Perihal rasa yang telah layu ;
Sejatinya tak ada rasa yang akan layu jika si pemilik tersakiti.
Bukan apa-apa, ini hanya sekedar untaian.
Mungkin cukup mewakili untuk para pembaca atau para perasa.Sebelumnya, hati ini pernah patah
Sepatah mungkin dan tak bisa kembali.
Namun ada satu obat patah hati yang manjur ; bercinta kembaliAh, mungkin sih
Tapi ternyata tidak demikian,
Ya mungkin, sifatnya hanya sementara.Hari-hari dipenuhi dengan tangisan,
setengahnya bahagia.
Dan pada detik itu tidak ada lagi kekuatan yang bisa diandalkan.
Selain merintih, dan terus menahan sabar.Kalau ada kompetisi "sabar" , aku yakin ; aku yang menjadi pemenangnya.
Selama ini, keluh kesal selalu aku utarakan pada tulisan dan pada temanku.
Rasanya sia-sia berkeluh kesal di depanmu.
Bukan malah menenangkan, tapi malah memperkeruh.Selalu bertingkah seolah-olah aku yang "selalu salah"
Selalu bertingkah seolah-olah aku dalang dari semua masalah ini
Terlebih lagi ; selalu tidak percaya dengan apa yang "aku katakan"Bukannya , jika dua insan bertemu akan membentuk cinta yang "suci?"
saling menerima?
baik dari masa lalu, atau masa depan?
saling mengingatkan?
jika salah satu "salah"? bukan malah menyalahkan?
saling mencintai dengan kelembutan?
bukan dengan kekerasan dari ego?Sudahlah ; tidak ada yang perlu dibahas.
Do'a-do'a ku tetap sama
"semoga kamu lekas sembuh dari luka dan bahagia selalu"✨"Matcha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu⚘
شِعر[Bangil'May22] ; sengaja menulis ini, berbagi cerita dan asa yang pernah aku bingkai sendiri. tanpa menggunakan bantuan siapapun, aku berhasil mengungkapkan meski hanya lewat untaian kata🌻 ||happy enjoyed!|| 👉don't forget to like and coment . . Ad...