Liana duduk termenung di kamarnya. Kata-kata Lana tentang perceraian dan lamaran terus terngiang di pikirannya. Bagaimana ini? Kenapa ia malah senang jika benar Lana akan menceraikan Arika? Berdosakah ia?
"Hei, anak mamah ngelamun aja. Kenapa? Job nyanyi sepi?" Tanya mamahnya.
"Enggak, Liana cuma lagi mikirin Lana, mah. Dia mau cerai sama istrinya. Entahlah, mungkin ngerasa gak sanggup ngejalanin pernikahan tanpa cinta. Dia mau lamar aku."
"Serahin sama Allah. Kamu cukup berdoa yang terbaik buat semuanya. Buat kamu, buat dianya juga."
Liana tersenyum. Ia mengerti maksud mamahnya, hanya ingin ia tenang dan jauh dari rasa stres berlebih yang akan merusak kesehatannya. Semoga segala sesuatu yang buruk dijauhkan dari pernikahan Lana dan Arika. Sekali pun ia terluka karena pernikahan itu, ia tak ingin melihat air mata perempuan lain menetes karena dirinya. Itu akan jadi suatu hal yang menyakitkan.
***
Reuni Emak-Emak SMK
Sibuk dengan pakaian yang akan dikenakannya di acara reuni, mama Nadia akhirnya memutuskan untuk menghubungi besannya, mama Silvi, untuk meminta saran pakaian mana yang harus ia gunakan. Ia punya gaun brukat berwarna biru donker dan kaftan berwarna maroon. Semuanya sama-sama bagus dan ingin ia pakai, tapi ia tak bisa memilih satu yang paling bagus.
"Ya apa susahnya tinggal milih? Lu punya baju dua. Warna donker sama maroon. Bajunya juga ada dua, brukat sama kaftan. Tinggal pilih, mau pake yang mana ke acara reuni?"
"Justru itu! Gua bingung ini."
"Percuma lu punya baju segudang kalo gak bisa milih baju buat reuni mah, Nad. Gedeg gua lama-lama. Udahlah lu pake yang biru donker aja."
"Tapi yang maroon tuh bagus..."
"Hmmm, pake udah yang maroon."
"Tapi sumpah ya, yang biru donker tuh cakep modelnya. Gua suka."
"Kan tadi gua ngomong gitu? Gua suruh pake yang donker. Ya udah sana."
"Tapi gua suka yang maroon..."
"Bodo amatlah, serah lu."
Mama Silvi mematikan sambungan telepon. Ia sibuk bersiap untuk acara reuni. Sengaja ia abaikan telepon besannya. Tak penting baginya menghabiskan waktu memilih warna pakaian yang jelas bisa dipilih sendiri. Ia asik berdandan di depan cermin rias sambil bernyanyi lagu Korea. Sesekali ia akan membelai kucingnya yang mengeong dan ndusel ndusel di bawah kakinya😂 (ndusel ndusel itu bahasa apa ya🤣)
...
Baru saja keluar dari kamar mandi, ibu Bunga sudah dikejutkan dengan spam pesan dari mama Nadia tentang pertanyaan warna pakaian. Merasa hal itu tidak penting, ia hanya membacanya, kemudian asik mencari pakaian yang akan ia pakai untuk acara reuni. Seperti biasanya, ia akan ditemani Zaa dan Zee, sementara Rafa bekerja. Ia menikmati waktu berdandannya tanpa mempedulikan mama Nadia yang menunggu jawabannya.
(Mama Nadia memandangi layar ponselnya yang hanya di bluetick oleh ibu Bunga di rumahnya. "Woiiii, aing nunggu ieu!" Lirihnya)
"Zee, pake rok ya, jangan pake celana jeans." Teriak ibu Bunga dari kamar."Iya, bu... lagi di cari..." timpal Zee dari kamarnya.
"Zee, itu si Zaa suruh pake kerudung yang ada di atas kasur. Udah di setrika sama ibu, kamu pake kerudung yang di kamar ibu sini."
"Iya, bu..." timpal Zee dan Zaa hampir bersamaan. Keduanya menurut saja apa kata ibu mereka. Menyenangkan jika mereka pergi reuni bersama sang ibu. Selain bisa jalan-jalan, keduanya bisa makan enak sepuasnya---tak pernah mereka lupakan Rafa, akan selalu mereka bungkuskan makanan enak yang meraka makan, kecuali jika makanan tersebut dalam bentuk cair dan mudah basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Family Of LYQAENSIFU Part II
Teen FictionKalau pernah baca TFO LYQAENSIFU part I pasti udah gak asing sama nama-nama tokoh di sini. Ini kelanjutan ceritanya :) Semoga di terima dengan baik. Salam baca untuk para pembaca, AKU CINTA KALIAN❤