Main Hati - 9

120 8 0
                                    

Silahkan play mulmed diatas ya, buat dapetin feel cerita di part ini

🌺🌺🌺

Alvin sudah benar-benar kehilangan ide. Ingin mencari Sandra kemana, ia tak tahu. Sandra hanya pamit tanpa memberitahukan alamat lengkapnya di Melbourne.

Jika dapat dibalikkan waktu, ingin sekali ia jujur pada Sandra, pasti wanita itu tidak akan menolak membantunya untuk bisa lulus dengan nilai terbaik. Bukannya malah diam-diam membuat Sandra merasa begitu terluka, apalagi dengan adegan cium paksa yang dilakukan Alvin, pasti menambah luka dihatinya Sandra.

Ia lebih baik dihina, dicaci maki oleh Sandra daripada ditinggalkan seperti ini.

Mana Reynold selalu menanyakan kapan ia akan masuk kuliah musiknya. Alvin benar-benar sudah tidak berniat untuk melanjutkan kuliah musiknya lagi.

Ia hanya ingin menemukan keberadaan Sandra. Ia sangat-sangat menyesal dan benar-benar yakin bahwa ia telah jatuh sejatuh-jatuhnya cinta pada gadis itu.

Didalam kamarnya yang penuh dengan alat band, ia memainkan drum dengan kalut, seperti melepaskan semua beban yang ia rasakan selama ini.

Untung saja kamarnya disertai peredam suara hingga tidak terdengar sampai keluar.

Sandra dengan segala kepolosan dan keluguan yang ia ciptakan, telah membius dan menghanyutkan perasaannya. Persetan dengan tipe wanita impiannya, buat Alvin Sandra lah yang sekarang ada dihatinya.

🌺🌺🌺

Sebulan sejak ditinggal Sandra ke Melbourne, Alvin merasa semakin tak bergairah, ia merasa tidak menjadi dirinya sendiri, karena apa yang ia lakukan semua teringat pada Sandra. Ya Tuhan, apa ini yang dinamakan jatuh cinta dan cinta buta.

Reyna pun sampai dibuat bingung dengan tingkah laku adik semata wayangnya ini. Karena biasanya Alvin begitu jahil dan selalu menggodanya, sehingga kadang Reyna merasa ingin memukul kepala anak itu. Tapi sebulan belakangan ini Alvin hanya melakukan aktivitas monoton. Makan, tidur, main drum dikamarnya, kurang lebih hanya seperti itu.

Sampai suatu ketika Reyna menghampiri Alvin yang sedang tidur-tiduran menghadap langit-langit kamarnya.

"Vin, kakak boleh nanya sesuatu ga?"

Alvin cuma mengangguk malas, sepertinya ia tahu apa yang akan ditanyakan Reyna.

"Kamu lagi patah hati ya?"

Alvin mengangkat alisnya sebelah. "Ck... Bener kan feeling kakak".

Alvin tak menjawab, ia hanya memandang wajah Reyna datar.

"Kamu sering dekat sama cewek Vin, tapi ga pernah segalau ini, kakak yakin kamu pasti benar-benar cinta sama cewek ini ya makanya kamu sampe jadi kayak gini"

Alvin duduk lalu menatap wajah Reyna tanpa ekspresi.

"Maafin kalo kakak sotoy, kamu lupain aja cewek itu, masih banyak cewek lain Vin, dengan tampang kamu yang kayak gini, kakak yakin segudang cewek dibelakang sana ngantri buat deketin kamu", sebenarnya Reyna hanya mancing Alvin dengan kata-kata ini, karena ia tahu Alvin pasti sudah cinta mati sama siapapun cewek yang pasti sudah terpatri jauh didalam hatinya. Reyna hanya ingin melihat kesungguhan hati Alvin untuk mendapatkan hati perempuan itu.

"Ga bisa segampang itu, Kak. Cewek yang ini beda. Dia bukan cewek yang kegenitan saat deketin Alvin. Dia malah bisa terima waktu Alvin bilang belum bisa yakin sama perasaan Alvin. Dia bukan cewek yang suka menuntut"

"Ya udah kalo gitu, jangan kamu lepasin cewek kayak gitu".

"Masalahnya, dia yang udah pergi ninggalin Alvin sebelum Alvin bisa meraihnya. Alvin udah nyakitin hatinya dia", Alvin mengusap wajahnya kasar.

"Kejar dia Vin, tunjukkan keseriusan kamu sama dia"

"Dia pergi kak, ke Melbourne. Bahkan sampe sekarang Alvin ga tahu dia tinggal di Melbourne sebelah mana. Andai Alvin tahu, pasti Alvin belain nyusul kesana".

Ya ampun, Alvin yang biasanya tak peduli dengan perasaan perempuan yang suka ia gantung bahkan tinggalin begitu aja, sekarang jadi laki-laki yang begitu peduli dengan perasaan perempuan yang bahkan ia belun tahu perempuan itu suka sama dia apa tidak.

"Kalau memang dia jodoh kamu Vin, dalam keadaan apapun, kalian pasti akan bersatu".

"Alvin udah nyakitin hati dia kak, Alvin ga pantas dapetin maaf dari dia".

"Di dunia ini ga ada yang ga pernah berbuat salah. Hanya perbedaannya terletak, seberapa besar ia mau mengubah dan memperbaiki itu semua. Sebesar apapun kesalahan kamu Vin, kamu tetap punya kesempatab untuk memperbaiki itu. Tunjukkan sama dia kalau kamu memang menyesal. Mungkin bukan sekarang, tapi percaya sama kakak, kalau kalian berjodoh, kalian akan dipertemukan lagi dengan cara apapun".

Alvin selalu tenang jika sudah berbagi permasalahannya dengan Reyna. Kakak perempuannya itu memang selalu bisa diandalkan.

"Thanks kak".

"No worries".

Alvin merasa mempunyai secercah harapan untuk bisa menemukan keberadaan Sandra.

🌺🌺🌺

"Kamu hati-hati disana, jangan telat makan, kamu punya maag. Jangan sering ke club buat mabuk-mabukan. Ingat tujuan kamu itu untuk apa disana", Reyna memberikan wejangan untuk Alvin saat berada di bandara.

"Iya kak, lagian Alvin bukan anak kecil lagi kak, stop overprotective kayak gitu".

"Ini mesti diingetin berulang-ulang, kamu kan anaknya ngeyelan".

Alvin tersenyum kecut. Ia melirik boarding pass nya. 45 menit lagi pesawatnya akan terbang ke London. Ia memilih London untuk kuliah jurusan musik disana. Karena selain mempelari musik, ia pun juga ingin mempelajari tentang industri musik disana.

"Aku mesti masuk kak, sekalian check-in".

Reyna mengulurkan tangannya yang disambut pelukan hangat dari Alvin.

"Jaga diri kamu baik-baik ya. Ingat pesan Papi tadi sebelum berangkat ya".

Alvin mengangguk dan mengacungkan jempolnya. Akhirnya mereka berpisah.

Reyna harus kembali kekantor, sekarang ini ia yang akan mengambil alih perusahaan yang awalnya diwariskan kepada Alvin. Hanya karena Alvin sudah membuktikan Reynold, maka dengan berat hati Reynold menerimanya, sampai ada keputusan lebih lanjut, siapakah komisaris Poetra grup selanjutnya. Reyna hanya akan menjabat sampai di level CEO, sedangkan untuk Komisaris, Reynold menginginkan laki-laki yang menjabat untuk posisi itu. Karena saat ini Reynold masih menjabat sebagai komisaris dan pemegang saham terbesar di perusahaan yang sudah ia rintis sejak masih muda.

🌺🌺🌺

Babang Alvin mau ke London dulu ya gaeeess, entah ketemu lagi dengan dia kapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babang Alvin mau ke London dulu ya gaeeess, entah ketemu lagi dengan dia kapan. Muncul-muncul nanti udah jadi musisi kayaknya 😜😜

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang