16

1 0 0
                                    

"Dasar pikiran lu, nyet. Masih aja ngeres padahal juga kita lagi gak di dorm." Balas Taeyong.

"Bodo amat yang penting cuma kita-kita aja yang tahu haha." Yuta menjawabnya dengan santuy.

Penampilan 2 grup tadi sudah selesai. Saatnya NCT 127 untuk tampil diatas panggung. Sebelum berangkat ke panggung, tak lupa Yuta mencium pipiku, memintaku untuk mendoakannya agar penampilan grupnya lancer tanpa hambatan apapun.

"Goodluck, sayang."

"Makasih, sayang. Nanti ketemu lagi, ya."

Dari belakang stage, ku dengar riuhan NCTzen yang hadir pada acara itu. Semuanya pada menyebut nama bias masing-masing. Lagi-lagi aku mendengar suara dengan kata-kata yang sama sekali tidak ingin aku dengar. Aku muak mendengarnya. Tapi, bagaimanapun juga aku harus bisa menerimanya. Yuta adalah seorang idol yang kepopulerannya sudah merambah dunia internasional. Otomatis fansnya pasti banyak banget. Gak cuma ratusan atau ribuan, bahkan ada milyaran atau triliunan perempuan diluar sana yang menyukainya.

Aku harus bisa menerimanya mulai sekarang. Atau hubunganku dengan Yuta akan berakhir tragis nantinya. Aku harus bisa. Ya, aku harus bisa. Kalau aku terus-terusan merasa cemburu Yuta juga akan merasa gak nyaman. Aku gak mau Yuta pergi ninggalin aku. Aku pengen bareng-bareng Yuta terus. Kalau bisa sampai ke jenjang pernikahan, sampai aku dan Yuta sudah jadi Kakek Nenek. Menciptakan sebuah cinta sejati layaknya pasangan Pak BJ Habibie dan Ibu Ainun. Yang terus saling mencintai hingga maut memisahkan mereka.

"Oppa, aku mau ke toilet dulu, ya. Dimana toiletnya?"

"Coba kamu tanya petugas aja. Karena aku juga tidak tahu. Maaf ya, Jihye."

"Iya, tidak apa-apa, Oppa. Aku tinggal dulu, ya. Cuma sebentar kok. Aku akan segera kembali begitu selesai dari toilet."

"Iya. Cepetan, ya. Karena sebentar lagi kita harus tampil."

"Iya, Oppa."

Aku dengan cepat-cepat berjalan menuju petugas yang berdiri di dekat mobil yang membawaku diparkirkan.

"Permisi, Pak. Saya mau tanya. Toiletnya dimana, ya?"

"Disana. Bersebelahan dengan ruang BTS."

"Terimakasih, Pak."

"Sama-sama."

Aku buru-buru ke toilet. Rasanya udah kebelet banget. Kalau aku tahan terus malah yang ada aku bisa ngompol di celana kan malu-maluin haha.

Akhirnya. Aku lega. Aku segera keluar dari toilet begitu urusanku dengan WC telah selesai. Saking buru-burunya aku berjalan aku tidak memperhatikan jalan dan akhirnya aku jatuh dan terpeleset. Ditambah aku nabrak orang lagi! Sakit!

"Aish!" teriakku kesakitan.

"Sakit!" orang yang ku tabrak juga merasakan hal yang sama.

"Kamu lagi, kamu lagi! Kalau jalan tuh pake mata, bodoh!" ucapnya dengan nada yang kasar.

Ih kenapa sih aku harus ketemu sama orang ini lagi? Moodku jadi hancur lagi deh. Mending aku cepet-cepet pergi. Aku gak mau berurusan lagi sama orang menyebalkan macam dia. Gak mau lagi! Cuma bikin orang naik darah aja bisanya.

"Heh mau kemana lu? Gak minta maaf atau apa kek? Kan yang salah lu karena udah nabrak gua!"

"Iya, iya aku minta maaf karena sudah menabrakmu. Maaf, aku harus pergi sekarang karena aku akan tampil sebentar lagi."

"Gak bisa gitu lah bego! Ulangi lagi! Aku mau kamu minta maaf dengan bahasa yang halus padaku sekarang juga atau aku akan menyuruhmu untuk bersujud diatas kakiku!"

K-Pop No Sekai Ni Yoroshiku : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang