3

4 2 0
                                    


"Jiwoo Eonni, berikan itu padaku!"

Aku langsung saja menyamber sebuah buku yang dibawa oleh Jiwoo kemudian menutupi wajahku dengan buku itu. Sesekali aku kembali melirik dan sosok Mark Lee itu masih ada disana seraya menyedot minumannya. Ia masih menengok kearahku.

"Kamu ini kenapa sih, Jihye? Tadi aja seneng banget lihatin Yuta sama Mark. Eh, sekarang malah ditutupin."

"Hussshhh." Jawabku kemudian mengarahkan jari telunjukku didepan bibirku, mengisyaratkan pada Jiwoo agar ia tidak terus bicara.

"Emang ada apa sih? Aneh kau."

Jiwoo kemudian menoleh kearah dimana 2 pangeran itu berdiri. Dan sekarang Jiwoo baru mengerti alasan mengapa aku tiba-tiba saja ingin menutupi wajahku dengan bukunya.

"Oh, aku mengerti sekarang. Kamu ketahuan Mark karena memandanginya terus kan?" Tanya Jiwoo.

"Udah ishh. Aku takut jika nanti Mark mengenaliku. Aku bakalan malu banget kalau harus ketemu dia nanti di agensi." Ucapku khawatir.

"Permisi, silahkan 1 hot Americano dan 1 hot Caramel Macchiato double."

"Ini semua di take away saja, Kak. Kita buru-buru." Jawabku.

"Baiklah."

"Cepat ya, Kak. Karena, kita buru-buru banget nih."

"Kamu kenapa sih, Jihye? Mereka kan gak kesini tuh. Kok kamu panik seperti itu sih? Kaya orang yang baru aja lihat hantu hahaha."

"Aku takut jika nanti mereka mengenaliku dan pergi kemari. Ayo, kita pergi dari sini. Kita pergi ke tempat lain saja. Asal tidak disini. Aku malu jika nanti harus ketahuan sama mereka duh."

Tanpa mendengar apa yang akan dikatakan oleh Jiwoo, aku langsung saja menarik tangannya dan mengajaknya pergi dari situ.

"Silahkan, Kak pesanannya."

"Terimakasih." Aku mengambil bungkusan itu dan cepat-cepat pergi dari situ.

Aku menengok ke belakang. Tampaknya Mark dan Yuta tengah berjalan kemari. Aku segera mempercepat langkahku dan masuk ke dalam mobil. Aku masih terus menutupi mukaku agar mereka tidak dapat mengenaliku.

"Ayo, buruan, Eonni."

"Iya, iya."

"Mereka kayaknya mau kesini. Ayolah, buruan. Aku malu jika harus ketemu sama mereka." Ujarku panik.

Jiwoo menyalakan mesin mobilnya. Selamat! Aku bisa terhindar dari Mark dan Yuta Onii-san. Aku bernafas lega. Tapi, tiba-tiba saja aku teringat akan sesuatu. Bagaimana jika nanti aku bertemu dengan Mark dan Yuta Onii-san di agensi? Bagaimana caraku menghindari mereka sih? Ah susah. Kurasa aku tidak akan bisa menghindari mereka. Secara, kan meraka ada di dalam satu agensi yang sama. Ku harap mereka gak ngenalin aku tadi. Bisa gawat kalau mereka ngenali aku. Bisa mampus aku karena ketahuan memandangi mereka dari jauh.

"Jihye, bagaimana dengan laundry-an kamu tadi?" Tanya Jiwoo sembari menyetir.

"Kita tidak perlu kesana. Aku tadi ada kirim pesan untuk mengantarkan laundry-an nya langsung ke tempat Suga Oppa."

"Oh begitu. Apakah Suga Oppa sudah mengetahuinya?"

"Belum sih. Karena aku tidak ada kontaknya. Bagaimana caraku memberitahunya coba? Udahlah, yang penting baju dia sampai dengan selamat dalam keadaan bersih tak bernoda. Masih kesel aku inget kejadian itu."

K-Pop No Sekai Ni Yoroshiku : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang