Chapter 2

43 7 31
                                    

——————————

Live Fast for The Moment
(Previous Chapter: Chapter 1)

   Mendadak wajah Natalie menjadi pucat. Natalie pun terdiam.

——————————

   Sharon menatap Natalie bingung. Gadis di depannya itu tiba-tiba diam seribu bahasa.

   "Kakak... Ada apa?" tanya Sharon memecah keheningan.

   "Dia menggunakan kalung ini juga?" tanya Natalie memastikan yang dibalas anggukan oleh Sharon.

   "Alec," gumam Natalie yang samar-samar dapat didengar oleh Sharon.

   "Siapa?"

   Natalie menoleh. Terpancar kekhawatiran dari kedua matanya. "Alec. Dia adikku. Apa dia yang mengantarmu?"

   "Ya, dia mengantarkan Sharon ke mobil. Lalu pengemudi mobil itu mengantar Sharon kesini."

   "Apa pengemudi mobil itu berambut hitam dan ada tato di lehernya?"

   Sharon mengangguk kembali.

   Natalie menghela napas singkat. "Baiklah. Kakak akan pergi sekarang. Jangan keluar dari kamar kakak, mengerti?"

   "Baik, kak! Jangan pergi terlalu lama."

   Natalie mengangguk singkat sebelum keluar dari kamarnya. Terlihat Martin dan beberapa pengawalnya telah menunggu di depan mobil.

   "Maaf, saya terlambat..."

   Martin tersenyum kecil. "Baiklah, sekarang masuk."

   Mereka pun berkendara menuju ke tempat peperangan tadi. Tidak ada yang membuka pembicaraan selama perjalanan. Martin sibuk dengan ponsel genggamnya. Seorang pengawal Martin sibuk berkonsentrasi mengemudikan mobil. Ketiga pengawal Martin lainnya juga sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sementara Natalie, gadis itu fokus menatap hutan yang mereka lalui guna mengusir rasa gelisah karena duduk berdempetan dengan ketiga pengawal Martin.

   Selesai mengurusi ponselnya, Martin melirik Natalie dari ujung matanya. Gadis itu terlihat tampak gelisah. Sesekali ia menatap ponsel di genggamannya lalu berpindah menatap hutan yang mereka lalui. Martin kembali mengambil ponselnya lalu menulis sebuah pesan.

Ting!

   Natalie menatap ponselnya. Ada sebuah pesan masuk. Ia pun segera membuka pesan tersebut.

Tuan Martin
>Mau bertukar tempat duduk?

Deg!

   Jantung Natalie berdetak tak karuan sekarang. Natalie mengernyit heran, tidak biasanya detak jantungnya bisa berubah seperti itu. Natalie kembali menatap ponselnya, membaca ulang pesan yang dikirim oleh Martin.

Ttidak perlu, tuan... Terima kkasih<

   Tangan Natalie bergetar. Jantungnya berdebar tak karuan. Natalie menggeleng pelan.

Live Fast for The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang