Bab 13. Hari perlombaan

45.9K 1.9K 35
                                    

Keesokan harinya adalah hari perlombaan di TK Reza. TK Reza merupakan TK yang elit dan hanya di isi oleh anak orang kaya. Kebanyakan hari ini para siswa dan siswi di temani oleh orang tua atau ada para penjaga juga babysitter.

Banyak juga yang membawa tikar untuk makan siang nanti, makan siang untuk hari perlombaan biasanya berubah menjadi hari piknik keluarga juga, banyak yang membawa bekal dari rumah ataupun yang di beli di restoran restoran.

Sedangkan di salah satu pojokan pohon ada seorang anak yang menyendiri, dia merasa sedih karena tidak ada yang menemani serta mendukungnya dan ia juga lupa membawa bekal. Dia adalah tuan muda Reza kita.

Kakek dan neneknya telah di beritahu, kalau hari ini Reza ada pertandingan antar kelas, tapi kakek dan nenek tidak bisa hadir karena terlalu sibuk dengan perusahaan, ayahnya nggak mungkin di ajak, sudah lama juga Reza nggak berbicara sama ayahnya. Sedangkan babysitter nya juga tidak mungkin di ajak karena harus menjaga adik nya. Reza lebih baik ada yang menjaga Rio dari pada dirinya, bagi Reza adiknya adalah segalanya.

Para guru mulai memanggil para siswa, perlombaan pertama akan di mulai, perlombaan pertama adalah lomba lari. Dengan keadaan yang malas Reza menuju ke garis start, Reza merupakan salah satu yang menjadi peserta mewakili kelasnya dalam lomba lari, setiap kelas harus ada 4 kandidat, dua cewek dan dua cowok.

Reza sudah berdiri di garis start dengan lesu, dia bisa melihat siswa yang lain di semangati oleh keluarganya sedangkan keluarga dia datang pun tidak. Perlombaan akan segera di mulai para keluarga sudah di suruh berdiri di luar garis pembatas.

"GO GO MAJU TUAN MUDA REZA, TUAN MUDA REZA PASTI YANG AKAN MENANG, TUAN MUDA PALING HEBAT SEGALA GALANYA" teriak Dilla tiba tiba.

Semua orang melihat kearah Dilla yang berteriak, termasuk juga Reza. Reza benar benar kaget karena ada yang mendukungnya. Dilla berada di samping garis pembatas dengan Rio di dalam gendongannya. Rio juga mengangkat tangan memberikan semangat untuk abangnya.

"AYO MAJU, JANGAN MAU KALAH TUAN MUDA"

Reza yang melihatnya menampilkan sedikit senyumnya.

Apa yang terjadi kenapa Dilla tiba tiba ada di sekolah Reza, mari kita kembali ke 40 menit yang lalu.

***
"Lho bi bukannya ini kotak makan tuan muda Reza ya" ujar Dilla dengan mengendong Rio di pelukannya, saat ini Dilla berada di dapur, tadi niatnya Dilla mau minum karena haus, setelah minum dia melihat kotak bekal yang telah dia buat untuk tuan muda Reza.

"Kayaknya ketinggalah deh Dilla, aduh kek mana ni, padahal hari ini tuan muda ada perlombaan pasti butuh makan dan minum, si Mina juga lagi keluar sedangkan bibi masih banyak pekerjaan, kasian tuan muda Reza, pasti nanti dia lapar"

"Ahh bagaimana kalau Dilla aja yang ngantar bi" usul Dilla.

"Kalau Dilla yang ngantar, terus bagaimana dengan tuan muda Rio nya, kan nggak mungkin di tinggalin sama bibi juga"

"Bibi tenang aja, tuan muda Rio juga Dilla ajak, kan sambilan dukung tuan muda Reza, tuan muda Rio mau kan dukung abang nya bertanding"

Rio yang ditanyain mengangguk angguk kepalanya.

"Kalau begitu tunggu sebentar ya"

Tidak berapa lama bi Imah muncul lagi.

"Dilla kamu bawa ini juga ya, ini ada tikar juga makanan dan minuman lain, biasanya kalau ada perlombaan jadi acara piknik dadakan" terang bi Imah.

"Baik bi, kalau gitu Dilla dan tuan muda Rio berangkat dulu ya"

"Iya hati hati di jalan, jaga baik baik tuan muda nya"

"Iya bi Imah"

Dilla mengambil apa yang di berikan sama bi Imah. Dilla memutuskan pergi naik taksi saja biar cepat sampai.

Kini Dilla telah sampai di depan gerbang TK Reza. Dilla langsung menuju ke area perlombaan. Dilla sudah berada di garis pembatas. Dilla menemukan tuan muda Reza di garis start. Dilla juga mendengar arahan dari panitia yang akan memulai perlombaan lari.

"GO GO MAJU TUAN MUDA REZA, TUAN MUDA PASTI MENANG, TUAN MUDA YANG PALING HEBAT" teriak Dilla tiba tiba dengan heboh. Dilla ingin memberikan semangat dan dukungan penuh untuk tuan muda Reza.

Semua orang melihat kearah Dilla yang berteriak, termasuk juga Reza. Dilla berada di samping garis pembatas dengan Rio di dalam gendongannya. Rio juga mengangkat tangan memberikan semangat untuk abangnya.

"AYO LARI YANG KENCANG NANTI TUAN MUDA, JANGAN MAU MENGALAH TUAN MUDA"

"Ngapain sih teriak teriak begitu, yang menang nanti pasti anak saya yang berada di samping nya itu" ujar salah satu ibu ibu yang berada di dekat Dilla karena merasa risih.

Semua orang tua di sekolah itu beserta pengajar yang ada di sana, semua mengenal keluarga Suherman yang orang kaya No satu se asia. Jadi tidak heran jika mereka tau kalau yang di dukung orang yang teriak teriak nggak jelas ini pasti pengasuhnya jika dilihat dari penampilannya.

"SAMANGAT TUAN MUDA REZA, JANGAN MAU KALAH SAMA KAWAN YANG DI SEBALAH NYA, ANAK IBU YANG INI"

"Kenapa kamu berteriak begitu"

Ibu ibu yang berada di samping Dilla terpancing emosi, dia tidak terima. Sedangkan Dilla yang mendengar nya hanya tersenyum.

"NAK KAMU JANGAN KALAH KAMU YANG TERHEBAT KAMU YANG PALING KENCANG LARINYA" teriak ibu itu tidak mau kalah.

"Tidak, anak ku yang akan menang nanti" bantah ibu ibu yang lain.

"ANAKKU KAMU YANG PALING CEPAT, JANGAN KALAH YA, IBU AKAN SELALU MENDUKUNGMU"

"ANAKKULAH YANG PALING CEPAT"

"ENAK AJA ANAK ASUHKU YANG PALING LINCAH"

"AYO SEMANGAT JANGAN MAU KALAH"

" AYO MAJUUUUUUUU"

Pada orang tua yang lain juga tidak mau kalah. Mereka tidak mau diam saja saat melihat Dilla dan ibu yang di samping Dil la memberi semangat untuk anak dan anak asuhnya. Mereka juga berteriak teriak memberi dukungan mereka.

Pertandingan yang tadi nya sepi kini kebanjiran semangat dari keluarga masing masing, tidak ada yang mau kalah dalam memberikan semangat. Semua anak yang ikut lomba pun makin semangat, yang tadi lesu lesu kini seakan tubuh mereka membara, mereka sangat senang di dukung oleh keluarganya. Reza yang di dukung oleh Dilla dan Rio juga bertambah sangat semangat.

"BAIKLAH SEMUANYA BERSIAP, SEMUA HARUS SEMANGAT, ORANG TUA DAN KELUARGA KALIAN SUDAH MEMBERIKAN KALIAN DUKUNGAN YANG PENUH, KALIAN HARUS BERUSAHA SEKUAT TENAGA KALAIAN YA, SEKARANG KITA AKAN MULAI LOMBANYA, BERSIAAAAAAAAAP SATUUUUUU..........
DUAAAAAAAA......
TIGAAAAAAAA..............
LARIIIIIIIIIIIIIIIII......." teriak guru panitia pakai toa dengan suara yang keras dan lantang.

BA
Rabu, 25 Desember 2019
22.26

Nanny Dan Duda (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang