Chapter 7

323 22 2
                                    

Hari ini Hanna kembali bangun lebih pagi, pasalnya ia sangat semangat memasakkan bekal untuk katingnya itu. 

Bukan karena surat kemarin, hanya saja Hanna senang karena hari ini adalah hari terakhir masa hukumannya, jadi Hanna tak perlu repot-repot lagi deh.

Pukul 06.00 Hanna telah siap dengan semuanya. Hanna tinggal memakai sepatu dan berangkat. Sebelumnya Hanna pamit pada kak Iya, baru Hanna memakai sepatu. Setelah memakai sepatu Hanna menaiki motornya, bersiap-siap berangkat.

Namun sebelum Hanna menyalakan motornya terdengar dari dalam kak Iya berteriak memanggil Hanna, "Hann, Hannaaa, tunggu sebentar," teriak kak Iya dari dalam rumah sembari berlari kecil menuju Hanna.

Mendengar suara kak Iya, Hana tetap melanjutkan kegiatannya, ia memakai helm sambil menjawab dengan teriak juga. "Iya kak, apa? Aku belum berangkat."

Kak Iya yang sudah di depan menyampaikan sesuatu kepada Hanna. "Hanna, tadi tante Dara telfon kakak. Katanya, motor Devan anak tante Dara mogok, jadi tante Dara minta tolong kamu buat tebengin Devan ke kampus."

Hanna yang sibuk memakai helm terkejut mendengar ucapan kak Iya. "Ngapain nebeng kak? Kan banyak ojek online, bisa pesen?"

"Hannaa, apa salahnya kita bantu orang yang minta bantuan sama kita? Toh kita masih mampu," ceramah kak Iya membujuk Hanna.

"Iya deh, iya kak. Aku kesana, byee," balas Hanna meninggalkan kak Iya.

"Nah gitu dong anak baik, salam buat tante Dara," ucap kak Iya sedikit berteriak karena Hanna sudah berangkat.

Dijalan Hanna hanya memikirkan, bagaimana ya wujud Devan? Penampilannya? Mukanya? Terus apa nanti Hanna nggak canggung kalo baru kenal tiba-tiba nebeng ke kampus?

***

Sampainya dirumah tante Dara. Hanna memarkirkan motornya didepan rumah. Lalu Hanna menghampiri tante Dara yang sedang duduk di teras menunggunya datang.

"Assalamualaikum tante," ucap Hanna mengawali pembicaraan.

"Wa'alaikumsalam. Eh Hanna sudah datang."

"Iya tan, Oo iya tan tadi kak Iya nitip salam buat tante."

"Waalaikumsalam, oo iya sampai lupa. Bentar ya nak, tante panggilkan Devan dulu."

"Eh iya tan," balas Hanna dengan senyumnya.

Hanna duduk dikursi teras rumah tante Dara sambil menunggu tante Dara kembali bersama Devan.

"Hanna tunggu sebentar ya. Devannya masih ke kamar mandi, udah siap sih tadi. Paling bentar lagi," ucap tante Dara menghampiri Hanna.

"Iya tan. Enggak apa-apa. Santai aja".

"Kamu nggak buru-buru ada kelas kan?" tanya tante Dara takut Hanna terlambat karena menunggu Devan.

"Enggak kok tan. Hanna masuknya sejam lagi," balas Hana santai.

"Oke deh. Bagus kalo gitu. Ini paling sebentar lagi Devan keluar." Tante Dara berteriak memanggil Devan memastikan Devan tidak lama-lama, "Devaann. Cepet nak. Masih lama kah?"

"Iya maah. Ini Devan uda selesai," balas Devan berjalan dari dalam rumah menuju teras, "Apa sih ma, buru-buru banget, nanti Devan bisa pesen ojek online."

Tanpa sadar Devan melihat kedepan dan menemukan seseorang yang sudah tak asing lagi baginya.

"Elo. Ngapain disini?" tanya Devan.

"Elo kak? Kok kak rese' ada disini?"

"Enak aja lo bilang gue rese'. Gue tuh udah cakep, baik hati tau gak."

Kating Rese' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang