Chapter 11

254 21 1
                                    

Sampainya di kampus. Hanna langsung turun dan meninggalkan Devan. Terserah apa yang akan dilakukan Devan Hanna tak peduli. Mau kuncinya dibawa Devan. Motornya dikunci atau apapun terserah pada Devan.

Hanna kira dengan sikap Hanna seperti itu Devan akan berhenti mengganggunya, namun itu tidak akan pernah berhasil.

Kak Devan Rese':
Kenapa ninggalin?

Seketika setelah Hanna mendapat pesan dari kak Devannya itu, ia secepatnya membalas, takut jika Devan menyusulnya ke kelas lagi.

Hanna Adzani Al Firdausy:

Terserah gue lah

Kak Devan Rese':
Ga boleh gitu sama yang lebih tua

Hanna Adzani Al Firdausy:

Salah sendiri rese'

Kak Devan Rese':
Aku nggak rese'

Hanna Adzani Al Firdausy:

Terus apa?

Kak Devan Rese':
Jail aja dikit

Hanna Adzani Al Firdausy:

Sama aja oneng!

Kak Devan Rese':
Beda Hanna. Dari huruf nya aja beda. Rese' dimulai dari R. Jail dimulai dari J. Gimana sih masak gitu aja kamu gatau?

Hanna Adzani Al Firdausy:

T E R S E R A H ! ! !

Kak Devan Rese':
🤣🤣🤣🤣🤣

Terakhir chat Devan tak dibaca Hanna karena Hanna benar-benar kesal. Hanna lalu melanjutkan jalannya menuju ke kelas.

Berbeda dengan biasanya, hari ini Hanna dan Viona duduk didepan, Hanna menenggelamkan wajahnya diatas lipatan tangannya sendiri, masih kesal dengan pagi ini.

Tiba-tiba ia menggerutu sendiri saking kesalnya, "Sebel banget sih sama makhluk satu itu. Astagfirullah gue harus sering-sering nyebut biar nggak ketemu dia lagi! Seumur hidup gue kesel dan nyesel banget kenal sama dia!"

"Eheeem," suara laki-laki berdehem, "Hanna! Kenapa kamu menggerutu sendiri didalam kelas!"

"Aa anu pak. Maaf tadi saya kesal sama seseorang," ucap Hanna sambil menunduk tak berani menatap lawan bicaranya.

"Kesal dengan siapa kamu," lawan bicaranya seperti sengaja menjebak Hanna.

"Ada lah pak. Privasi," balas Hanna masih tetap menunduk.

Vio yang ada disebelah Hanna pun menyenggol-nyenggol siku Hanna. "Hann, Hanna itu bukan dosen," bisik Vio.

Hanna yang bingung dengan ucapan Vio pun mengangkat kepalanya. Dan benar didepannya bukan dosen yang ada. Tapi kakak tingkat super rese' nya yang mengganggu hari Hanna akhir-akhir ini.

"Devaaan! Ngapain sih lo ngerjain gue." Marah Hanna.

Lagi-lagi setiap Devan menghampiri Hanna dikelas akan ada banyak mata tertuju pada mereka, bisikan-bisikan mulai terdengar. Dan sekarang, tidak hanya memandang, semua orang yang ada di kelas Hanna terkejut karena Hanna sangat berani memanggil katingnya tidak sopan tanpa sebutan kak. Jadilah semua orang menerka-nerka ada apa sebenarnya dengan mereka berdua.

Kating Rese' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang