22

1 0 0
                                    

Aku nangis di sepanjang jalan menuju ruanganku. Rasanya sakit hati ini melihat orang yang ku cintai dengan sepenuh hati tengah bermesraan dengan orang lain. Bagaimana jika kalian mengalami apa yang ku rasakan? Pasti kalian akan merasakan hal yang sama, kan?

"Jihye, ada apa kamu menangis?" Nony merangkul Jihye yang tiba-tiba datang dengan beruraian air mata.

"Nony..." aku memeluk Nony sambil menangis sesunggukan.

"Ada apa, Jihye?" Jiwoo mendekat.

"Jihye kok nangis? Kamu kenapa, sayang?" Fei Li juga ikut mendekat.

"Tadi aku melihat Yuta sedang berpelukan dengan Lisa." Aku menangis lagi.

"Dimana kamu melihatnya?" tanya Nony.

"Aku tadi melihatnya di dekat ruangan BLACKPINK, Nony. Siapa yang gak sakit hati kalau lihat pacarnya bermesraan dengan orang lain di depan kita? Siapa? Pasti kalian juga akan sakit hati, kan? Kenapa sih Yuta Onii-san gitu sama aku? Apa dia sudah gak suka lagi sama aku dan lebih menyukai Lisa?"

"Udah cup, Jihye. Mungkin kamu salah orang." Nony berusaha menenangkan Jihye.

"Kalian kembali saja. Biar aku yang menenangkan Jihye." Nony menyuruh Fei Li dan Jiwoo pergi.

"Baiklah." Jiwoo dan Fei Li pergi meninggalkan aku dan Nony.

"Jihye, apa kau yakin kalau yang kau lihat itu betul-betul Yuta Onii-san?"

"Iya, Nony. Aku yakin. Aku yakin kalau itu Yuta Onii-san sama Lisa yang lagi pelukan." Aku terus menangis.

"Jangan salah paham dulu, Jihye. Siapa tahu Yuta Onii-san hanya ingin menenangkan Lisa. Biasanya orang akan selalu memeluk kan disaat mereka ingin menenangkan orang yang bermasalah itu? Sama seperti yang kita lakukan tadi."

"Tapi, ini lain, Nony. Mereka terlihat begitu dekat. Terlihat begitu mesra. Mungkin ini penyebab dia sama sekali gak member aku kabar seharian. Ternyata dia diam-diam menduakan aku! Aku benci sama Yuta Onii-san! Benci banget! Aku gak mau lihat muka dia!"

"Jihye, gak baik kamu ngomong kaya gitu. Jangan berprasangka buruk dulu. Coba kamu tanya Yuta Onii-san nya. Bukannya seperti ini. Kalau itu tadi hanya prasangka buruk bagaimana? Kamu pasti gak mau kan kamu putus sama Yuta Onii-san hanya karena masalah salah paham ini?"

"Iya, Nony. Aku gak mau putus sama dia. Aku sayang banget sama dia. Banget. Aku gak mau kehilangan dia. Aku mau dia jadi milikku selamanya."

"Kalau begitu coba kamu ngomong baik-baik dulu sama Yuta Onii-san tentang hal ini. Jangan menuduh sepihak dulu. Ingatlah bahwa bukti itu belum tentu benar. Apa yang kita lihat itu belum tentu sama dengan kenyataan yang sebenarnya. Jadi, jangan menuduh yang tidak-tidak dulu."

"Baiklah, aku akan menghubungi Yuta Onii-san dan menyuruhnya kemari."

"Gitu dong." Nony tersenyum seraya menghapus air mataku dengan tissue.

Aku mencari nomor Yuta dalam list kontakku. Aku kemudian memencet menu hijau dan menunggu beberapa saat hingga Yuta menagangkat teleponnya.

"Halo, sayang." Jawab suara berat dari seberang.

"Aku mau ketemu sama kamu. Di ruanganku. Sekarang."

"Ada apa, sayang?"

"Kesini aja cepet." Aku mematikan teleponnya.

"Gimana jawabannya, Jihye?"

"Aku tidak tahu. Tapi, aku menyuruhnya kemari. Kita tunggu saja apakah dia akan datang atau tidak." Aku masih sedih.

K-Pop No Sekai Ni Yoroshiku : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang