3

443 59 1
                                        

Pagi ini Hyunjin tidak sekolah, ia sedang menyapu halaman depan rumah Sunhae

"oi"

Hyunjin menoleh, ia kemudian menemukan Minho tengah tersenyum ke arahnya

Hyunjinpun membalas senyumannya dengan senyuman bodoh biasanya

Minho berdecak,
"sini, ngapain malah diem?"

Hyunjin ber~oh panjang sembari mengangguk-angguk, kemudian berjalan mendekati Minho

Minho menepuk bahu Hyunjin pelan,
"oi, gue tahu soal keluarga lo, lagi sedih ya?"

Hyunjin menggeleng kuat,
"engga ko..."

"ck, bocah ini" Minho mengepal tangannya kuat, hendak memukul kepala Hyunjin, tapi niatnya ia urungkan, tangannya kemudian mengelus pelan surai Hyunjin

"udah lah, gue traktir lo hari ini"

Hyunjin membulatkan matanya tidak percaya, "ke...kenapa?, kok tiba-tiba?"

Minho tersenyum lagi, kemudian mengapit kepala Hyunjin dengan lengannya

"gue udah dapet kerja"

Hyunjin menyunggingkan senyum tipis mendengarnya

...

Minho dan Hyunjin kini berada di restaurant cepat saji

"dah, makan yang banyak!..., sekolah yang bener!, jangan mau di bodoh-bodohin orang!" ujar Minho sembari mengetuk-ngetuk kepala Hyunjin menggunakan sendok

Hyunjin menatap intens manusia di depannya itu

'begayaan banget sih lo, umur kita cuma beda 1 tahun, bodoh!'

Minho mengencangkan pukulan sendoknya saat melihat Hyunjin menatapnya begitu

"apa tatap-tatap?!, sana makan!"

Hyunjin tersenyum lebar, kemudian mengangguk-angguk

Setelah selesai makan, Hyunjin dan Minho kembali pulang ke rumah

Mereka sudah sampai di depan pagar rumah Sunhae

"Hyung, terima kasih atas makanannya dan sudah mengantar pulang" ujar Hyunjin sembari membungkukkan badannya 90°

Minho menepuk pundak Hyunjin,
"ya, ya, gue gak anter lo pulang, rumah kita kan se arah"

Hyunjin tersenyum,

"dah sana masuk"

Hyunjin mengangguk kemudian melambaikan tangannya pada Minho

Ia lalu masuk ke dalam rumah, setelah itu berjalan ke kamar yang memang disediakan untuknya

Hyunjin membuka tasnya, lalu mengambil walkie talkienya

"apaa?!!..."

Hyunjin membulatkan matanya seketika saat melihat walkie talkienya memberi sinyal

Pip

Ia kemudian menekan tombol untuk mendengarkan apa yang terekam

"target selanjutnya, Kang Dowon"

Hyunjin memicingkan matanya, namanya tidak asing di telinganya, sedetik kemudian, Hyunjin mengambil jaketnya, setelah itu melesat pergi ke warnet terdekat

Hyunjin memicingkan matanya, namanya tidak asing di telinganya, sedetik kemudian, Hyunjin mengambil jaketnya, setelah itu melesat pergi ke warnet terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04.20 PM

"Bang Chan!..." teriak seorang gadis dari belakang

Chan menoleh, melihat gadis itu tengah berlari ke arahnya

"eoh?, Seulgi~sshi, ada apa?"

"Chan, soal kasus pembunuhan kemarin, aku nemuin kartu keluarganya, mereka punya anak"

Chan menaikkan sebelah alisnya,
"lalu?..."

"aku nyoba nyari tahu siapa, tapi namanya gak terdaftar, semua informasi tentang dia gaada"

"apa mereka penduduk ilegal?"

Seulgi mengangkat kedua bahunya,
"tapi Ahn Hyunsuk dan Seo Jaerim berkewarganegaraan korea selatan"

Chan mengacak rambutnya asal,
"siapa nama anaknya itu?"

"Ahn Hyunjin"

"cari tahu lebih lanjut tentang dia"

Seulgi mengangguk mantap kemudian pergi

Chan keluar dari kantor polisi, melepaskan rasa penat, ia pergi mengunjungi taman hiburan

'ah, ramai sekali yaa...'

Chan kemudian duduk di kursi dibawah pohon, melihat keramaian di sekelilingnya

Ia menghela nafasnya, lalu tersenyum, terlihat lesung pipit di pipinya, membuatnya terlihat menggemaskan walau tampilannya menyeramkan

Chan tersentak begitu melihat seorang pria bertopi baru saja mengambil dompet dari saku celana pria yang lain disana

'oh?, dapat kau'

Chan dengan cepat berlari ke arah si pencuri, menyadari akan kedatangan Chan, si pencuri langsung lari dengan kencang

"yaakk!!!..., berhenti kau disanaa!!" teriak Chan tanpa berhenti berlari

Sang pencuri sama sekali tidak menghiraukan teriakkan Chan, mereka terus kejar-kejaran, melompati semua yang menghadang

Hingga akhirnya, Chan sampai di jalan sepi, ia kehilangan jejaknya, merasakan sesuatu, ia melirik ke arah kirinya yang terdapat sebuah gang sempit diantara dua gedung

Chan mengangkat kedua tangannya perlahan kala senjata api itu menyentuh dahinya

"ki...kitaa.. bicarakan baik-baik" ujar Chan terbata

Chan sedikit melirik ke arah wajah si pencuri, berniat mengetahui seluruh wajahnya, tapi si pencuri malah mengeratkan pistol di tangannya, membuat Chan kembali menatap depan

"Hyun....jin...?"

Deg...

Mata Hyunjin melirik sekilas, untuk mengetahui siapa yang memanggil namanya

'ck, Han Jisung sialan, dia ngapain ada disini sih?!'


















Thank you for reading, vote, and comment on my story :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for reading, vote, and comment on my story :)

감사합니다

Target || Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang