Main Hati - 19

88 9 0
                                    

Alvin membuang kesal tubuhnya keatas tempat tidur, setelah sampai di apartment nya.

"Aku turun dikantor aja ya Vin", kata Sandra setelah menutup teleponnya.

Alvin tak bersuara.

"Arnold mengajak ketemuan sore ini di lobby kantor", Sandra mencoba menjelaskan pada Alvin, ia merasa tak enak karena Alvin ingin mengantarnya ke apartment.

"Sorry ya Vin", Sandra bersuara lagi, kali ini sambil menunduk.

Alvin memandang kearah Sandra, "kenapa kamu minta maaf?"

Sandra hanya menggeleng, sambil menggigit bawah bibirnya.

Alvin resah, itulah yang ia rasakan, ingin rasanya memaksakan hatinya lagi pada Sandra agar mau menerima cintanya, tapi ia takut. Takut kalau Sandra akan menjauhinya dan pergi lagi dari hidupnya.
Ia ingin membuat Sandra terbiasa dengan dirinya, dengan cara yang perlahan.

Alvin masih belum yakin, apakah Sandra masih mencintainya atau tidak, sedangkan ia tahu kalau Arnold berusaha mendapatkan cinta Sandra.

Alvin memejamkan matanya, ada perasaan aneh yang selalu menelusuri dalam hatinya ketika ia memikirkan Sandra, wanita yang sudah ia cintai. Namun karena egonya dulu ia belum mau mengakuinya. Kini, saat ia bisa bertemu dengan Sandra, buatnya untuk saat ini sudah cukup. Ia tidak mau kalau dengan mengatakan pada Sandra bahwa ia mencintai wanita itu, akan berbuah penyesalan. Tidak untuk saat ini.

🌺🌺🌺

Sandra menunggu Arnold di lobby kantornya. Saat ia diturunkan tadi oleh Alvin.

Sandra resah, ia merasa bersalah pada Alvin, karena pria itu bersemangat untuk mengantarnya ke apartment nya.

Ditambah, ia resah dengan apa yang dikatakan Arnold sebelumnya di telepon.

"San, kita ketemuan ya, sebentar saja", ucap Arnold memohon padanya.

"Tapi aku masih dalam perjalanan", Sandra masih berusaha menghindar dari Arnold.

"Aku tunggu di lobby kantor 30 menit lagi", Arnold kembali memaksa.

"Arnold... "

"San, please. Aku sudah putus pertunangan dengan Siska".

Sandra terdiam mendengarnya, ia merasa ada yang tidak beres.

"Please, San. Kita harus bertemu".

Sandra diam, tak tahu apa yang harus ia katakan.

"30 menit lagi, aku tunggu di lobby kantor ya", lalu Arnold menutup teleponnya.

Dan disinilah Sandra sekarang, berada di lobby kantor sambil membawa koper yang belum sempat ia taruh ke apartmentnya.

Tak lama muncul mobil Arnold, lalu ia turun dan tersenyum penuh kesenangan melihat Sandra. "San, akhirnya aku senang banget bisa lihat kamu".

Arnold hendak memeluk Sandra, namun Sandra langsung menolaknya.

"Ada perlu apa kamu cari aku? Hari ini kamu ga ngantor?"

Arnold menggeleng, "Ada yang lebih penting dari sekedar ngantor hari ini".

"Aku mau ajak kamu kerumahku, kamu mau ya, sebentar aja", ajak Arnold setengah memaksa pada Sandra.

Main HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang