Chapter 14

30 2 39
                                    

——————————

Live Fast for The Moment
(Previous Chapter: Chapter 13)

   "Kakak!" teriak Alec seraya berlari mendekati orang itu.

——————————

   Alec menerjang orang itu dan memukulinya habis-habisan. Namun, orang itu tidak tinggal diam. Ia mengambil cutternya lalu menusuk lengan Alec.

   "A-Alec..." Natalie menatap Alec yang sedang berkelahi dengan orang itu. Penglihatannya mulai memburam, hingga akhirnya kegelapan menjemputnya.

   Alec mencabut kasar cutter yang tertancap di lengannya lalu mengarahkannya pada orang itu. Namun, orang tersebut lebih cepat menangkis tangan Alec lalu meninju perut Alec hingga terpental. Alec segera berdiri lalu menerjang orang itu hingga punggungnya menabrak lantai koridor. Alec meninju wajahnya dan perutnya berkali-kali. Topeng orang itu retak bahkan hampir hancur. Namun, sebelum topengnya hancur dan menampakkan inisialnya, orang itu segera mengambil pisau lipatnya dan menusuk luka yang berada di lengan Alec. Seketika Alec mengerang kesakitan begitu merasakan lukanya ditusuk oleh benda tajam itu. Alec segera menghempaskan orang itu ke tembok lalu mencabut kasar pisau lipat itu, tanpa memperdulikan darah yang sudah mengalir keluar dari lukanya. Orang itu segera berlari menjauh lalu masuk ke dalam lift.

   "Kakak!" pekik Alec saat melihat Natalie yang terbaring lemas di lantai.

   Alec berjalan menghampiri tubuh Natalie yang terbaring lemas di lantai. Alec segera memeriksa denyut nadi Natalie. Ia pun menghela napas lega, walau tidak sepenuhnya. Setidaknya, Natalie masih hidup. Alec mengepalkan tangannya erat. Dirinya benar-benar ingin menghabisi orang itu, namun ia masih memikirkan keadaan Natalie. Alec segera mengambil ponsel dari kantung celananya lalu menghubungi Ricky.

    "Halo, kak! Segeralah datang ke koridor penghubung bangunan utama dan kedua di lantai delapan belas! Kak Natalie pingsan karena diserang oleh seseorang. Alec tidak mau tahu, pokoknya kakak harus datang SEKARANG!!!"

   "Apa ya–"

BIIP

    Alec segera mengakhiri panggilannya, sebelum Ricky menyelesaikan perkataannya. Setelah memasukkan ponselnya kembali ke kantung celananya, Alec membopong tubuh Natalie lalu berjalan menuju kamar Natalie.

—Live Fast for The Moment—

Tok, tok, tok

   Alec menatap pintu kamar Natalie. Ia segera mengambil pistolnya lalu berjalan perlahan menuju pintu kamar Natalie. Alec menghela napas sebentar sebelum membuka pintu. Terlihat Ricky berdiri di depan pintu kamar Natalie dengan membawa beberapa dokumen dan sepasang sepatu heels milik Natalie. Jangan lupakan wajah kesal Ricky karena Alec memanggilnya secara tiba-tiba. Ricky menyerahkan dokumen dan sepatu Natalie pada Alec lalu mendorong tubuh Alec menjauhi pintu dan melenggang masuk ke dalam kamar Natalie. Tubuh Natalie terbaring di sofa karena kasurnya sudah dikuasai kedua gadis kecil yang berumur empat belas dan tujuh tahun.

   Ricky memperhatikan kaki Natalie yang terbalut oleh perban. "Apa yang terjadi pada Natalie?"

   "Seseorang menyerangnya. Sepertinya kak Natalie sempat melakukan perlawanan. Saat Alec sampai, orang itu sudah terduduk sembari memegang pundaknya," jelas Alec seraya meletakkan sepatu Natalie di belakang pintu lalu berjalan menuju meja kerja Natalie untuk meletakkan beberapa dokumennya.

Live Fast for The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang