09

41 7 0
                                    

Mengapa kau melakukan itu padaku ?
.

.
Maaf
.
Lupakan
Apa hakmu terhadapku ?
.
Seperti potongan pecahan kaca
yang tidak dapat kembali
Lebih dalam, dadaku sakit

Selalu
.

.
Jadi
Kamu yang di hukum
menggantikanku
.
.










.


.









.





.


*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

02.00 dini hari Yoona terbangun.

Merasakan sesak di dada, sekujur tubuh terasa nyeri.

Mengerjapkan matanya. Terduduk dari tidur nya. Berusaha bernafas seperti yang biasa Taehyung katakan.

Ah benar ini bukan kamarnya. Dia tahu perlu beradaptasi, tapi kenapa se menyiksa ini.

Ia tidak tahu apa yang terjadi. Rasa takutnya terhadap tempat baru tiba-tiba menghantui.

Sial-nya tidak ada Taehyung yang dengan senang hati menyusup ke kamar dan memeluknya untuk kembali terlelap.

"Brengsek, obat ku" umpat Yoona setelah ingat bahwa yang Jimin bawa hanya obat untuk nyeri akibat luka dan demam nya.

Tapi tidak untuk "obat" nya itu..

Yoona berusaha bangkit dari tempat tidur. Melangkahkan kaki untuk ke daput. Setelah mengumpati gelas tempat air mineralnya telah habis di atas nakas.

Sekujur badan tiba-tiba bergetar. Sangat takut tiba-tiba. Menahan tangis sekuat tenaga. Percayalah Yoona seperti orang gila sekarang.

Melihat sekeliling lantai 2 gelap. Hanya lampu berwarna kuning yang menyala di sudut ruangan.

Terlalu lama jika mencari Jimin. Nekat untuk menuruni tangga sendiri dengan menahan nyeri.

Air mata yang akhirnya lolos, membuatnya menggigit bibir agar tidak mengeluarkan suara.

Sesampainya di dapur dengan tangan bergetar, berusaha meraih lemari pendingin mengambil air mineral.

Autumn Leaves [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang