•seolah-olah

15 1 0
                                        

Ada yang seolah-olah menyalahkan sepihak, agar dinilai baik oleh orang lain
Ada yang benar-benar menerima kenyataan hingga ia tak pernah menyalahkan orang sedikitpun
Ada yang seolah-olah perjuangannya tidak dihargai, padahal nyatanya tidak demikian.
Perjuangannya dihargai, namun lihat selama progress berjuang.
Tau apa yang dia lakukan?

Memancing emosi hingga naik darah, mengada-ngada, bersikap seolah ia yang paling benar dan satu lagi menjelek-jelekkan nama.
Ohya, letak mana yang kata mu berjuang?
Berjuang kembali menata hubungan? Sedangkan sikap mu saja masih terbilang sama seperti dulu

Sama-sama egois,
Sama-sama posesif,
Dan selalu ingin dimengerti tanpa mengerti aku.

Aku memilih mengakhiri hubungan, karena aku lebih memilih hatiku sendiri daripada orang lain.

Lantas apakah kamu merasakan yang aku rasakan 4 bulan lalu?
Berjuang denganmu, menerima mu dengan sabar, semakin hari kamu selalu membuat opini seakan menyalahkan aku.

Apakah aku tidak merasakan sakit? Ketika aku tahu bahwa kamu selalu mengada-ngada? Menuduhku? Berprasangka buruk padaku? Apalagi?

Kamu tidak pernah memberikan kepercayaan sedikitpun padaku.
Padahal sudah jelas, hubungan akan kekal dengan kepercayaan.
Nyatanya apa?
Aku ini kekasihmu, yang tak pernah kamu percayai.

Lantas ketika aku pergi meninggalkanmu karena sabar ku telah habis?
Kamu tidak ikhlas, menyesal bukan?
Tapi terlambat, hatiku sudah terlanjur kecewa.

-matchaaey

Sendu⚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang