04

2K 180 12
                                    

(Ayo tebak di atas siapa hayooo???)





Selamat membaca manteman🙏🙏🙏...


.




Elysia mencuci kedua tangannya dan menyiapkan daging ayam yang sudah dia bumbui dengan berbagai macam rempah lalu memotong-motongnya seperti dadu setelah semua daging ayam sudah di potong barulah dia memanaskan minyak di penggorengan dan menaruh bawang merah, putih dan bawang bombai untuk di tumis sampai harum. Setelah warna dari bawang itu mulai berubah baru dia masukkan potongan ayam tadi kedalam dan menambahkan sedikit air dingin, Elysia juga menutup penggorengan dan membiarkan air dingin yang dia tuangkan sampai menyusut. Sambil menunggu airnya menyusut Elysia mencuci sawi hijau dan tomat sampai bersih, gadis bertubuh mungil itu merajang-rajang tomat dan menaruh sawi hijau ke dalam air panas.

Saat sedang asik memasak dari pintu depan terdengar suara ketukan, Elysia cepat-cepat menaruh pisaunya dan membuka pintu. Di depannya sekarang berdiri kakaknya dalam kondisi mabuk yang di gendong oleh kedua temannya, dengan sigap Elysia membantu kakaknya itu berjalan dan masuk ke dalam kamar. Saat sampai di kamar, Elysia merebahkan tubuh kakaknya itu di atas kasur tidak lupa dia melepaskan sepatu Gilia dan menyelimuti tubuh kakaknya. Elysia keluar dari kamar kakaknya dan melihat kedua teman Gilia itu masih berdiri di ambang pintu.

"Terima kasih karena sudah membawa kakakku pulang," seru Elysia dengan sopan.

"Jadi dia kakakmu? Tapi Gilia bilang kau itu pembantu di rumahnya," seru seorang perempuan seumuran Gilia dengan pakaian super mini yang melekat di tubuhnya.

"Dia kakak tiriku..." gumamnya.

"Oh, ya sudah ini tas Gilia bilang sama dia. Besok pacarnya akan menjemputnya dan bilang juga sama dia besok malam ada pesta, undangannya sudah aku masukkan di dalam tasnya." seru perempuan yang memakai kacamata berwarna hitam.

Elysia tersenyum "Baik, terima kasih."

Setelah kedua perempuan itu pulang, Elysia langsung pergi ke dapur untuk mengecek masakannya. Setelah kiranya sudah masak barulah gadis itu memberikan bumbu-bumbu penyedap masakkan dan mengudak masakkannya sampai merata, Elysia mengambil sayi hijau yang sudah dia rendam di dalam air panas lalu dia taruh di atas piring dan memberikan sedikit minyak, kecap asin serta biji wijen di atasnya. Elysia juga menaruh daging ayam yang sudah dia masak ke dalam piring, gadis itu menyusun masakannya di atas meja dan saat dia menaruh piring kembali terdengar suara ketukan di pintu.

Elysia berlari membuka pintu "Lama banget sih." ibu tirinya masuk ke dalam sambil mendorong tubuh mungilnya.

"Maaf, bu..."

"Makan malam sudah siap?" tanya Asha.

"Sudah bu," jawabnya.

"Bagus, siapkan aku handuk." perintah Asha kepada anak tirinya itu.

Elysia menganggukan kepalanya paham dan sudah berjalan menuju kamar mandi tetapi langkahnya terhenti saat ibu tirinya bersuara "Dimana Gilia?"

"Kakak sudah pulang, dia ada di kamarnya lagi istirahat."

"Dia mabuk?" tebak Asha.

Elysia diam dan menganggukan kepalanya pelan "Dasar anak itu!" tidak mau ikut campur Sia lebih memilih untuk ke kamar mandi, menyiapkan keperluan ibu tirinya itu dari pada dia harus mendengarkan makian dan bentakkan yang di lontarkan oleh ibu dan kakak tirinya saat mereka berdua berkelahi.

"Cepat mandi Gilia, kau sangat bau!" teriak Asha yang terdengar sampai ke dalam kamar mandi.

Elysia cepat-cepat keluar dari kamar mandi saat semua perlengkapan mandi tersusun rapih di sana "Diam. Aku mau tidur!" teriak Gilia membalas teriakan dari ibunya.

Prince Of Darkness-Crown In The City Of Blood BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang