tangisan malam

33 1 0
                                        

3 Januari ;

Aku masih menatap ponsel ku dengan legit.
Sembari merebahkan tubuh yang hampir saja tumbang.
Menatap langit-langit kamar dan mengulang memori saat bersamanya.
Sebanyak itu , batinku.

Tanpa disadari, air mata pun menetes dengan deras.
Aku memeluk boneka ice bear, menyeka air mata ku sendiri.
Dan menyebut nama tuhan.
"Tuhan, aku tidak ingin kehilangannya"

Tidak ada jawaban sama sekali dari tuhan.
Tangisan ku semakin deras ketika aku membuka folder foto yang berisi tentangnya.
Segala tentangnya, bahkan hari-hari ku selalu ku jalani bersamanya.
Tidak bertemu 1 detik pun, jantung berdegup dengan kencang.
Mengisyaratkan untuk segera bertemu bagaimanapun caranya.

Aku hanya ingin satu hal; selalu bersamanya meski banyak lika-liku yang harus dijalani.
Aku tidak ingin kehilangannya; namun, jika tuhan berkehendak lain.
Aku bisa apa?
Selain melepasmu karena takdir jalan kita berbeda.
Aku akan tetap mengenang sama seperti saat pertama kali kita bertemu.
Di naungan taro dan greantea.
Melekat begitu cepat, sampai pada akhirnya hati ku berlabuh pada mu bukan pada yang lain.

Semesta ; aku berdoa padamu pada malam itu.
Menginginkan dia agar selalu bersama ku sampai kapanpun itu.
Tapi,jika memang dia yang ku sebut tidak selalu bersama ku.
Aku memohon pada mu; jaga dia, lindungi dia, jangan biarkan dia sakit apalagi sampai pusing nya terasa.
Berharap semoga semesta mengAamiin kan segala doaku mengenainya.

-mzdniaa

Sendu⚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang