EMPAT BELAS

634 51 3
                                    


"Aku gak akan nyerah buat dapetin hati kamu, Adrian"
-Cira-

Seperti biasanya, Adrian dan Leo masih betah duduk di kursinya walaupun bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit lalu. Adrian tidak lapar, kalaupun ia lapar, Adrian bisa menahannya karena Adrian tidak suka dengan keadaan kantin yang selalu ramai di jam istirahat pertama. Namun apakah temannya ini bisa menahan rasa laparnya?

Benar saja, berapa detik kemudian, keluhan Leo terdengar di telinga Adrian. "Aduh gue laper, kantin yuk"

"Ajak yang lain aja"

"Idih. Lo gak laper apa?" heran Leo.

"Kalo gue laper gue udah nerima ajakan lo ke kantin"

Jawaban Adrian mampu membuat Leo diam.

"Cira!" teriak Leo.

Merasa namanya dipanggil, Cira menghentikkan langkah kakinya dan menoleh. Seorang Leo tentu tidak akan pernah kehabisan akal.

"Iya?"

"Sini" pinta Leo dengan arahan tangannya.

Cira menuju ke bangku Adrian dan Leo.

Sedari tadi ia ingin menghindari Adrian, tapi kenapa saat ini dia berada di hadapan Adrian. Cira tidak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri di dalam hati.

Saat Cira dalam jarak dekat dengan Adrian, ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya untuk kembali normal. Ditatap Adrian saja sudah mampu membuat rona merah di pipi Cira muncul. Dari jam pelajaran pertama tadi, Cira tidak henti-hentinya mencuri pandang ke arah Adrian.

"Gue boleh nitip empat roti di kantin Bu Elis gak?" ucap Leo seraya memberikan uang dua puluh ribuan kepada Cira.

Cira menolak sodoran uang dari Leo dengan tangannya. "Gak usah. Orang cuma delapan ribu kok"

"Yang bener?"

Cira mengangguk. Hal ini membuat Leo bersorak gembira karena secara tidak langsung mendapat traktiran dari Cira. Jika tahu begini mengapa tadi Leo tidak sekalian memesan lima roti?.

Cira masih belum beranjak untuk pergi ke kantin. Kepalanya yang tadi menunduk didongakkannya.

"Adrian ka-kamu gak mau pesen juga?"

Cira kenapa kamu mesti tanya ke Adrian si!, Cira merutuki dirinya sendiri dalam hati.

Adrian menggelengkan kepalanya.

"Bawain dia air kran aja, Ra" celetuk Leo.

Cira mengabaikan ucapan Leo. "Adrian, kamu gak laper?"

Cira sebaiknya lo cepet pergi ke kantin!.

"Gak" jawab Adrian jutek.

Hanya jawaban singkat dan sikap dingin yang diterimanya. Cira sudah menduga hal ini dan mulai membiasakan dirinya untuk terbiasa mendengar respon Adrian.

Cira lalu beranjak meninggalkan kelas dan pergi menuju kantin.

Selang beberapa detik Cira pergi, datanglah Kenzo dengan wajah lesu disusul dengan Cleo beserta ketiga temannya di belakang Kenzo.

Kenzo langsung menuju ke tempat duduknya, begitu pula dengan Cleo yang tanpa permisi langsung duduk seenaknya di samping Kenzo.

Melihat raut wajah Kenzo yang jelas sedang tidak baik-baik saja, Leo mencoba bertanya kepada Kenzo, tempat duduk Kenzo yang sedikit jauh dari bangkunya membuat Leo berusaha berbicara dengan keras.

My Cold PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang