"Senang, Sensei! Karena saya sangat menyukai Yuta! Saya ingin bisa berteman dengan Yuta!"
"Baiklah, pelajaran akan segera dimulai, ya. Apakah kalian sudah siap?" tanya Yuta bersemangat seraya membawa sebuah spidol.
"Siap, Sensei!" seru seluruh murid perempuan dengan bersemangat.
Yuta kemudian mengalihkan pandangannya padaku. Ia tersenyum dengan sangat manis. Aku sebenarnya masih cemberut. Karena, ada begitu banyak perempuan yang menyukainya. Aku takut jika nanti perempuan-perempuan itu merebut Yuta dariku. Sementara itu, aku sayang banget sama Yuta. Aku gak mau kehilangan Yuta. Aku gak mau ada siapapun yang merebut Yuta dariku. Yuta hanya milikku dan selamanya dia hanya milikku seorang!
"Jangan cemberut dong, Jihye. Nanti Yuta sedih lho kalau kamu gitu terus." Jiwoo mendekat padaku agar tidak ada orang lain yang mendengar ucapannya.
"Iya, Eonni." Aku tersenyum tipis.
"Gitu dong. Senyumnya sama Yuta sana."
Aku menghadap ke depan. Yuta sedang menulis sesuatu di papan tulis. Baiklah, aku akan menunggunya sampai ia selesai menulis. Selesai menulis, Yuta kembali menghadap kearahku. Aku tersenyum padanya begitu ia menatap kearahku. Ia membalas senyumanku kemudian lanjut menulis di papan tulis.
"Yuta senyumnya manis banget sih!" teriak seorang perempuan yang ada di belakangku.
Ah, lagi-lagi perempuan yang sama! Kenapa sih dia gak bisa diem aja gitu? Suka banget deh bikin aku cemburu kaya gini. Awas aja kalau dia berani merebut Yuta dariku! Aku hanyutkan nanti itu perempuan ke dalam laut biar dimakan paus sana!
"Sudah, Jihye. Jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati. Nanti dampaknya buruk buat hubungan kamu sama Yuta. Jangan terlalu cemburu nanti dia malah benci sama kamu, okay?"
"Aku akan berusaha untuk selalu menahannya, Eonni." Aku tersenyum meski dalam hati terasa sakit.
"Bagaimana? Apakah kalian sudah memahami kedua huruf hiragana dan katakana ini? Jika belum, aku akan jelaskan kembali pada kalian."
"Aku akan berpura-pura tidak paham ah biar nanti Yuta bisa kesini dan dengan begitu aku bisa berdekatan dengan dia dan mengobrol." Gumam perempuan yang duduk di belakangku.
"Bangke!" gumamku kesal.
"Jangan-jangan dia mau merebut Yuta dari aku!" gumamku.
"Dia gak akan bisa merebut Yuta dari kamu, Jihye. Percayalah sama Yuta. Yuta hatinya hanya untuk kamu. Dia hanya mencintai kamu. Sangat tidak mungkin jika dia berpaling darimu. Yuta itu sayang banget sama kamu meskipun dia masih belum lama mengenalmu."
"Dalam hubungan itu harus ada rasa saling percaya, Jihye. Jika tidak, maka hubungan itu akan mudah dihancurkan oleh orang lain. Kamu mau hubungan kamu sama Yuta rusak karena ketidakpercayaanmu itu? Ketakutanmu bahwa Yuta akan direbut oleh orang lain?"
"Cemburu itu wajar sih. Karena, cemburu adalah tanda bahwa kamu sangat mencintai orang itu dan tidak mau kehilangan dia. Tapi, kalau berlebihan gak baik juga buat kelangsungan hubungan kalian ke depannya. Hal yang kalian bayangkan indah bisa jadi sesuatu yang akan membuat kalian frustrasi."
"Iya, Eonni. Terimakasih atas sarannya. Aku percaya kok sama Yuta. Cuma aku itu gak mau kalau perempuan-perempuan itu bersikap berlebihan sama Yuta."
"Namanya juga fans, Jihye. Bukannya kamu dulu juga bersikap sama seperti mereka?"
"Iya juga, sih."
"Nah. Kamu gak boleh cemburuan lagi kaya gitu ya, Jihye. Aku hanya ingin hubungan kalian terus baik-baik saja. Jangan sampai rusak karena adanya rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan yang tidak benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
K-Pop No Sekai Ni Yoroshiku : Love
FanfictionCerita ini mengisahkan tentang seorang fangirl yang berusaha untuk menggapai mimpinya sebagai seorang idol dan juga kisah romantisnya.