Main Hati - 13

132 10 0
                                    

Alvin menunggu dengan malas di sofa didalam ruang kerja Reynold, sambil masih membolak-balikan berkas yang menurutnya isinya sama saja, dia masih tak paham.

Ia masih harus belajar banyak tentang seluk beluk perusahaan Papinya ini.

Ini sudah menjadi komitmen untuk dirinya sendiri, karena ia masih merasa bersalah dengan Sandra, ia pikir jika ia bisa menuruti keinginan sang Papi, ia bisa mendapatkan titik terang keberadaan Sandra, setidaknya jika mereka berjodoh, pasti alam semesta akan mempertemukan mereka kembali dalam keadaan apapun.

Reyna duduk diseberang Alvin sambil menelpon suaminya, yang juga merupakan CEO diperusahaan keluarga suaminya.

Sedangkan Reynold sedang bercakap-cakap dengan Rayyan, manager HRD yang akan diperkenalkan juga dengan Tim Lawyer.

Telpon dari Sekretaris Reynold, mengabarkan bahwa Tim Lawyer sudah berada diluar ruangan.

Setelah dipersilahkan masuk akhirnya mereka semua berdiri, Alvin yang masih ogah-ogahan masih dalam keadaan duduk sambil membolak-balikan berkasnya.

"Semuanya, perkenalkan ini Arnold, Siska, Sandra tim Lawyer Poetra Grup"

Alvin yang mendengar nama seseorang yang dirindukannya dipanggil, langsung berdiri dan ia menatap kedepan, kearah wanita yang sedang berdiri sambil menatapnya.

Ya Tuhan, itu benar Sandra, ia terlihat semakin cantik dan terlihat lebih dewasa. Saat bersalaman dengan Sandra, Alvin ingin menggenggam tangan wanita itu lebih lama, bahkan ia ingin sekali memeluk Sandra jika tidak berada didepan banyak orang ini.

🌺🌺🌺

Sandra menunggu didepan ruang kerja Reynold bersama Arnold dan Siska.

Arnold yang sedari tadi berdiskusi dan membicarakan update kasus Poetra Grup seperti sengaja menghiraukan Siska.

Siska yang tampak seperti kambing congek disana terlihat kesal. Namun Sandra berusaha selalu mengikutsertakan Siska dalam pembicaraan mereka.

Setelah Wina menelpon akhirnya mempersilakan mereka bertiga masuk keruangan Reynold, Sandra tidak terlalu memperhatikan siapa saja yang ada didalam ruangan, ia hanya memperhatikan Reynold yang duduk berseberangan dengan seorang lelaki, yang ia pikir itu adalah calon Komisaris penggantinya.

"Kata kamu masih muda, udah cukup berumur gitu orangnya", bisik Sandra pada Siska

"Minus kamu nambah kayaknya deh, orang masih muda dan ganteng gitu".

Reynold memperkenalkan mereka bertiga tepat pada saat Siska menunjuk dengan wajahnya ke arah Alvin.

Sandra terdiam, kaget dan bingung bercampur aduk, antara sedih, marah, senang melihat wajah lelaki yang ia pernah ia cintai, atau mungkin masih ia cintai.

Saat mereka berjabat tangan, ia merasakan kerinduan yang begitu besar, betapa sebenarnya ia tak bisa membenci Alvin. Hanya ego nya sebagai seorang wanita yang membuatnya berlaku demikian.

Alvin tak pernah melepaskan pandangannya dari Sandra, ia seperti mengunci setiap pergerakan Sandra lewat matanya.

Sesekali Sandra memandang kearah Alvin yang masih terus memandangnya, Alvin benar-benar menyebalkan.

"Dia selalu ngeliatin kamu tuh", bisik Siska

"Kebetulan aja kayaknya", balas Sandra sambil berbisik juga

"Kayaknya dia naksir kamu deh", bisik Siska.

"Jangan berasumsi, ga baik", jawab Sandra dengan suara berbisik juga.

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang