifat sinting, turunan dari mami nya. Alfa, cowok tampan, bertubuh tinggi dan berkulit putih layaknya...