02

2.2K 204 11
                                    

Keempat Vampire itu berjalan dengan kepala yang sengaja mereka tundukkan, suasana malam itu terlalu ramai banyak para pengguna jalan yang masih berkeliaran mengingat hari itu adalah hari hallowen, jadi banyak orang-orang yang memakai topeng dan kostum layaknya monster. Luc terlihat tidak nyaman karena terlalu banyak manusia di sekitarnya, aroma darah segar memenuhi indra penciumanya seketika rasa haus membuat nafasnya memburu. Rasa haus Lucifer sangat besar, tidak seperti ke tiga teman-temannya maka dari itu semua kaum imortal yang berdekatan dengannya akan merasa terancam. Aiden yang menyadari kelakuan dari sang Pangeran langsung menyodorkan sekantung darah yang selalu dia bawa kemana pun saat mereka berpergian.

Luc langsung merebut kantong darah itu dan meminumnya hingga habis, sekarang mereka berada di salah satu perumahan elit. Suasana perumahan yang terbilang sepi membuat Luc dan teman-temannya dapat leluasa melakukan aktifitas membunuh mereka, di tambah rasa haus mereka benar-benar berada di atas puncak. Tidak butuh waktu lama dua orang berhasil mereka lumpuhkan, kini tinggal tersisa satu target lagi yang harus mereka bunuh. Mereka bersama-sama keluar dari rumah mewah itu dan berjalan menuju alamat yang tertera di dokumen, hotel mewah yang memiliki banyak sekali CCTV dan kaca membuat mereka berempat harus berhati-hati.

Mereka masuk ke dalam hotel dan menuju life yang membawa mereka berempat kelantai paling atas. Ruangan paling ujung menjadi target terakhir mereka, tetapi suara tembakan membuat keempat Vampire itu berhenti sejenak. Seorang pria yang terlihat berlumur darah sambil memegang pistol berlari keluar dan menabrak tubuh tegap Luc, pria yang menabrak Luc terjatuh sambil menatap Luc dengan tatapan panik bercampur takut.

"A...apa kalian polisi?" tanya pria itu takut-takut sambil menyembunyikan pistol yang dia bawa di balik jaketnya.

"Kau membunuh Tuan Andeans?" tanya Kevin saat mencium darah dari target terakhir mereka yang menempel di jaket pria itu.

"A...aku tidak sengaja. Dia...dia membunuh ayahku." tuturnya dan mulai berdiri tetapi mengambil langkah mundur kebelakang.

"Bagus, tugas kita berhasil." seru Max senang.

Luc dan ketiga temannya langsung pergi dari hotel itu tanpa harus repot-repot menanyakan keadaan pria yang menabrak sang Pangeran, tugas mereka selesai dan besok uang yang sudah di janjikan oleh pengusaha kaya raya itu akan segera mereka terima. Malam semakin larut, pesta bertemakan hollowen terlihat mulai menggila para petugas polisi seperti biasa mendatangi satu persatu rumah yang mengadakan pesta, para tetangga yang merasa terganggu dengan ulah para remaja langsung melapor kepada pihak berwajib. Luc dan ketiga temannya sudah bersantai di kastil mereka yang jauh dari jangkauan manusia.

🌞🌞🌞🌞

Matahari sudah kembali setelah beberapa jam tertidur dan perannya di gantikan oleh bulan, sinar matahari masuk di balik sela-sela jendela dapur. Sia terlalu lelap dan masih menikmati mimpi indahnya, tetapi beberapa menit kemudia Sia terbangun saat merasakan air dingin yang mengguyur tubuhku, sekuat tenaga Sia berusaha mengambil oksigen di sekitarnya dan membatukkan sisa-sisa air yang masuk ke dalam hidungnya. Dadanya terasa perih karena ada air yang masuk kedalam paru-parunya, sekuat tenaga Sia mengambil nafas melalui mulutnya dan terus terbatuk. Terdengar suara seorang wanita tertawa terbahak-bahak, Sia mengusap wajahnya yang basah kuyuh lalu menatap ke arah samping kirinya.

"Bangun dasar pemalas. Kamu bahkan belum memasak sarapan pagi untukku dan ibu. Coba lihat ini sudah jam berapa hah! Karena kamu, aku jadi terlambat ke sekolah!" bentakkan dari kakak tirinya itu membuat Sia menundukkan kepalanya takut.

"Ma...maa..maaf," jawabnya terbatah-batah.

"Maaf, maaf. Kamu pikir sekolah itu milik ayahmu... sekali lagi kamu melakukan hal seperti ini. Aku kutendang kamu dari rumah ini!" setelah mengancamnya kakak tiri Sia itu langsung pergi ke dalam kamarnya.

Prince Of Darkness-Crown In The City Of Blood BonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang