LIMA

954 69 0
                                    


"Hati bukan buat dipaksa. Jadi tolong jangan batasi keleluasaan hati gue buat milih orang lain"
-Kenzo-

Arah jarum jam sudah menunjukkan pukul setengan tujuh, namun Elsa masih setia duduk di sofa ruang tamunya. Elsa sudah bersiap dari lima belas menit lalu dengan seragamnya.

"Kok belum berangkat, Sayang?" tanya Ibu Elsa -Vina- melihat Elsa santai duduk di sofa dengan mengutak-atik ponsel.

Elsa beralih menatap Ibunya "Nunggu temen, Bun!". Elsa kembali fokus dengan ponselnya

"Temen apa temen?" goda Vina kepada putri semata wayangnya itu. "Temen, Bun" elak Elsa.

"Assalamualaikum" ucap seseorang berdiri di depan pintu rumah Elsa yang terbuka.

"Waalaikumsalam" jawab Vina dan Elsa serempak.

Vina memandang wajah sosok pria itu lama. "Oh ini temen kamu El. Sini masuk!" Vina mempersilahkannya masuk dan duduk di sofa.

"Kenalin, Bun. Namanya Kenzo" sahut Elsa setelah melihat Kenzo sedang mencium tangan Vina.

"Saya Kenzo, Tante!" Kenzo menjabat tangan Ibu Elsa. Sunggingan senyum diperlihatkan Kenzo.

"Oh ini nak Kenzo. Sekelas sama Elsa?" tanya Vina kepada Kenzo yang baru terduduk di bagian sofa yang kosong berhadapan dengan Elsa. Kenzo menatap mata kekasihnya.

"Ehemm" deheman Vina membuat Kenzo mengalihkan pandangan matanya yang membuat Elsa tersipu malu.

"Enggak sekelas, Tante. Saya kelas IPA A" jawaban Kenzo membuat Vina ber-oh-ria.

"Kamu kok gak pernah cerita ke bunda kalo kamu berteman sama Kenzo" tanya Elsa dengan pandangan penuh selidik.

"Sebenarnya saya pacar Elsa, Tante!" jawab Kenzo dan berhasil membuat Vina terkejut. Apalagi Elsa, jangan tanyakan ekspresinya saat kata itu terlontar dari bibir Kenzo.

Vina langsung tersenyum mendengar jawaban polos dari pacar sang anak. Sedangkan Elsa hanya bisa menatap tajam ke arah Kenzo karena sudah mengatakan dirinya sebagai 'pacar' kepada Ibunya.

"Oh pacar Elsa" senyuman masih melekat di bibir Vina. Sesekali ia menatap Elsa seakan menggodanya.

"Tante boleh ya Elsa pacaran sama saya. Saya akan jaga Elsa, Tan!" ucap Kenzo tegas.

"Iya Tante izinin. Asal kalian pacarannya jangan macem-macem!" jawab Vina. "Kamu harus ketemu sama Papahnya Elsa, Kenzo".

"Eh? Kok ketemu Papah?" ucap Elsa kaget.

"Iya, Sayang. Kenzo mau kan?" pandangan Vina beralih ke Kenzo yang berada di sampingnya.

"Iya mau, Tante" Kenzo tersenyum manis. Hal ini tentu membuat Elsa kagum terhadap kekasihnya.

"Papahnya Elsa lagi dinas di luar negeri. Nanti bisa diatur waktu ketemunya ya! Sering-sering aja kamu kesini" sahut Vina.

"Eh udah mau jam tujuh tuh. Udah sana kalian berangkat sekolah".

Kenzo dan Elsa langsung beranjak dari duduknya dan mencium tangan Vina. Lalu mereka pergi ke sekolah mengendarai mobil milik Kenzo.

***

Mobil mereka sudah sampai di SMA Anggara. Namun Elsa tidak menyadarinya karena sedari tadi ia memandang intens Kenzo yang sedang memegang kemudi.

"Udah sampe!" ucap Kenzo membuyarkan pandangan Elsa setelah mobilnya terparkir dengan sempurna di parkiran sekolahnya.

My Cold PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang