"Lo suka sama dia?" tanya Alfa
DEG, kating Hanna menghentikan makannya, dia sendiri tak tau mengapa dia seperti itu.
"Kenapa diem aja? Diam berarti iya dong," tambahnya
Kating Hanna langsung membalas ucapan Alfa, "Enggaklah, ya kali gue suka sama Hanna," ucapnya sambil melanjutkan makan.
"Gue rasa Hanna suka deh sama gue," ucap Alfa
"PD banget ya? Lo tau dari mana emang?"
"Cara dia pandang gue, ekspresi dia, yang jelas waktu dia ketemu gue, dia itu beda banget, keliatan banget kalo dia suka sama gue," jelas Alfa.
"Apa yang lo lihat belum tentu sama, sama apa yang dia rasain, bisa jadi dia cuman kagum aja karna lo baik sama dia nggak jahat kayak gue."
"Bilang aja lo iri kan? Ada yang suka sama gue, cantik pula si Hanna tu,"
"Enggak lah ngapain gue iri ama lo, iri tanda tak mampu, gue mampu dapetin setara Hanna atau malah lebih dari dia."
"Oke kita liat aja nanti," balas Alfa, yang berakhir keheningan.
Beberapa menit kemudian. Makanan dan minuman mereka habis masuk kedalam perut mereka. "Aduuuhh kenyaaaaang". Alfa bersendawa setelah kekenyangan menghabiskan makanannya.
"Alhamdulillah, bukan aduh. Lagian lo tu gak sopan, masak sendawa di depan umum, dikencengin lagi."
"Haha. Kebiasaan."
"Kebiasaan yang buruk. Harus diilangin tuh."
"Iyee pak Ustadz, dah tu mulai deh."
"Apaan sih gue kan cuman ngingetin lo sebagai teman yang baik."
"Iyeee, guee tauu, nanti dibiasain nggak gitu lagi."
Kating Hanna mengajak Alfa kembali ke ruang ospek "Yaudah yuk, balik ke ruang ospek."
"Oke. Gue bayar dulu ya, tadi lupa belum bayar." Alfa beranjak dari kursinya, lalu membayar makanan yang belum ia bayar.
Sedangkan kating Hanna memasukkan kembali wadah bekal Hanna kedalam tasnya. Lalu mereka berdua beranjak pergi dari kantin menuju ruang ospek.
***
Sampainya diruang ospek, sedang ada Rey, salah satu panitia teman kating Hanna yang memberikan materi kepada para peserta ospek.
Dengan santainya kating Hanna menuju kedepan, tempat Rey yang sedang memegang mic, membisikkan sesuatu kepadanya, lalu kating Hanna pergi meninggalkan ruang ospek.
Setelah kejadian itu tiba-tiba suara dari sound system di ruang tersebut berubah, bukan membahas tentang ospek namun hal lain yang sepertinya ingin diucapkan oleh kak Rey, "Hanna Adzani Al Firdausy. Silahkan meninggalkan ruangan ini."
Hanna yang termenung mendengarnya tak bergerak sedikitpun. Lalu kembali kak Rey bersuara, "Hanna Adzani Al Firdausy. Apakah ada yang mempunyai nama itu?"
Seperti Dejavu semua mata kembali menatap Hanna, "Eh iya kak saya, ada apa ya kak?" Hanna sadar namanya dipanggil setelah Viona menyenggolnya, lalu ia berdiri.
"Apakah saya kurang jelas bicaranya? Saya perlu mengulangi lagi? Hanna Adzani Al Firdausy. Silahkan meninggalkan ruangan ini!"
"Ta.. tapi kak, apa salah saya?"
"Apakah kamu harus tau dulu apa salahmu? Apa saya harus menjelaskan dulu baru kamu mau meninggalkan ruangan ini? Saya tegaskan sekali lagi, silahkan meninggalkan ruangan ini Sekarang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating Rese' [END]
Teen FictionCerita ini sebenernya udah lama selesai, tapi banyak banget yang aku rubah, mulai dari Tokoh, sampai alur ceritanya. Jadi yang udah baca, boleh banget nih baca ulang biar nggak penasaran😁 *** "Hanna. Hanna tungguuuuuu. Berhentii!" teriak Devan samb...