Chapter 13

26 3 10
                                    

——————————

Live Fast for The Moment
(Previous Chapter: Chapter 12)

   Mata Natalie mulai berkaca-kaca. Orang itu kini sudah dekat dengannya. Tiba-tiba, Natalie mengingat jika ia membawa pistol. Natalie segera mengambil pistol tersebut, menarik pelatuknya dan,

Dorr!!!

——————————

   Alec sedang berjalan kembali ke kamarnya. Ia sangat lelah. Beberapa hari terakhir, Martin selalu mengadakan pertemuan mendadak. Ia bersyukur karena tidak ditugaskan menjaga gedung clan ini, kalau tidak bisa jadi rasa lelahnya bertambah berkali - kali lipat. Sebelum semua prajurit dipanggil untuk berkumpul, pasti Mike, Alec dan Ricky selalu dipanggil terlebih dahulu oleh Martin. Terkadang Alec merasa jengkel karena Martin sering memanggilnya untuk membahas penyusup itu. Namun, ia juga bersyukur karena menjadi salah satu orang yang dipercaya oleh Martin. Selain Alec, orang kepercayaan Martin adalah jendral Mike dan tentu saja Ricky. Alasan Alec menjadi orang kepercayaan Martin karena kesetiaannya pada clan Vallien.

—Live Fast for The Moment—

   Hari ini merupakan hari pemilihan prajurit clan Vallien. Banyak orang-orang yang berdatangan, salah satunya adalah seorang remaja bersurai pirang yang berumur delapan belas tahun. Walaupun ia masih muda, namun semangatnya untuk menjadi prajurit sangat besar. Ia ingin melindungi clan tersebut. Ia tidak ingin warga lainnya mengalami nasib yang sama dengan nasib kedua orang tuanya yang tewas dibunuh clan Xiaa. Remaja tersebut sudah berlatih bela diri dari usia enam tahun dan mulai berlatih menggunakan senjata-senjata api pada usia lima belas tahun. Ia tidak berlatih sendiri, namun ia berlatih dengan kakak sepupunya.

   Tak lama, nama-nama yang lulus menjadi prajurit pun disebutkan oleh seseorang yang bernama Mike Denzel Brandon. Remaja tersebut terlihat tegang, namun kakaknya berada di sampingnya untuk menenangkannya.

   "Stevano Oliver, Jim Forsten," ucap Mike.

   Remaja tersebut menutup matanya. Sudah sekitar seratus sembilan puluh orang yang disebutkan, sementara prajurit yang dibutuhkan hanya sekitar dua ratus orang.

   "Alec Nox Warren."

   Seketika kedua mata remaja tersebut terbuka lebar. Namanya telah disebutkan.

   "Untuk dua ratus orang yang sudah disebutkan tadi, harap segera memasuki gedung utama. Terima kasih..."

   Tepukan meriah terdengar. Alec segera memeluk kakaknya, Natalie. Ia sangat senang karena usahanya selama ini membuahkan hasil.

   "Masuklah sekarang! Jangan terlambat, biasakan disiplin!" titah Natalie seraya menepuk pelan kepala Alec

   "Siap, kak!"

   Alec segera berjalan melewati kerumunan lalu masuk ke dalam gedung besar tersebut.

—Live Fast for The Moment—

   Sudah satu tahun Alec mengabdi pada clan Vallien. Kini umurnya sudah sembilan belas tahun. Latihan merupakan santapan sehari-harinya. Awalnya, tentu saja dirinya merasa semua itu berat. Namun, semakin lama, latihan-latihan itu terasa lebih ringan dari sebelumnya. Berkat dukungan Ricky dan kakaknya, Natalie uang baru diterima sebagai dokter beberapa bulan lalu. Baru saja ia selesai latihan, tiba-tiba terdengar pengumuman dari jendral Mike Denzel Brandon, "Para prajurit diharapkan segera berkumpul ke lapangan gedung utama! Secepatnya!"

Live Fast for The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang