Bel istirahat pun berbunyi nyaring membuat seluruh murid berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk menenangkan cacing-cacing yang ada diperut mereka.
Begitupun dengan Alfa dan dua orang cowok lainya yang termasuk dekat dengan Alfa mereka ialah Tio dan Dika.
Sesampainya dikantin Alfa pun langsung memesan dua bungkus nasi goreng.
"Wah Lo mau nraktir kita fa?" Tanya Tio.
"Ogah banget gue nraktir Lo," jawab Alfa yang beralih menuju kulkas untuk mengambil dua air mineral dingin.
"Terus itu buat siapa?" Tanya Dika membuka suara.
"Buat Ava."
Tio pun mendekatkan wajahnya ke Alfa, "Lo beneran Gaada apa-apa sama Ava selain hubungan persahabatan kalian?" Tanya Tio.
Alfa pun menyingkirkan wajah Tio dari hadapannya, "gue cuma sebatas sahabat! Galebih!" Ujar Alfa menekankan.
"Lo yakin Gaada perasaan sama Ava?" Tanya Dika.
"Mana ada majikan jatuh cinta sama peliharaanya," jawab Alfa, begitulah Ava Dimata Alfa, hanya seekor peliharaan:)
Tio dan Dika pun menggelengkan kepalanya tak percaya mendengar jawaban Alfa, peliharaan? Tidak adakah kata yang lebih bagus dari pada itu?
"Bilangnya sahabat, tapi perlakuannya udah melebihi seorang pacar," gumam Dika.
"Gue sama Ava udah biasa dari kecil, jadi ya biasa aja," ujar Alfa.
"Iya-iya, semerdeka Lo deh. Gue mah bantu doa aja biar Lo sama Ava buruan sadar."
Alfa pun menatap tajam Tio, "maksud Lo apaan?" Tanya Alfa dengan nada sedikit tinggi. Dasar Alfa kang ngegas:v
"Eh! Engga deh, maaf, Lo sensian amat sih, lagi Pms ya?"
Alfa pun menjewer telinga Tio sampai berubah warna menjadi merah, "duh..duh..ampuun.. lepasin woi.. telinga gue mau lepas!" Ringis Tio.
Alfa pun melepaskan jeweranya masih dengan tatapan membunuh kearah Tio sedangkan Dika hanya diam menyaksikan.
"Sekarang gue baru tau kenapa Ava betah sama Lo, ternyata Lo bagai sosok ibu bagi Ava," ucap Dika membuat Alfa terdiam.
"Iya, gila parah! Telinga gue hampir lepas," ujar Tio sambil mengusap telinganya.
"Gue balik ke kelas dulu," pamit Alfa dengan menenteng kresek berisi dua nasi goreng dan dua air mineral.
"Dia kenapa? Kok tiba-tiba berubah gitu?" Tanya Dika.
"Lo sih ngomongnya asal ceplas-ceplos."
"Kan apa yang gue omongin bener." Dika pun membela dirinya tak terima dituduh oleh Tio.
"Yaudah lah, gue laper." Tio pun mengalihkan topik dan berjalan menuju kang amin penjual somay.
Sesampainya dikelas, Alfa pun meletakkan kresek yang ia bawa diatas meja Ava, Ava yang sedang asik bergosip ria dengan Camel pun menghentikan aktifitasnya dan langsung melihat isi kresek yang dibawa Alfa.
Ava pun mengambil nasi goreng yang dibawa Alfa dan langsung memakannya, "Buat gue mana?" Tanya camel yang merasa Alfa tidak adil.
Alfa pun menunjuk kotak nasi yang ada diatas meja Camel, " Lo kan bawa nasi."
Camel pun mengerucutkan bibirnya sebal, dasar tidak adil!
"Alfa! bukain tutup botolnya," pinta Ava menyodorkan botol mineralnya kepada Alfa.
"Dasar lemah!" Alfa pun mengambil botol mineral tersebut dan membukakan tutupnya untuk Ava.
Plakk.. plakk.. plakkk...
Camel pun menepuk angin membuat Alfa dan Ava heran, "Camel ngapain?" Tanya Ava.
"Gue lagi nepuk lalat, disini banyak lalat nya ya," ujar camel yang padahal tidak ada apa pun.
"Mana lalatnya? Kok Ava galiat," tanya Ava melihat sekelilingnya.
"Masa galiat? Itu disamping Lo ada lalat besar."
Ava pun menoleh kesampingnya dimana ada Alfa yang berdiri disana, "Dimana? Kok Gaada?" Heran Ava.
"Dia udah bego, jangan dibikin tambah bego," kesal Alfa melemparkan pulen yang tepat mengenai kepala camel, dia yang dimaksud Alfa adalah Ava.
"Santai dong mas nya!" Camel pun mengusap kepalanya yang dilempari pulpen oleh Alfa sialan.
--------------------------------
Author gamau byk bct, yang intinya jangan lupa vomment, sekian, tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ava Dan alfa
Teen Fiction[UPDATE TIDAK MENENTU] Ava, gadis cantik dengan kepolosan tingkat dewa, memiliki otak setengah dan kebegoan yang melampaui batas dan juga Memiliki sifat sinting, turunan dari mami nya. Alfa, cowok tampan, bertubuh tinggi dan berkulit putih layaknya...