Ava dan Alfa||TIGA

1.4K 131 2
                                    

Ava pun berjalan berdua dengan Alfa ketaman yang tak jauh dari rumah mereka, Ava dan Alfa memang sering ketaman setiap hari Minggu karena Ava menyukai anak kecil dan tentunya eskrim gratis yang selalu dibelikan Alfa untuk dirinya.

Ava dengan segera menarik tangan Alfa menuju tukang eskrim yang tak jauh dari mereka, Ava sudah tak sabar ingin memakan eskrim.

Sesampainya ditempat eskrim Ava pun menatap eskrim-eskrim tersebut dengan mata berbinar.

"Mau rasa apa neng?" Tanya pedagang eskrim tersebut kepada Ava.

"Mau semua rasa!" Ucap Ava antusias.

Alfa pun mendengus kesal, "Saya rasa vanila aja mas," pesan Alfa.

Setelah beberapa menit pedagang eskrim itupun menyerahkan eskrim berukuran extra dengan berbagai rasa kepada Ava dan eskrim vanila kepada Alfa.

"Bayar sendiri," ucap Alfa yang baru saja melihat pergerakan Ava yang ingin meninggalkanya.

"Alfa yang bayarin ya," ucap Ava dengan puppy eyes nya.

"Ga!!"

"Ntar dirumah Ava ganti pakai dolar deh," tawar Ava.

"Galaku!"

"Yaudah kalo gitu Ava bayar pakai perlengkapan mayat aja, siapa tau bermanfaat," ucap Ava asal.

"Iya bermanfaat, buat Lo."

"Alfa kok jahat?"

"Kapan?" Tanya Alfa tanpa bersalah.

"Barusan, Alfa nyumpahin Ava mati kan?"

"Gue gabilang gitu."

"Tapi sama aja!"

"Eh ada Alfa," sapa sebuah suara membuat Alfa dan Ava menghentikan perdebatan tidak berfaedah mereka.

"Mamih kenapa ada disini?" Tanya Ava melihat mami nya dengan rambut diikat kuda dan handuk kecil yang ia gantungkan dilehernya.

"Mau jogging, duh panas nih." Sheren pun mengipas wajahnya dengan tangan dan mengambil eskrim yang ada ditangan Ava dan juga Alfa.

"Thanks buat eskrimnya." Sheren pun kembali berlari-lari kecil meninggalkan Ava dan dan Alfa dengan eskrim dikedua tanganya.

"MAMIH!! ITU ESKRIM AVA!!" Teriak Ava tak terima.

Sheren pun memasang earphone ditelinganya dan terus berlari tanpa memperdulikan teriakan anaknya yang hampir menangis karena eskrimnya dirampas begitu saja tanpa sempat ia cicipi.

Ava pun beralih menatap Alfa dengan raut wajah memprihatinkan, Alfa pun mendengus kesal.

"Mas eskrimnya dua kayak yang tadi," pesan Alfa.

Setelah mendapatkan eskrimnya Alfa pun terpaksa membayar dengan harga yang menjadi dua kali lipat karena eskrim yang pertama dirampas oleh mami Ava.

***

Setelah menghabiskan eskrimnya Ava pun merentangkan tangannya dan bersandar pada kursi taman sambil menutup matanya membiarkan sinar matahari menerpa dirinya.

Ava pun bernyanyi sambil mengayunkan kedua kakinya masih dengan posisi merentang dengan mata tertutup.

"Satu-satu mami sayang Ava.'

"Dua-dua Dady sayang Ava." Alfa pun mengerutkan dahinya mendengar lirik yang sengaja dipelesetkan oleh Ava. Sedangkan Ava terus bernyanyi menghiraukan Alfa yang ada disampingnya.

"Tiga-Tiga Abang sayang Ava."

"Satu dua tiga sama dengan enam." Alfa pun menoyor kepala Ava membuat siempunya langsung membuka mata.

"Kenapa?" Tanya Ava dengan polosnya.

"Liriknya salah."

"Kan bener, satu ditambah dua ditambah tiga jadinya enam."

"Bukan gitu lirik yang bener," ucap Alfa menghadap Ava. Ava pun ikut duduk dengan benar dan balik menatap Alfa dengan menopang dagu.

"Gimana lirik yang bener?" Tantang Ava.

"Yakin mau denger?" Ava pun menganggukan kepalanya antusias.

"Satu dua tiga Alfa sayang Ava." Alfa pun berbisik ditelinga Ava dan setelahnya menatap Ava sambil menarik turunkan alisnya mengahadap Ava.

Sedangkan Ava Mengerjapkan matanya masih dengan menopang dagunya, "Ava juga sayang sama Alfa, kan Alfa sahabat Ava," jawab gadis itu membuat Alfa menghela napas berat dan menghempaskan tubuhnya ke punggung kursi.

Jika saja gadis lain diposisi Ava mungkin mereka sudah blusshing dengan pipi Semerah tomat karena digombali oleh seorang Alfa. Tetapi berbeda dengan gadis dihadapanya yang hanya menatapnya dengan wajah polosnya.

"Alfa kenapa?" Tanya Ava ikut menyandar ke punggung kursi.

"Gapapa." Mendengar jawaban Alfa barusan Ava pun menghadap kearah Alfa.

"Alfa marah sama Ava?"

"Ga!"

"Terus kenapa Alfa jawabnya gitu?"

"Terus gimana?"

Ava pun merapikan poninya yang hampir menutupi matanya, "Harusnya Alfa bilang gini, ekhmm.." Ava pun berdehem sebentar dan melanjutkan ucapannya.

"Alfa gapapa Ava sayang, Ava mau apalagi? Mau eskrim? Ayo biar Alfa yang beliin," Ava pun berucap dengan membuat nadanya selembut mungkin.

"Najis!!" Umpat Alfa mendengar ucapan Ava yang terdengar menggelikan ditelinganya.

"Alfa kok Gapeka sih!" Kesal Ava.

"Apanya?"

"Tadi itu Ava ngode mau eskrim!!"

"Tadi udah," ucap Alfa dan ia pun memejamkan matanya merasakan panasnya terik matahari yang membakar tubuhnya.

"Ava mau lagi," rengek gadis itu sambil menarik narik baju kaus Alfa.

"Gaboleh!"

"Ayo dong," pinta Ava masih menarik-narik baju Alfa.

"Ga!"

"Alfa ish!!" Ava pun berhenti menarik baju Alfa dan memalingkan wajahnya dari Alfa. Alfa pun membuka kelopak matanya dan tersenyum geli melihat tingkah lucu sahabatnya. Akhirnya mereka berdua pun berakhir ditempat eskrim dengan senyuman mengembang diwajah cantik Ava.

------------------------
Semoga kalian tidak berniat membunuh Ava:)

Ava Dan alfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang