Ava dan Alfa||SEBELAS

892 111 0
                                    

Keesokan harinya, Ava pun terpaksa repot membantu mami nya yang sibuk membersihkan rumah, membuat cake, memasak, dll.

Ava pun mendengus kesal menatap tajam abangnya yang asik bersantai sambil memainkan ponsel di atas sofa yang ada diruang tamu.

Raka yang sedang bermain ponsel sambil memakan kacang pun melemparkan kulit kacangnya tepat mengenai kepala Ava, "Mata Lo hampir keluar tuh" ucap Raka.

"Mami!! Masa bang Raka cuma nyantai doang!" Protes Ava tak terima dirinya tersiksa sedangkan Raka hanya asik bermain ponsel dan dengan tak berotaknya membuang kulit kacang sembarangan, padahal Ava sudah membersihkanya.

"Mana ada cowok ngerjain pekerjaan rumah," Sahut Raka membuat Ava mengerucutkan bibirnya kesal, Ava jadi ingin terlahir kembali menjadi seorang cowok tampan agar tidak mengerjakan pekerjaan rumah sekaligus digilai oleh para wanita seperti oppa-oppa nya yang ada di Korea.

Keluarga kecil itupun begitu repot karena ada acara arisan dirumahnya hari ini dan bi Ina yang belum balik dari kampungnya, membuat seisi rumah itu menjadi repot, lebih tepatnya hanya Ava dan mami nya, sedangkan Tian Daddy nya ada urusan penting dikantornya.

Ava kembali mendengus kesal, Ava pun membuang sapu yang ada ditangannya dan merebahkan tubuhnya dilantai sambil merentangkan tangannya sudah tak kuasa melakukan apapun saking lelahnya, padahal yang dilakukanya sedari tadi hanya menyapu, tetapi salahkan Raka yang membuatnya terus menyapu tanpa henti karena abang sialanya itu membuang kulit kacang sembarangan.

"Pagi kak." Suara cowok yang tidak asing ditelinga Ava pun tiba-tiba memasuki rumahnya sembari menyapa mami nya.

"Pagi juga tampan," balas mami Ava kepada Alfa, cowok yang menyapa sheren barusan adalah Alfa, sepertinya Alfa sudah terbiasa dengan panggilan kak, walaupun ia kurang nyaman?

Alfa pun melangkah menghampiri sheren namun langkahnya terhenti ketika ia hampir saja menginjak makhluk yang sedang terbaring dilantai. Sedangkan mahkluk bernama Ava itupun hanya menatapnya polos, bahkan gadis itu tidak berteriak ketika Alfa hampir menginjak dirinya.

Alfa pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu, Alfa pun menendang sudut pinggang Ava berniat menyuruh gadis itu untuk bangun, tetapi bukanya bangun gadis itu malah membalikkan badannya, merubah posisi nya menjadi telungkup Dengan tangan merentang membentuk huruf V.

Ava pun menguap merasakan dinginnya lantai yang membuat matanya terasa berat. seperkian detik kemudian Ava pun terlelap dilantai dengan posisi telungkup. Alfa yang tidak melihat pergerakan dari Ava pun jongkok disamping gadis itu, Alfa pun dapat mendengar dengkuran halus dari gadis itu, Alfa pun menoyor kepala gadis itu pelan.

"Kak! Ini kucingnya mau dibawa kemana?" Tanya Alfa sedikit berteriak agar sheren yang ada di dapur dapat mendengarnya.

"Chiko? Bukanya dia lagi dikamar Ava?" Balas sheren yang masih sibuk di dapur.

"Bukan chiko! Ini kucing liar !" Seru Alfa.

"Yaudah buang keluar aja!" Ucap sheren yang berjalan keluar dari dapur untuk menghampiri Alfa yang ada diruang tamu.

"Astaga-!!" Pekik sheren kaget melihat Ava yang telah berada di gendongan Alfa dengan menelusup kan kepalanya ke dada bidang Alfa untuk mencari kenyamanan.

"Lo apain anak gue!" Tanya sheren dengan sorot mata tajam menunjuk Alfa dengan spatula yang ada ditangannya dan tangan yang satunya berkacak pinggang.

Ava pun menggedikan bahunya acuh, "dia tidur dilantai," balas Alfa yang hendak membawa Ava keluar rumah.

"Eh! Mau dibawa kemana!" Seru sheren.

"Mau dibuang keluar!" Balas Alfa dengan santainya.

Pranggg....

Sheren pun melemparkan spatula yang ada ditangannya tepat mengenai punggung alfa, Alfa pun meringis sambil berbalik badan menghadap sheren yang telah menatapnya tajam. Raka yang menyadari ada aura dingin pun langsung menutupi kedua telinganya dengan bantal sofa.

"BAWA KE KAMARNYA!" Teriakan cempreng sheren membuat Alfa kembali meringis karena gendang telinganya yang serasa mau pecah.

"Iya-iya," jawab Alfa yang masih bisa nyengir didepan sheren.

"Habis itu langsung turun kebawah! Bantu gue beresin rumah sebagai ganti Lo yang ngatain anak gue kucing!" Perintah sheren.

Wajah Alfa pun berubah menjadi masam mendengar perintah sheren yang tidak bisa dibantah.

--------------------------
Semoga kalian suka sama chapter kali ini:v
Jangan lupa vote sama komenya..

Ava Dan alfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang