Chapter 12

35 3 45
                                    

——————————

Live Fast for The Moment
(Previous Chapter: Chapter 11)

   Pria bersurai cokelat itu menyeringai. "Biarkan dia yang mengurus gadis itu."

——————————

09:25 PM.

   "Baiklah, tugas selesai!"

   Natalie dan beberapa perawat lainnya menghembuskan napas lega. Natalie segera mengambil dokumen-dokumen penting. Ia segera bergegas berjalan menuju koridor, selagi masih banyak orang yang berlalu-lalang. Natalie tidak ingin mengulangi kesalahannya. Ia tidak ingin bertemu dengan orang sinting itu lagi. Namun, langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.

   "Natalie, tunggu!"

   Natalie menoleh ke belakang. Jane terlihat kesulitan membawa sepuluh tumpuk dokumen di tangannya. "Ada apa, Jane?"

   "Bisakah kau menemaniku ke ruang arsip?" pinta Jane.

   Natalie terdiam. Ruang arsip berada di bangunan utama pada lantai teratas. Berarti, jika ia menemani Jane, maka ia bisa saja akan kembali ke kamar sendirian karena jarak kamar Jane dan kamar Natalie sangat jauh. Kamar Jane berada pada lantai lima, nomor 135·5. Sementara Natalie, kamarnya berada pada lantai delapan belas, nomor 20·18, yang terletak paling ujung di lorong A-XVIII. Natalie kembali menatap Jane yang kesulitan membawa dokumen-dokumennya. Karen merasa iba, Natalie pun mengiyakan permintaan Jane.

—Live Fast for The Moment—

   "Terima kasih banyak, Natalie!" Jane memeluk erat Natalie yang sudah menemaninya hingga sampai ke ruang arsip.

   Natalie tersenyum lembut sembari mengangguk singkat. Mereka berdua segera keluar dari ruangan tersebut lalu berjalan menuju lift. Jane segera menekan tombol bernomor delapan belas. Keadaan lift sangat hening. Natalie sedang menyiapkan mentalnya untuk berjalan sendirian sepanjang koridor. Sementara Jane, entah apa yang ia pikirkan hingga ia tersenyum kecil beberapa kali. Natalie yang melihatnya pun merasa ada sesuatu yang aneh dengan Jane.

   "Kenapa kau tersenyum?"

   Jane menolehkan kepalanya menghadap Natalie. Ekspresinya terlihat terkejut, namun ia segera menutupinya dengan tersenyum kecil. "E-eh... T-tidak aku tidak tersenyum, hehe..."

   Natalie memutar bola matanya sebal. "Dari tadi kau melamun lalu tersenyum sendiri, tahu. Kau ini, sudah seperti remaja yang sedang jatuh cinta saja."

   Jane terkekeh mendengar penuturan Natalie. Natalie hanya menggeleng perlahan sambil menahan kesal melihat tingkah laku Jane.

   "Iya, iya, aku mengaku... Tadi aku memang tersenyum beberapa kali," ucap Jane akhirnya seraya mengangkat kedua tangannya.

   "Apa yang kau pikirkan hingga kau tersenyum sendiri? "

   Jane hanya menanggapi pertanyaan Natalie dengan senyuman, lagi. Natalie menatap lekat mata Jane. Setelah itu, Natalie pun ikut tersenyum juga.

   "Kau pasti sedang menyukai seseorang, 'kan?"

   "T-tidak!" Jane memalingkan wajahnya, sementara Natalie hanya terkekeh kecil melihat wajah Jane. Namun, Natalie tidak sempat melihat senyuman lain dari Jane.

Live Fast for The MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang